Home Blog Page 630

Xiaomi Duduki Posisi 3 Brand Smartphone Global

Xiaomi duduki posisi 3

tabloidpulsa.idXiaomi mencatatkan pencapaian sebagai merek smartphone yang memiliki pertumbuhan paling cepat berdasarkan jumlah pengapalan dan pangsa pasar di antara lima besar merek global dunia dari tahun 2019 ke tahun 2020.

Komitmen untuk selalu menghadirkan teknologi untuk semua menjadi motivasi bagi Xiaomi untuk menghadirkan produk inovatif dengan harga sebenarnya.

Kesimpulan tersebut muncul dari laporan pengapalan smartphone pada kuartal IV 2020 yang dirilis oleh tiga lembaga riset yang berbeda yakni IDC,  Canalys, dan Counterpoint.

Dari lima besar merek smartphone dunia, Xiaomi duduki posisi 3 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 19% dari tahun 2019 ke tahun 2020 di tengah merek kompetitor yang mengalami penurunan atau pertumbuhan satu digit saja menurut laporan dari Canalys.

Sementara itu, IDC melaporkan bahwa Xiaomi tumbuh 17,6% pada periode yang sama, sementara Counterpoint menyebut pertumbuhan mencapai 17%.

Dari laporan dari IDC, Xiaomi menutup tahun 2020 dengan pengapalan 43,3 juta unit pada kuartal IV dan menguasai 11,2% pasar melalui portofolio produk yang ditawarkan secara agresif dan kolaborasi strategis sehingga tumbuh 32% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dari tahun ke tahun, pengapalan Xiaomi naik dari 125,6 juta menjadi 147,8 juta unit dengan pangsa pasar 11,4%.

Laporan dari Canalys memiliki kesimpulan yang senada, Xiaomi mencatatkan pengapalan 149,6 juta unit dan menguasai 12% pasar pada tahun 2020, atau naik 19% dibandingkan tahun 2019.

Isyarat positif dari pasar ditunjukkan dari kesiapan industri dalam menghadapi pandemi COVID-19 dengan prediksi untuk terus tumbuh pada tahun 2021 ini.

Meningkatnya kebutuhan smartphone selama masa pandemi untuk belajar, bekerja, dan sumber hiburan menjadi salah satu faktor pertumbuhan permintaan smartphone pada paruh kedua 2020, itulah penjelasan dari laporan dari Counterpoint.

Menurut laporan mereka, Xiaomi memperlihatkan pertumbuhan sebesar 17% dengan pengapalan smartphone pada tahun 2020 sebanyak 145,8 juta unit dengan pangsa pasar 11%. Dan dari sejumlah laporan tersebut, Xiaomi duduki posisi 3 besar brand smartphone global.

Review OPPO Reno5: Unggulkan Video dan Punya NFC

Review OPPO Reno5

tabloidpulsa.id – Ditengah terjangan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan selesai, para vendor smartphone di tanah air terlihat masih cukup agresif membanjiri pasar ponsel Indonesia dengan sejumlah produk baru, termasuk OPPO yang pecan lalu merilis seri Reno teranyarnya: OPPO Reno5.

Di produk ini, OPPO terlihat merubah strategi dalam menggaet hati konsumen. OPPO Reno5 berbeda dengan seri Reno4 bahkan lini Reno yang lebih lawas. Tidak lagi hanya mengandalkan kinerja fotografi yang handal, kini bergeser menggarap sektor videografi.

Lewat jargon Picture Life Together, Reno5 akan merangksek tren video singkat yang belakangan ini kian marak di tanah air maupun global. Kehadiran fitur-fitur baru, terutama fitur video, di perangkat ini menjadi kunci utama bagi OPPO untuk menggaet generasi muda.

Pertanyaannya, secanggih dan semenarik apakah fitur-fitur video yang menjadi highlight di Reno5? Penasaran? Berikut pendapat redaksi PULSA setelah menjajal Reno5 selama hampir satu minggu.

Desain Tipis dan Trendi

OPPO kembali membuktikan kepiawaiannya dalam membuat sebuah produk yang memiliki daya tarik tersendiri, terutama di sisi tampilan. Dan di Reno5 ini pun kembali terlihat. Tipis, trendi dan nyaman digenggam, itulah kesan pertama saat merasakan pertama kali desain smartphone terbaru OPPO ini.

Perawakannya yang slim dan ringan memang sudah menjadi ciri khas di seri Reno. Dari keterangan resminya, untuk mendapatkan bodi yang kompak ini OPPO terus mengoptimalkan penerapan tata letak komponen di dalamnya.

Di Reno5 ini OPPO melakukan proses pengurangan ketebalan penutup layar sebesar 0,1mm dan mengurangi panjang motherboard sebesar 0.6mm. Imbasnya, seperti yang terasa langsung saat digenggam. Secara teknis, Reno5 ini menggunakan model desain 2.5D di sisi depan, dan 3D di bagian belakang.

Menariknya, OPPO menerapkan model berbeda antara varian warna Starry Black yang mempunya tebal 7,7mm dengan Fantasy White yang sedikit lebih tebal 0,1mm. Khusus varian Reno5 berwarna putih ini, OPPO menggunakan proses Diamod Spectrum, yang sekaligus memberikan efek Reno Glow.

Pemodelan ini menciptakan efek visual berkilau dengan sentuhan gradasi yang lebih halus pada penutup belakang perangkat, membawa kilauan warna selalu berubah secara dinamis, dan lebih berwarna jika dibandingkan dengan Reno4.

Hanya saja, kelemahan desain bodi glossi yang permukaannya memiliki lapisan serupa kaca seperti yang dimiliki oleh Reno5 ini rentan meninggalkan bekas sidik jari, dan membuatnya mudah kotor. Terutama untuk varian warna Starry Black, seperti unit yang diuji PULSA. Selain itu, bodinya juga jadi sedikit agak licin. Jadi, musti hati-hati meletakannya.

Untuk konstruksi fisiknya sendiri, Reno5 ini cukup kokoh dan solid. Oiya, untuk material bodi bagian belakang sendiri Reno5 menggunakan plastik polikarbonat.  

Layar AMOLED 90Hz

Sedikit berbeda dari Reno4 yang menerapkan konsep Dual Punch Hole, di Reno5 ini hanya ada satu lubang kamera di dalam layarnya. Tapi, OPPO tetap menggunakan jenis layar yang sama, yakni AMOLED. Kurang sedap rasanya jika tidak ada peningkatan di sektor ini. Dan OPPO sangat mengerti harapan para pengguna setianya.

Untuk layar ini, OPPO meningkatkan refresh rate dari yang 60Hz pada Reno4 menjadi 90Hz di Reno5. Rasio aspeknya tetap sama 20:9, dengan diagonal yang juga identik yakni 6,4 inci Full HD+. Dengan tampilan edge-to-edge, Reno5 ini punya rasio layar ke bodi yang mencapai 91,7%.  Artinya, smartphone ini memiliki layar yang cukup luas dan bezel tipis. Jika dibandingkan dengan Reno4, ukuran bingkai tersebut menyempit dari 5,53 mm menjadi 3,98 mm. Di bagian layar ini, OPPO juga menanamkan sensor sidik jari.

Selain memiliki ukuran yang luas, layar Reno5 juga mampu menampilkan konten gambar yang tajam dan jernih. Bahkan dengan dukungan 180hz touch sampling rate, layar perangkat ini bisa ditelusuri dengan lembut dan lancar menggunakan jari.

Sama seperti di Reno4, layar OPPO Reno5 juga dilengkapi OSIE Vision Effect yang dapat meningkatkan kualitas tampilan warna maupun detil gambar di layar secara keseluruhan.

Guna memberikan pengalaman hiburan terbaik, OPPO Reno5 dilengkapi dengan sertifikasi Netflix HD dan Amazon Prime Video HD, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming konten lebih detail. Selain itu, low-blue light screen telah diverifikasi dan disertifikasi oleh SGS Eye Care Display, yang dirancang untuk melindungi penglihatan pengguna saat menggunakan perangkat dalam waktu lama.

Soal keamanan, layar perangkat ini sudah dilapisi kaca anti gores Corning Gorilla Glass generasi ketiga, yang terkenal tangguh dan anti baret.

Antarmuka ColorOS 11

Reno5 secara default sudah didukung dengan system operasi kustom khas OPPO paling baru, yakni ColorOS 11.1. Di antarmuka ini, OPPO juga banyak menghadirkan peningkatan yang cukup signifikan. Di sektor layar misalnya, opsi Dark Mode kini menghadirkan pengaturan yang lebih mumpuni.

Di perangkat ini OPPO menawarkan tiga skema warna dengan tingkat kontras berbeda. Anda bisa mengaturnya sesuai preferensi yang dibutuhkan. Bisa mengaturnya secara manual maupun otomatis, bahkan dapat diset sesuai waktu pagi dan malam hari.

Selain Dark Mode, peningkatan ColorOS terbaru juga menghadirkan mode Always-On Display (AOD) yang lebih menarik. Anda dapat mengatur tampilan layar yang selalu aktif dan mempersonalisasi konteks, font (ukuran/warna), dan tata letak tampilan untuk menonjolkan kepribadian melalui kreasi AOD.

Panel berwarna hitam menjadi ciri khas dari AOD. Beragam opsi menarik tersedia dan bisa langsung dipilih. Tercatat, ada sekitar lima kategori pilihan yang disediakan di pengaturan AOD. Anda tinggal memilih salah satunya untuk diterapkan menjadi tampilan AOD.

AI Quad Camera dengan Fitur Baru

Setup kamera di Reno5 memang memiliki kemiripan dengan Reno4. Susunan keempat kamera dirancang menyerupai bentuk ‘L’ terbalik. Keempat kamera tersebut diletakkan pada sebuah bingkai dengan sudut-sudut membulat. Belakangan, konsep kamera seperti ini memang tengah ngetren, dan banyak diterapkan vendor smartphone.

Perbedaan utama kamera Reno4 dengan Reno5 ini terletak pada sensor yang digunakan, serta dukungan software untuk memaksimalkan kinerja foto. Dan di Reno5 ini OPPO akan benar-benar memanjakan penggunanya.

Untuk konfigurasi kameranya sendiri, Reno5 disokong 64MP sensor utama dengan aperture f/1.7 dan tidak didukung fitur OIS. Kamera utama ini disandingkan dengan tiga lensa lain yang terdiri dari 8MP ultra-wide f/2.2, 2MP macro dan 2MP mono yang masing-masing memiliki bukaan f/2.4. Untuk kamera belakang ini, Reno5 juga mampu menghasilkan jepretan foto dengan ukuran maksimal 108MP dengan memanfaatkan mode Extra HD.

Di bagian depan, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dilengkapi single-punch hole camera dengan sensor besar, bahkan bisa dibilang menjadi salah satu kamera selfie terbesar untuk saat ini yakni 44MP.

Penggunaan ColorOS 11 juga ternyata membawa sejumlah opsi tambahan di sektor kamera, terutama di pengaturannya. Di Reno5 ini, Anda akan menjumpai dua pengaturan tambahan terkait kamera yakni Portrait distortion correction untuk mengkoreksi distorsi saat poto potret, dan Lens stain detection yang dapat mendeteksi kotoran yang menempel pada lensa saat akan menbidik foto.

OPPO memang sangat mengerti akan kebutuhan narsis dan eksistensi generasi muda masa kini. Dan sama seperti di Reno4, OPPO juga menawarkan kemampuan maksimal untuk urusan foto. Beragam momen seru bisa didokumentasikan dengan baik lewat kolaborasi software maupun hardware kamera.

Untuk fungsi foto, kamera Reno5 tetap dibekali fitur AI Scene Enhancement dengan kemampuan yang ditingkatkan untuk menghasilkan optimalisasi warna/saturasi/kecerahan untuk pemandangan tertentu yang dikenali oleh algoritma AI saat mengambil foto.

Tidak hanya itu, kamera Reno5 juga cukup bisa diandalkan untuk membidik subyek bergerak dengan cepat dan hasil yang tetap jelas berkat dukungan Image-clear Engine (ICE). Saat diuji coba, kemampuan ini memang terbukti dengan baik. Hanya saja, di beberapa kondisi masih dijumpai sedikit noise yang menurut kami tidak terlalu bermasalah.

Beberapa fungsi foto yang sebelumnya ada di Reno4 pun tetap terakomodasi dengan baik di Reno5. Misalnya saja, AI Color Portrait, Night Flare Portrait serta Ultra-Night Selfie Mode. Tapi soal kualitas, di Reno5 terbilang sedikit lebih apik. Terutama untuk selfie, karena telah dibekali kekuatan kamera 44MP.

Nah, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. OPPO Reno5 sejatinya mengunggulkan sektor videografi. Hal ini terlihat dari dukungan sejumlah fitur video yang lebih komplit dan rata-rata baru tersedia di perangkat ini.

Sebut saja “AI Highlight Video” yang merupakan fitur pertama di industri yang menggunakan algoritma AI, untuk mendeteksi kondisi cahaya dan secara otomatis berdasarkan skenario yang berbeda. Asiknya fitur ini tersedia untuk kamera depan dan belakang.

Ada juga fasilitas AI Mixed Potrait, fitur ini memungkinkan OPPO Reno5 memiliki kemampuan menggabungkan video portrait dengan video latar belakang. Untuk mencoba fitur ini sangat mudah, tinggal klik menu more di fasilitas video, kemudian pilih AI Mixed Potrait. Fitur ini bisa saja akan menjadi tren baru bagi para TikToker.

Tidak kalah kerennya dengan AI Mixed Portrait, kamera Reno5 juga mendukung fungsi Dual-view Video. Sesuaai namanya, fitur ini memungkinkan Anda untuk merekam gambar dari dua arah sekaligus, depan dan belakang menggunakan kamera yang ada di perangkat.Buat yang hobi ngevlog, cocok nih fitur Dual-view Videonya, bisa lebih interaktif konten yang dihasilkan.

Terakhir, untuk urusan editing video Reno5 tetap menyertakan aplikasi bawaahn OPPO yakni Soloop. Menariknya, selain mudah dalam pengoperasian, fitur yang ditawarkan oleh aplikasi ini juga sudah cukup apik untuk dimanfaatkan membuat kompilasi video. Poin plusnya, di perangkat ini Soloop hadir dengan beberapa fitur baru seperti Auto Generate serta Shoot Like an Influencer with SOLOOP Templates.

Note: Hasil foto bisa dilihat di Flickr Tabloid PULSA

Performa Bercitarasa Lama

Untuk urusan performa, smartphone ini sepertinya masih menyesuaikan dengan target pasar di segmen menengah ke atas. Meski begitu, secara garis besar spesifikasi hardware yang didukung perangkat ini masih terbilang cukup mumpuni.

Di atas kertas, jeroan Reno5 memang tidak jauh beda dengan Reno4. Perangkat ini masih menggunakan chipset Snapdragon 720G dengan grafis Adreno 620. Menurut kami yang pernah menggunakan Reno4, kinerja daleman Reno4 saja sudah lebih dari cukup untuk berakselerasi di semua fungsi perangkat.Dan pastinya, Reno5 pun akan sama persis.

Layaknya di Reno4, kinerja OPPO Reno5 dalam melibas game-game berat pun tidak mengalami kendala sama sekali. PUBG Mobile, CODM, League of Legends: Wild Rift, Mobile Legends, AoV bisa dijalankan dengan mulus. Bahkan, rata-rata untuk pengaturan grafis gamenya bisa mentok di level maksimal.

Kinerja halus dari chipset 8nm ini pun  lebih maksimal lagi karena disokong oleh RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diekspansi menggunakan kartu microSD hingga kapasitas maksimal 256.

Nah, untuk yang hobi menyimpan foto dan hasil rekam video, kapasitas memori yang besar di perangkat ini tentu saja lebih dari cukup.

Tidak perlu berpanjang lebar, untuk Anda yang masih penasaran dengan nilai performa dari reno5 jika dihitung menggunakan aplikasi benchmark, hasilnya tentu saja tidak akan mengecewakan. Seperti review yang biasa kami lakukan, pengujian ini menggunakan beberapa aplikasi benchmark yang paling banyak dipakai mengukur kinerja smartphone.

Berdasarkan aplikasi Antutu, Reno5 mencatatkan skor puncak di kisaran angka 280 ribuan. Nilai tersebut sudah tergolong sangat baik. Bahkan, bisa mengalahkan beberapa produk sejenis dari vendor lain.

Untuk melengkapi sisi performa, OPPO Reno5 yang hadir di Indonesia juga ternyata sudah dibekali fitur NFC loh. Jadi, untuk Anda yang bertanya-tanya kapan OPPO menghadirkan produk kelas menengah dengan dukungan ini, maka Reno5 adlah jawabannya. Tidak hanya untuk mengecek saldo dan topup e-money, NFC di Reno5 juga dapat digunnakan untuk transaksi pembayaran, salah satunya Grab Pay.

Baterai 4310 dengan 50W Flash Charge

Satu hal yang cukup menarik dari OPPO Reno5 adalah teknologi Flash Charge 50W yang ditanamkan. Meski secara ekosistem bukan menggunakan SuperVOOC, namun teknologi pengisian daya cepat di Reno5 ini mendukung protokol pengisian daya cepat SuperVOOC generasi pertama, Qualcomm Quick Charge 2.0 dan Power Delivery hingga 15 Watt.

Untuk performanya sendiri, 50W Flash Charging dapat mengisi daya OPPO Reno5 hingga 80% dalam waktu 31 menit dan mengisi daya perangkat hingga 100% hanya dalam 48 menit. Baterai 4310mAh memungkinkan penggunaan perangkat sepanjang hari, bahkan untuk pengguna yang memiliki banyak aktivitas. Menariknya, di paket penjualan Reno5 OPPO menyertakan adaptor charger 65W.

Kesimpulan

Kemampuan videografi yang ditonjolkan oleh OPPO Reno5 ini memang terbukti bukan kaleng-kaleng. Fitur-fitur video terbaru yang disediakan pun mampu dioptimalkan untuk menghasilkan konten-konten keren. Apalagi, konten video pendek yang saat ini tengah moncer, rasanya akan terakomodasi dengan baik oleh Reno5.

Tidak hanya itu, dari sisi performa pun Reno5 masih cukup handal. Chipset ‘agak lawas’ yang masih digunakan nyatanya tetap mampu berakselersi dengan baik. Dukungan teknologi pengisian daya cepat 50W yang disediakan pun bisa menjadi poin menarik bagi konsumen. Bonusnya, OPPO Reno5 juga telah dilengkapi dengan fitur NFC loh.

Spesifikasi Utama OPPO Reno5

Dimensi & Berat (mm&gram)159.1 x 73.3 x 7.7 mm/171 gram
SIM & JaringanDual SIM (Nano-SIM, dual stand-by), 4G LTE/HSPA+/3G/2G
Sistem Operasi (OS)Android 11 + ColorOS 11.1
Memori eksternalMicroSD up to 256GB
Layar inci – Tipe Screen6.43 inci AMOLED, Full HD+ (2400 x 1080 pixels),~409 ppi; Aspect rasio 20:9, 90Hz refresh rate, Corning Gorilla Glass 3
Prosesor/ CPUOcta-core (2×2.3 GHz Kryo 465 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver), Snapdragon 720G (8 nm) / Adreno 618 GPU
RAM & Internal Storage8GB RAM / 128GB ROM
Kamera (MP/fitur) belakang/depanBelakang (Quad): 64MP f/1.7, PDAF + 8MP, f/2.2 (ultra-wide) + 2MP, f/2.4 (Macro) + 2MP, f/2.4 (depth); LED flash, HDR, panorama Video: 4K@30fps, 1080p@30/60/120fps; gyro-EIS, HDR Depan: 44MP, f/2.4 (wide), HDR Video:  1080p@30/120fps, gyro-EIS
Baterai jenis (jenis)Li-Po 4310 mAh (non-removable), 50W Flash Charge

by.U Berikan Berbagai Pilihan Kuota Dengan Harga Terjangkau

by.U Berikan Berbagai Pilihan Kuota Dengan Harga Terjangkau

TabloidPulsa.id – by.U menghadirkan Kuota Yang Bikin Aman Jaya, yang merupakan kuota berbasis kecepatan internet Mbps tanpa batasan kuota GB. Tersedia dua varian kuota yaitu untuk kecepatan maksimum 1,5 Mbps dan 1 Mbps dengan harga mulai dari Rp 1.000 untuk durasi 1 jam.

Vice President by.U Trio Lumbantoruan menjelaskan, “Agar bisa selalu memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama anak muda yang didominasi oleh generasi Z (Gen Z), by.U terus membuat inovasi yang sesuai dengan dinamika gaya hidup yang serba digital. Diharapkan, dengan adanya Kuota Yang Bikin Aman Jaya, pelanggan dapat tetap beraktivitas secara lancar, baik itu saat belajar, bekerja, ataupun berkomunikasi, dengan ditunjang oleh akses internet berkualitas dengan harga yang tetap terjangkau. Upaya ini kami berikan sehingga pelanggan tetap dapat mendapatkan kebebasan dan bisa melakukan berbagai kegiatan #SemuanyaSemaunya dengan by.U.”

Kuota Yang Bikin Aman Jaya dan seluruh paket internet dari by.U dapat dinikmati menggunakan jaringan terdepan dan terluas dari Telkomsel. Pelanggan bisa mengakses seluruh pilihan kuota data by.U di akun Instagram @byu.id dan di website byu.id/id/package.

Trio menambahkan, di awal tahun 2021 ini, by.U berkomitmen untuk selalu mencoba memenuhi beragam kebutuhan Gen Z yang dekat dengan dunia digital di kesehariannya, mulai dari segi pendidikan hingga hiburan berupa games, media sosial, dan beragam konten digital di dunia maya. Aplikasi by.U sendiri sudah diunduh oleh 4,6 juta pengguna dengan profil pelanggan 70% nya adalah segmen Gen Z.

Sebagai layanan seluler prabayar serba digital pertama di Indonesia, pembelian kartu SIM perdana by.U juga dapat dilakukan secara daring di aplikasi by.U. Calon pelanggan bisa mengunduh aplikasi by.U secara gratis di Google Play Store atau App Store. Selanjutnya, calon pelanggan dapat dengan mudah melakukan pembuatan paket dengan menentukan sendiri besaran kuota data dan kuota topping, memih nomor sendiri sesuai keinginan, mendapatkan SIM Card dengan memilih titik pengambilan terdekat atau langsung diantar ke lokasi yang diinginkan, dan menyelesaikan pembayaran melalui ragam metode pembayaran seperti transfer bank, e-money, hingga bayar secara tunai di Indomaret atau Alfamart terdekat. Semuanya dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan #SemuanyaSemaunya.

by.U Berikan Berbagai Pilihan Kuota Dengan Harga Terjangkau

Setelah mendapatkan SIM card by.U, pelanggan bisa langsung melakukan aktivasi dengan sangat mudah dengan memasukkan SIM Card by.U ke ponsel dan melakukan registrasi di aplikasi by.U, memastikan ponsel terkoneksi internet dari by.U dan menonaktifkan jaringan wifi ataupun jaringan seluler SIM card kedua (jika ada), mengaktifkan SIM Card lewat aplikasi by.U. Pelanggan bisa klik “Aktifkan SIM Card, dan mengikuti tata cara registrasi dan aktivasi SIM card yang tertera di aplikasi dengan memasukkan NIK dan Nomor KK yang sesuai dengan KTP pengguna dan KK dari keluarga pengguna.

Selain dari itu, by.U juga telah menghadirkan Pojok Hiburan yang memungkinkan pengguna untuk mendengarkan lagu melalui fitur MIXTape, mengakses podcast, membaca artikel lewat by.U Discover, menonton film di byUskop, serta bermain by.U Mini Games semua secara gratis. Semua kemudahan layanan digital dari by.U, dapat diakses hanya dengan mengunduh satu aplikasi terintegrasi dari by.U.

18 juta Orang Telah Bergabung di LINE OpenChat​

LINE OpenChat
18 juta Orang Telah Bergabung di LINE OpenChat​

​TabloidPulsa.id – Selain WhatsApp yang mulai ditinggalkan, sebenarnya banyak aplikasi lain yang bisa menjadi pengganti ataupun alternatif. Salah satunya adalah LINE. Seperti kita ketahui, aplikasi komunikasi online menjadi salah satu favorit di era pandemi COVID-19. Dan LINE menjadi salah satu aplikasi komunikasi pilihan yang menyediakan beragam fitur menarik. Sepanjang tahun 2020, LINE banyak melakukan pembaruan yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi, baik antar sesama pengguna, grup, dan menjadi wadah komunikasi komunitas di Indonesia.

Selain penggunaan LINE video call yang meningkat tajam hingga 100% di tahun 2020, platform OpenChat juga menjadi piihan pengguna untuk mendapatkan berbagai informasi dan bertukar pikiran mengenai hobi dan topik-topik favorit lain yang digemari.

​LINE OpenChat yang dulunya dikenal dengan nama LINE Square hadir di Indonesia pada tahun 2017, dan hingga Bulan Desember 2020 telah memiliki 18 juta anggota di Indonesia. Layanan bebas biaya ini berbasis komunitas yang memberikan wadah kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi Z untuk dapat berkumpul secara daring sesuai dengan minat dan hobi yang digemari. Hingga saat ini, terdapat setidaknya 850.000 grup komunitas yang telah diwadahi oleh LINE OpenChat, dengan kurang lebih 100 juta chat per bulannya.

​Brian Dohun Im, LINE OpenChat Global Product Manager, mengatakan, “Melihat geliat komunitas yang semakin aktif dan memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan diri, LINE OpenChat memiliki komitmen untuk terus dapat mendukung perkembangan berbagai komunitas di Indonesia dengan positif.”

Sebagai bentuk dukungan positif, sebuah OpenChat dapat memfasilitasi hingga 200.000 anggota, dengan kapasitas grup chat sebesar 5.000 anggota untuk setiap grupnya. Untuk menjaga agar komunikasi dapat berjalan semestinya, LINE memiliki tim khusus yang dapat melakukan sensor terhadap konten yang dianggap tidak sesuai.

​Dengan banyaknya grup yang ada di dalam LINE OpenChat, masyarakat dan pengguna LINE dapat memilih topik yang sesuai dengan minat. Hingga saat ini, topik favorit yang paling diminati adalah topik memperdalam pelajaran di sekolah, beasiswa, hobi, fans, K-Pop dan topik umum lainnya. Untuk menjadi anggota sebuah grup di OpenChat sangat mudah. Pengguna diharapkan untuk mengunduh aplikasi LINE, lalu masuk melalui home tab, friends tab, atau more tab. Selanjutnya, pengguna langsung dapat memilih grup komunitas yang diinginkan. Untuk melindungi identitas pengguna, pengguna dapat menggunakan fitur anonim, Seluruh proses ini dapat dilakukan tanpa dipungut biaya apapun.

Selain itu, untuk layanan LINE group chat, LINE Corporation juga menghadirkan fungsi terbaru watch together dimana para anggota yang tergabung dalam grup tersebut dapat menyaksikan tayangan youtube dalam waktu bersamaan tanpa harus berpindah aplikasi dan berkomunikasi antar sesame anggota di dalam group tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Melalui misinya, CLOSING THE DISTANCE, LINE akan terus menghadirkan pembaruan terbaru berdasarkan kebutuhan pengguna dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai utama kami yang bertujuan untuk menyediakan layanan komunikasi antar keluarga, teman, dan kerabat. LINE sekaligus akan menyediakan ragam layanan komunikasi lain serta ragam cara baru dalam mendapatkan informasi yang dioptimalkan bagi pengguna.

Huawei Freebuds Studio : Headphone Premium dengan Noise Cancellation dan Audio High Definition

huawei freebuds studio foto utama

tabloidpulsa.id – Freebuds merupakan lini produk audio Bluetooth dari Huawei. Setelah berhasil disajikan dalam desain earphone true wireless stereo alias TWS, Huawei mencoba masuk ke ceruk yang lebih tinggi dengan menampilkannya dalam bentuk headphone dan diberi nama Huawei Freebuds Studio.

Dibanderol dengan harga lumayan tinggi, sekitar 4 jutaan, Freebuds Studio berhadapan dengan sejumlah headphone dari produsen lain yang lebih dulu “bermain” di angka segini. Sekedar informasi, di situ ada satu produk yang sangat head to head dengan Freebuds Studio yakni Sony WH-1000XM4 yang juga baru saja dirilis beberapa bulan lalu, terutama jika dilihat dari harga dan teknologi yang ditawarkan.

Jika Anda seperti saya, tengah mencari headphone Bluetooth yang tepat di angka segitu, maka Anda pasti mengerti dengan permasalahan yang saya hadapi. Kita bisa dengan begitu mudahnya menemukan review Sony WH-1000XM4 ketimbang Huawei Freebuds Studio, dan atas dasar itulah mengapa saya berniat mencoba membuat satu review yang komprehensif, sehingga minimal Anda bisa membayangkan apa yang bisa anda dapatkan dari produk Huawei ini.

Desain

Freebuds Studio didesain dengan model headphone. Yakni membawa dua earcup berisikan driver besar, dengan material nyaman ketika dipakai yang dihubungkan oleh sebuah headband, juga dengan bantalan empuk.

Tidak membuat sakit baik telinga, maupun bagian kepala saat digunakan berlama-lama. Khas headphone premium. Meskipun di sisi mekanik engsel, Freebuds Studio cenderung terbatas. 

Bagian engsel atau lengan di masing-masing earcup sedemikian rupa mampu beradaptasi dengan lekukan bentuk kepala samping setiap penggunanya. Memungkinkan earcup bersarang di telinga tanpa menghimpit kepala kita, namun juga tidak terlalu longgar sehingga bisa terlempar saat kita beraktivitas.

Tapi jangan digunakan sambil berlari-lari atau kegiatan ekstrim lainnya, deh. Karena memang tidak sekencang itu ketika digunakan.

Lalu ketika tidak digunakan, bagian earcup juga hanya bisa diputar ke satu arah. Fungsinya sih sepertinya hanya untuk penyimpanan saja ke case-nya, karena ketika kita putar saat diletakkan di leher, bagian earcup jadi menghadap ke atas alias terlentang.

Oh iya, dalam paket penjualan kita akan menemukan casing khusus untuk headphone ini. Berbahan premium, memberikan perlindungan yang baik, berukuran cukup besar, namun bisa diletakkan di tas atau ditenteng juga bisa.

Huawei Indonesia hanya menyediakan satu warna Freebuds Studio saja, yakni hitam. Meskipun sebenarnya ada dua warna yang dirilis secara global, yakni hitam dan emas. Bahkan saat tulisan ini dibuat, beberapa Huawei Official store di situs jual beli telah ditarik dari etalase. Biasanya karena sudah terserap oleh pasar, alias sold out.

Sekarang kita bahas bagian earcupnya. Dari sisi tampilan, kedua cup yang dibawa berhasil meyakinkan kita bahwa ini adalah produk premium. Bahan plastik keras dan bantalan telinga terlihat solid dan bukan bahan murahan.

Bagian driver berbahas plastik keras ini terdiri dari dua undakan. Undakan paling rendah berisi rongga mic ke arah luar dan undakan paling tinggi memuat beberapa tombol. Di sebelah kiri ada tombol ANC, sementara di sebelah kanan ada tombol power dan Bluetooth. Tombol-tombol ini diletakkan di bagian sisi undakan tersebut.

Sementara bagian permukaan undakan sebelah kanan, merupakan area sentuh untuk mengontrol media, fungsi telpon dan asisten suara.  Akan kita bahas di bagian kontrol dan fitur.

Selanjutnya, bahan stainless kokoh menjadi penanggung jawab di bagian engsel kedua cup. Meyakinkan kita bahwa produk ini akan durabel, bertahan dalam setiap tekanan, bahkan ketika diletakkan nyempil di dalam tas kita.

Kontrol dan Fitur

Sebelum masuk lebih dalam membahas kemampuan apa saja yang dimiliki headphone ini, saya perlu mengingatkan bahwa Huawei Freebuds Studio merupakan percobaan pertama Huawei merilis produk headphone premium dengan desain dan teknologi seperti ini. Dan sebagai yang pertama, tentu saja ada hal-hal yang dirasa kurang pas, tapi kebanyakan bukan di sisi kualitas audio.

Selain harga, beberapa hal yang dirasa kurang dan dapat diperbaiki di versi selanjutnya banyak di sisi kontrol dan fitur. Sebagai preview saya bisa bilang di awal, bahwa noise cancelling di headphone ini sudah baik, tapi bukan itu yang menjadi alasan mengapa saya harus beli. 

Ada satu fitur yang paling berguna untuk kebanyakan pengguna headphone Bluetooth. Minimal, itu yang saya butuhkan ketika menggunakan headphone dengan desain over ear seperti ini. Adalah mode awareness, yang memungkinkan kita bisa mendengar suasana di sekitar dengan baik, sama baiknya dengan fitur Noise Cancellation yang dimilikinya.

Biasanya, meski tanpa fitur Noise Cancellation pun, kemampuan mendengarkan suara sekitar sudah berkurang karena desain cup yang sengaja mengisolir kebisingan dari luar. Nah hadirnya mode awareness ini akan membantu kita ketika harus mendengarkan musik di ruang tunggu bandara misalnya, atau ketika menggunakannya sambil bercakap dengan orang lain.

Hadirnya Mic yang terpasang ke segala penjuru, selain berfungsi untuk menangkap noise untuk nantinya diredam dengan fitur Noise Cancellation, juga bisa difungsikan sebaliknya, justru meningkatkan volume noise di sekitar agar tidak kalah dari suara musik yang didengarkan.

Hasilnya, suara obrolan dengan orang di sebelah, akan lebih tinggi volumenya ketimbang kita melepas headphone. Dengan demikian, tanpa mengurangi rasa hormat, dengan tetap memakai headphone dan mendengarkan musik, kita tetap dapat berkomunikasi dengan baik juga tidak lagi ketinggalan pengumuman penting di bandara.

Di produk lain, fungsi ini bisa dipicu menggunakan gesture sederhana, semisal menutup semua bagian earcup dengan tangan. Di Freebuds studio, kita masih harus menekan satu tombol khusus, yakni tombol ANC, untuk merubah mode secara berurutan ke mode Awareness, off (normal) dan Noice Cancellation.

Fiturnya keren, tapi pendekatan interfacenya masih dirasa ketinggalan dari produk lain, yang mungkin sudah melakukan 4 kali percobaan membuat headphone semacam ini. Wajar dan untuk percobaan pertama, ini layak diacungi jempol.

Secara default kita bisa menikmati ketiga mode yang ditawarkan dengan baik. Tidak ada keluhan di sana. Saya menggunakan iPhone XR dan OPPO Find X2 Pro sebagai perwakilan dari ponsel iOS dan Android, tanpa melakukan setingan apapun sudah merasakan kualitas yang sempurna dari Huawei Freebuds Studio.

Tapi, untuk bisa merasakan fitur headphone ini dengan maksimal, ada baiknya kita menggunkan ponsel Huawei dengan EMUI 10 ke atas. Semisal Huawei P40 Pro yang kami gunakan. Melalui aplikasi Huawei AI Life, kita bisa mengatur bahkan ke frekuensi ANC secara manual sesuai dengan preferensi kita.

Dan yang ada hubungannya dengan Awareness mode, dengan AI Life sistem headphone juga bisa memisahkan suara manusia dengan suara bising di sekitar, lalu meningkatkannya agar terdengar dominan di headphone kita.

Sekedar informasi saat tulisan ini dibuat, Huawei AI Life versi Android Play Store Indonesia masih belum memiliki setingan untuk Freebuds Studio. Jadi meskipun menggunakan Find X2 Pro yang notabene Android, kita tetap tidak bisa mengkustom headphone ini dengan Aplikasi AI Life.

Pihak Huawei sendiri telah menjelaskan bahwa sistem ANC yang dibawa oleh FreeBuds Studio merupakan sistem ANC Dinamis yang pintar. Melalui sebuah sensor IMU dan mikropon omni 8 arah, sistem akan mengakali fitur ANC agar dapat menampilkan yang terbaik untuk penggunanya secara otomatis.

Sementara untuk mengontrol semua fungsi di atas, Freebuds Studio menawarkan tiga tombol dan satu area sentuh. Di mana tombol ANC diletakkan di cup sebelah kiri, tombol power dan Bluetooth di kanan dan area sentuh hanya di bagian kanan saja.

Dengan mengusap jari dari bawah ke atas atau sebaliknya untuk mengatur volume, atau kiri ke kanan dan sebaliknya untuk berpindah track atau lagu, ketuk dua kali untuk pause dan play, atau ketuk sekali untuk terima panggilan telepon, maka sudah lengkap semua kebutuhan kontrol bertelpon dan menikmati musik di headphone ini.

Oh iya, ngomong-ngomong untuk bertelepon, atau kebutuhan headphone untuk berkomunikasi, termasuk saat zoom meeting dan whatsapp call/video akan kita bahas di bagian berikutnya.

Tapi yang pasti, headphone ini mendukung koneksi ke dua perangkat sekaligus. Sebagai pengguna Jaybird X3, saya tahu betapa berharganya fitur ini. 

Kualitas Audio

Membawa driver 40 mm di setiap cup untuk menghantarkan frekuensi dari 4Hz ke 48kHz, maka kita bisa berharap banyak kepada Huawei Freebuds Studio, terutama untuk urusan power dan staging-nya. Plus dengan sejumlah codec yang mumpuni baik untuk kebutuhan audio berdefinisi tinggi, atau kenyamanan bermain game dengan latency nan rendah, maka headphone ini akan lebih banyak memuaskan banyak orang.

Sayangnya, jika kita menggunakan Headphone ini dengan perangkat iOS dan Android selain Huawei EMUI 11 ke atas, maka hanya codec SBC dan AAC saja yang bisa kita manfaatkan. Dengan kata lain: standar untuk kebutuhan musik bekualitas tinggi.

Sementara codec L2HC hanya didukung oleh perangkat Huawei dengan EMUI 11 ke atas. Menawarkan suara beresolusi tinggi dengan kecepatan transfer hingga 960 kbps. Baik musik maupun game dapat ditampilkan dengan maksimal di sini.

Nah sekarang bagaimana sih kualitasnya untuk mendengarkan musik sehari-hari? Dengan 3 perangkat berbeda, Huawei P40 Pro, iPhone XR dan OPPO Find X2 Pro dan tiga aplikasi berbeda yang diinstal ke dalam 3 ponsel tersebut. Yakni Apple Music, Youtube Music dan Spotify. Kami mendengarkan beragam genre musik. Mulai dari akustik, hingga house music.

Secara garis besar, Freebuds Studio dapat memuaskan hampir semua kalangan. Dari bass head hingga audiophile. Karena headphone ini mampu menampilkan semua frekuensi dengan baik. 

Setelah menggunakannya hampir seminggu, dan hampir nonstop, bisa dibilang headphone ini memanjakan penggila bass, tapi tidak membuatnya asal ngebas. Dengan setingan EQ di Flat (iPhone Apple Music), suara bass tetap hadir menyapa dengan porsi sedikit di atas rata-rata.

Tapi sekali lagi, tidak lebay dan tidak menghilangkan frekuensi lain. Kehadirannya cukup terasa. Separasi berjalan dengan baik, kanal kanan dan kiri terdefinisi dengan apik membuat kita berasa ada di depan panggung akustik.

Petikan gitar dan suara vokal juga terdengar jelas, rapi dan tidak saling tumpang tindih.

Berikutnya untuk bermain game. Dicoba untuk memainkan game PUBG Mobile di OPPO Find X2 Pro, headphone Huawei Freebuds Studio ini bisa bekerja dengan baik. Hampir tidak ada jeda yang terdengar. Suara mampu dikirimkan secara realtime, dengan separasi arah yang baik untuk game yang kompetitif.

Artinya, meskipun tidak menggunakan L2HC dan perangkat Huawei EMUI 11, Freebuds ini nyatanya bisa diandalkan untuk headphone gaming.

Terakhir, untuk bertelpon atau melakukan zoom meeting. Suara yang dikirimkan oleh mic kita ke lawan bicara akan hampir tanpa noise. Memberikan suara yang bulat, jernih dan enak didengar. Hal yang sama yang saya rasakan saat mencoba Sony WH-1000XM3 (versi sebelum XM4). 

KESIMPULAN

Sebelum mereview Huawei Freebuds Studio, PULSA sudah mereview beberapa produk Freebuds lain, semisal Freebuds 3 dan Freebuds Pro. Jadi kurang lebih kami sudah tahu apa yang akan kami dapatkan saat berniat mereview Freebuds Studio. Paling hanya faktor bentuk yang membuat kami penasaran, akan seperti apa jadinya ketika Huawei mulai masuk ke pasar Headphone Bluetooth premium.

Tidak mengecewakan! Meskipun dilihat dari harga rilis yang cukup mahal mencapai 4,25 juta, dibayar lunas dengan kualitas audio dan kenyamanan yang ditawarkan. Jadi, jika Anda membutuhkan headphone Bluetooth di awal tahun, produk ini termasuk rekomendasi, tapi mungkin sambil menunggu harganya turun kali ya?

KELEBIHAN: Kualitas audio untuk musik dan game, Desain premium nyaman digunakan, Noise cancellation dinamis cocok untuk beragam kebutuhan sebagian besar pengguna, mode awareness yang sangat dibutuhkan.

KEKURANGAN: Membutuhkan ponsel Huawei terbaru untuk pengalaman maksimal, minim fitur kosmetik, tidak ada jack 3,5 mm (tidak bisa digunakan untuk main game konsol), tidak bisa dilipat.

HargaRp 4.299.000
WarnaHitam
Paket PenjualanHeadphone, Casing, Kabel USB Type C, Panduan, Kartu garansi
Dimensi194 x 152 x 81.5 mm
Berat260 gram
CodecSBC, AAC, L2HC
Driver40 mm
KonektivitasBluetooth 5.2
Baterai410 mAh
Waktu Pemutaran20 Jam dengan 1 kali pengisian daya dan ANC diaktifkan

Setingan Wajib OPPO Reno5 Agar Makin Nyaman Digunakan

setingan oppo reno5
ilustrasi wake screen

tabloidpulsa.id – Secara default kita tidak perlu meragukan kenyamanan penggunaan yang ditawarkan oleh OPPO Reno5, baik di sisi desain ponsel hingga ke UI yang dibawa. Tapi pengalaman kami dalam menggunakan ponsel-ponsel dengan ColorOS terbaru mungkin akan membantu Anda meningkatkan kenyaman tersebut dengan sejumlah Setingan Wajib berikut ini.

Jadi, setelah Anda mengaktifkan OPPO Reno5 dan mengetahui sejumlah fitur unggulan yang akan memudahkan kehidupan Anda, kami sarankan untuk melakukan sejumlah setingan penting untuk memaksimalkan ponsel ini.

  1. Pengaturan Navigasi Agar Lebih Futuristik

Kita mungkin sudah terbiasa menggunakan tobol-tombol virtual yang muncul di bagian bawah layar. Biasanya terdiri dari tombol home, back dan tombol fungsi tambahan. Sejak Android 10, kita bisa mengurangi ketergantungan kepada tombol ini dan melakukan navigasi hanya dengan mengusap layar ke kiri dan kanan, atau dari bawah ke atas.

Di OPPO Reno5 Anda bisa mengaturnya lewat Settings (Pengaturan) > Convenience Tools (Alat praktis) > Navigation (Navigasi). Di sini kita kemudian pilih untuk mengaktifkan Swipe gestures from both side (Getsure usap dari kedua sisi).

Kini, Anda bisa kembali ke layar sebelumnya (menggantikan tombol BACK) dengan mengusap layar dari dalam ke sisi luar, baik di sisi kanan ke bagian kanan, atau di sisi kiri ke bagian kiri. Lalu Anda pun bisa kembali ke layar HOME dengan menggeser layar dari bagian bawah ke atas.

Ketika mengusap layar dari bawah ke atas dan menahannya beberapa detik, kita pun akan mengaktifkan fungsi multitasking atau melihat aplikasi-aplikasi apa saja yang terbuka. Lalu juga bisa untuk berpindah dari satu aplikasi ke apalikasi lain yang terbuka dengan menggeser ke kanan atau kiri bagian layar paling bawah.

Dengan sejumlah latihan, Anda akan dapat menguasai setingan wajib ini dan sulit untuk kembali menggunakan tombol-tombol virtual seperti semula.

2. Raise to Wake dan Double Tap to Wake

Dalam kondisi default, layar ponsel OPPO Reno5 akan aktif jika kita tekan tombol power. Sebenarnya sih tidak ada masalah di situ, hanya saja bagi pengguna veteran ColorOS seperti kami, hal sederhana ini harusnya bisa lebih “enak” lagi jika kita aktifkan beberapa fitur di pengaturan.

Fitur raise to wake atau dalam pengaturan bahasa Indonesia disebut “angkat untuk membangunkan” … memungkinkan layar ponsel yang mati untuk aktif saat mengenali pergerakan ponsel dari posisi horisontal ke diagonal atau vertikal. Atau dengan kata lain minimal ada perubahan sudut di 45 derajat.

Cara mengaktifkannya mudah, Anda hanya perlu ke Settings (pengaturan) lalu masuk ke Convenience Tools (Alat Praktis) > Gestures & motions (Gestur & Gerakan), lalu aktifkan Raise to wake (Angkat untuk membangunkan) di kolom gerakan.

Lalu jika mengangkat ponsel untuk mengaktifkan layar dianggap memakan terlalu banyak kalori,  Anda bisa mengaktikan layar dengan mengetuknya dua kali. Anda bisa melakukan ini ketika meletakkan ponsel di meja kerja atau meja makan. Layar ponsel aktif saat Anda mengetuknya dua kali, dan Anda bisa meliriknya sesaat tanpa harus mengangkat ponsel.

Cara mengaktifkannya pun tidak sulit. Anda hanya perlu e Settings (Pengaturan) > Convenience Tools (Alat pratis) > Gestures & motions (gesture & Gerakan) > Screen-off gestures (Gesture layar-mati), aktifkan Double tap to turn screen on (Ketuk ganda agar layar hidup). Mudah, bukan?

ShopeePay Talk Bagikan Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise

Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise

tabloidpulsa.id – ShopeePay kembali menghadirkan ShopeePay Talk di tahun 2021 dengan tema “Sukses di Tahun 2021 Lewat Bisnis Franchise”. Melalui acara dan tema ini, ShopeePay ingin memberikan semangat baru bagi para pegiat bisnis untuk menumbuhkan bisnisnya lebih besar lagi di tahun yang baru melalui berbagai peluang termasuk bisnis waralaba (franchise).

Hadir sebagai pembicara di Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise, CEO & Founder Sour Sally Group Donny Pramono Ie dan CMO PT Otewe Maju Bersama (Bakwan Day) Tjoek Widharyoko serta Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari yang berdiskusi bagaimana mengembangkan bisnis melalui franchise dan menjawab kebutuhan pasar dengan kebiasaan baru.

Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, “ShopeePay senantiasa berkomitmen untuk membantu dan berkembang bersama para mitra usaha. Kali ini, ShopeePay Talk hadir kembali untuk membantu para pegiat usaha, yang sudah berjuang selama pandemi, untuk menyusun strategi dan memanfaatkan peluang bisnis franchise untuk tumbuh lebih besar di tahun 2021. Selain itu, dengan mengadopsi pembayaran digital ShopeePay di setiap gerai franchise, kami bisa mendorong traffic secara online dan offline dengan merata ke seluruh gerai yang berada di lokasi terjauh sekalipun. Kami percaya, jangkauan pembayaran digital ShopeePay yang luas dapat mengimbangi area jangkauan bisnis franchise.

ShopeePay Talk mengajak para pemilik usaha untuk bangkit kembali dengan perencanaan dan strategi yang matang di tahun 2021. Mencoba peluang baru seperti bisnis waralaba atau franchise patut dicoba, mengingat pertumbuhannya yang cukup signifikan di Indonesia.

“Bisnis franchise merupakan salah satu pilihan yang memiliki peluang cukup besar. Selain dapat membantu ekspansi bisnis, franchise juga dapat membantu untuk menjangkau lebih banyak konsumen dengan waktu yang relatif singkat. Dengan menggabungkan teknologi pembayaran digital dan berbagai program yang dihadirkan ShopeePay, kami percaya dapat terus menjangkau lebih banyak konsumen melalui lebih dari 250 gerai Sour Sally Group yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Donny Pramono Ie, CEO & Founder Sour Sally Group.

Berdasarkan data dari International Franchise Attractiveness dari University of New Hampshire Amerika Serikat yang dikutip Litbang Kompas, dengan jumlah penduduk mencapai 267 juta jiwa, Indonesia mempunyai daya tarik potensi pasar di peringkat kelima dunia dari total 131 negara. Indonesia juga berada di peringkat sepertiga teratas daya tarik waralaba atau franchise yang menjadikan peluang bisnis ini cukup menjanjikan. 

Tjoek Widharyoko, CMO PT Otewe Maju Bersama yang menaungi Bakwan Day, Kopi Yor, OTW Food Street, Ropang OTW, Tahu GO menambahkan“Langkah awal dalam memulai bisnis franchise adalah melihat minat, kebiasaan masyarakat dan peluang agar bisnis yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bahkan menjadi solusi kehidupan sehari-hari. Bisnis yang berada di bawah naungan PT Otewe Maju Bersama berangkat dari kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman yang enak, unik dengan harga terjangkau. Terbukti, dalam waktu singkat Bakwan Day sukses mencuri perhatian dan menjadi favorit konsumen. Melalui franchise, kini Bakwan Day sudah tersedia di 75 gerai dan akan terus berkembang.”

Melalui sesi bincang ShopeePay Talk: Sukses di Tahun 2021 Lewat Bisnis Franchise, terdapat tiga poin yang perlu diketahui pegiat usaha:

  1. Bisnis franchise memperluas jangkauan brand agar dekat dengan pelanggan 

Untuk dapat terus berkembang dan memperluas jangkauan bisnis, pemilik usaha harus terus melakukan inovasi pada produk dan layanan yang sesuai dengan trend yang ada dan kebutuhan konsumen. Melalui bisnis franchise, pemilik usaha dapat membangun jaringan bisnis dengan waktu yang relatif singkat namun dengan modal, risiko dan investasi SDM yang minim.

  • Perhatikan beberapa aspek penting untuk masuk ke ranah franchise: modal, risiko, SDM, dan teknologi pendukung
    Menekuni bisnis franchise perlu memperhatikan beberapa aspek, yaitu mempersiapkan modal yang merupakan penggerak utama, meminimalisir risiko yang mungkin terjadi, memilih SDM yang sesuai kriteria, serta memanfaatkan teknologi seperti pembayaran digital yang cashless dan contactless.
  • Bangun sistem pengelolaan franchise yang sederhana dan konsisten

Sistem franchise dibutuhkan untuk memiliki standar kualitas produk dan layanan yang sama di setiap gerai walaupun dikelola oleh franchisee yang berbeda. Dengan begitu, Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise akan lebih mudah dipahami dan dijalankan oleh para franchisee.

ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema yang menarik untuk berdiskusi dan berbagi informasi dari perspektif bisnis secara ringan, trendy, dan insightful. Nantikan ShopeePay Talk episode berikutnya dengan tema dan narasumber menarik lainnya.

Apa Saja Kelebihan Corning Gorilla Glass Victus

Gorilla Glass Timeline
Kelebihan Corning Gorilla Glass Victus (image: corning.com)

TabloidPulsa.id – Perhelatan CES 2021 menghadirkan banyak teknologi baru atau teknologi yang diperbarukan. Salah satunya adalah lapisan pelindung layar “Corning Gorilla Glass Victus”. Seperti kita ketahui, lapisan pelindung pada layar merupakan hal yang penting. Apa kelebihan yang dimiliki “Corning Gorilla Glass Victus” dibanding lapisan pelindung layar lainnya atau bila dibandingkan versi terdahulu dari Corning Gorilla Glass? Berikut sedikit penjelasannya.

Sebelum membahas langsung “Corning Gorilla Glass Victus”, ada baiknya merefresh kembali penjelasan tentang lapisan pelindung layar yang ada pada ponsel. Karena begitu banyaknya jenis lapisan pelindung layar ini terkadang membuat pengguna mengira bahwa semuanya sama saja atau beda-beda tipis. Padahal tidak demikian.

Secara umum, lapisan pelindung ini terbagi kepada 2 kategori, pertama adalah lapisan pelindung layar yang sifatnya tidak permanen dan biasanya dibeli sebagai asesoris tambahan. Kedua, lapisan pelindung layar yang merupakan bawaan pabrik dan tertanam langsung pada layar ponsel. Nah, Corning Gorilla Glass termasuk jenis yang kedua yaitu lapisan pelindung layar yang merupakan bawaan pabrik dan tertanam langsung pada layar ponsel.

Corning Gorilla Glass
Lapisan pelindung layar Corning Gorilla Glass merupakan lapisan kaca yang direkayasa dengan menggabungkan ketipisan, keringanan dan daya tahannya terhadap kerusakan. Kaca ini lebih banyak digunakan sebagai kaca pelapis perangkat elektronik portabel seperti smartphone, wearable device, layar laptop hingga layar smart TV.

Selain tahan gores, keunggulan lainnya terletak pada lapisannya yang sangat tipis dan ringan tapi juga tetap kuat, sehingga tidak akan mempengaruhi tingkat sensitivitas layar sentuh pada smarphone.

Corning Gorilla Glass terus berkembang dan mengalami peningkatan kemampuan. Pada Corning Gorilla Glass 1, pelapis ini masih dapat pecah jika terbentur benda kasar atau keras. Corning Gorilla Glass 2 mengalami pengurangan ketebalan sebesar 20 persen namun tetap mempertahankan ketahanan sama seperti generasi sebelumnya. Gorilla Glass 3 jauh lebih kuat dibandingkan dengan generasi sebelumnya dan lebih tahan terhadap goresan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan Gorilla Glass 2. Selain itu, jika goresan tetap terjadi pada Gorilla Glass 3, goresan terlihat lebih halus sampai dengan 40% dibanding generasi sebelumnya.

Gorilla Glass 4 meningkatkan perlindungan terhadap benturan dengan bidang tajam, yang merupakan penyebab utama pecahnya layar perangkat. Bidang tajam yang dimaksud di sini adalah permukaan benda yang tidak rata, seperti aspal dan beton, yang seringkali menjadi tempat mendarat ponsel ketika terjatuh. Dan yang terbaru, Gorilla Glass 5 memiliki ketahanan sebesar 80% ketika dijatuhkan dari ketinggian 1,6 meter. Sementara pendahulunya, Gorilla Glass 4 hanya bertahan dari ketinggian 1 meter saja.

Corning Gorilla Glass 6 merupakan hasil pengembangan dari Corning Gorilla Glass 5. Gorilla Glass 6 diciptakan dengan material kaca baru yang bisa diperkuat secara kimiawi untuk mendapatkan tingkat ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan Gorilla Glass 5.

Dari hasil pengujian yang dilakukan Corning, smartphone yang diperkuat Corning Gorilla Glass 6 mampu bertahan hingga 15 kali saat dijatuhkan dari ketinggian 1 meter di permukaan yang tidak rata. Ini artinya Corning Gorilla Glass 6 memiliki tingkat ketahanan yang 2 kali lebih kuat dibandingkan Corning Gorilla Glass 5.

Corning Gorilla Glass Victus
Corning Gorilla Glass Victus diklaim dapat bertahan ketika terjatuh hingga ketinggian 2 meter di permukaan keras. Sebagai perbandingan, kaca pelindung generasi sebelumnya dari Corning, Gorilla Glass 6, hanya bertahan pada ketinggian 1,6 meter.

Gorilla Glass Victus juga diklaim lebih tahan gores dua kali lipat dibanding pendahulunya, dan hingga empat kali lebih tahan gores dibanding kaca pelindung yang terbuat dari aluminosilicate. Dengan kata lain, dibutuhkan dua kali lipat usaha untuk dapat menggores Victus dibandingkan pada Gorilla Glass 6.

Corning Gorilla Glass Victus juga memiliki desain ringan dan tipis. Ini membuat perangkat menjadi jauh lebih tipis dan ringan. Bahkan lapisan ini juga dikenakan pada modul kamera. Karena modul kamera yang lebih besar dan menonjol dapat menjadi penyebab lensa ponsel menjadi lebih rentan retak.

Kelebihan lainnya adalah, dengan adanya jaringan 5G maka penggunaan kaca akan lebih luas pada ponsel. Ini karena beberapa material tidak baik untuk aktivitas pada perangkat, misalnya logam yang bisa menjadi penghalang dan tidak kondusif untuk pengisian daya nirkabel. Dan Corning Gorilla Glass Victus menjadi pilihan.

Sebenarnya masih ada beberapa informasi terkait Gorilla Glass Victus namun masih dalam tahap pengembangan seperti mampu memproteksi terhadap virus Covid-19 atau kaca yang mampu dilipat.

Dikutip dari berbagai sumber

Kisah Kocak Si Juki Kembali Hadir di Disney+ Hotstar

SI Juki Anak Kosan

tabloidpulsa.id – Sebagai wujud komitmen untuk menghadirkan konten-konten terbaik dan mendukung talenta-talenta lokal, Disney+ Hotstar menghadirkan serial animasi Indonesia pertama, “Si Juki Anak Kosan”, yang dirilis secara eksklusif mulai tanggal 29 Januari 2021. Terdiri dari 13 episode yang dirilis bersamaan, serial animasi produksi Falcon Pictures ini menghadirkan kembali karakter ikonik Si Juki dengan kesehariannya sebagai anak kosan, diadaptasi dari komik karya Faza Meonk.

Sang kreator & sutradaraFaza Meonk, mengatakan, “Kami bangga sekali serial ‘Si Juki Anak Kosan’ bisa menjadi karya animasi lokal pertama yang tayang di Disney+ Hotstar, sehingga dapat dinikmati oleh para penggemar di seluruh Indonesia. Kami memutuskan untuk membuat kisah Si Juki ke dalam format serial karena melihat antusiasme penggemar yang begitu tinggi akan tingkah lucu Si Juki dan teman-temannya di film sebelumnya. Kami harap, hadirnya serial ‘Si Juki Anak Kosan’ di platform Disney+ Hotstar tidak hanya dapat menghibur para penggemar, tetapi juga menginspirasi talenta-talenta lokal untuk selalu berkarya.”

Disutradarai oleh Daryl Wilson dan disupervisi langsung oleh Faza Meonk, Si Juki dan teman-temannya yang tidak kalah eksentrik berusaha untuk bertahan hidup layaknya anak kosan pada umumnya dengan kelakuannya yang absurd. Segudang tantangan dan masalah tentunya kerap hadir di hadapan mereka, namun, sebagai murid kosan eksentrik, Si Juki dan teman-temannya selalu menemukan jalan keluar dengan tingkah mereka yang lucu.

“Setiap episode dilengkapi dengan sentuhan komedi yang memang sangat relevan tidak hanya dengan anak kosan, namun juga dengan masyarakat pada umumnya. Disini kami mengangkat berbagai hal yang kerap terjadi di keseharian masyarakat dengan kearifan lokal yang unik. Maka dari itu, kami ingin membuat penonton merasa dekat dengan kehadiran karakter-karakter dalam serial ini,” lanjut Faza Meonk.

Serial ini mengangkat kejadian-kejadian yang sangat relevan dengan kehidupan mahasiswa di kota-kota besar dan kerap mengundang gelak tawa para penonton. Mampukah Si Juki dan teman-temannya bertahan hidup dengan kemalangannya tersebut?

Ikuti cerita lucu kehidupan Si Juki dan teman-temannya sebagai anak kosan dalam serial yang tayang perdana secara eksklusif di Disney+ Hotstar mulai tanggal 29 Januari 2021.

Nikmati tayangan favorit dengan berlangganan Disney+ Hotstar langsung dari situs web (www.DisneyPlusHotstar.id) atau aplikasi Disney+ Hotstar (Android dan iOS), Android TV, Apple TV, serta lebih banyak perangkat lain yang akan segera tersedia. Dengan biaya Rp39.000/bulan atau Rp199.000/tahun, konsumen akan memiliki akses ke lebih dari 500 film dan 7.000 episode termasuk film internasional terbaik, tayangan Disney+ Originals dari Marvel, Disney, Star Wars dan lainnya, pemutaran perdana film-film Indonesia yang telah dinanti secara eksklusif, dan lebih dari 300 film bioskop Indonesia.

Pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui berbagai opsi, termasuk GoPay. Paket langganan khusus juga tersedia dengan harga menarik melalui Telkomsel.

Disinyalir Ada Transaksi Tidak Wajar, POCO Batalkan Pesanan Konsumen

penjualan tambahan POCO M3

tabloidpulsa.id – Beberapa waktu lalu, POCO Indonesia sempat menggelar penjualan perdana yang berbuah penutupan transaksi pemesanan POCO M3 yang tembus sampai 50 ribu lebih. Sayangnya, berdasarkan investigasi POCO dan Lazada ternyata disinyalir ada aktivitas yang tidak wajar dari transaksi tersebut.

Akhirnya, pihak POCO dengan alasan untuk menjamin kenyamanan konsumen, mengambil langkah berani dengan membatalkan transaksi tidak wajar yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Ini merupakan langkah yang tidak terduga yang dilakukan oleh POCO, dan menjadi salah satu kontribusi untuk bisnis smartphone di Indonesia.

Product PR Manager Xiaomi Indonesia, Andi Renreng, mengatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upaya untuk memerangi pihak yang menjual kembali produk yang didapatkan melalui flash sale dengan harga di atas harga resmi sehingga merugikan POCO fans lainnya.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen POCO untuk memastikan POCO fans bisa menikmati produk smartphone dengan harga resmi, serta membangun ekosistem penjualan dan distribusi di Indonesia yang lebih sehat.

“Kami berkomitmen untuk melindungi konsumen dan memastikan semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan inovasi dan teknologi dari smartphone POCO. Kami memohon maaf apabila ada yang terkena dampak dari pembatalan ini, semoga memahami bahwa kami melakukannya demi kepentingan bersama,” kata Andi.

Pembatalan transaksi yang disinyalir tidak wajar ini juga dilakukan untuk memberi kesempatan yang sama bagi POCO fans untuk menikmati inovasi dan teknologi dari POCO M3.

Buka Penjualan Tambahan POCO M3

Pembatalan akan diikuti dengan penjualan tambahan POCO M3 yang digelar pada tanggal 29 Januari 2021 pukul 10.00 WIB di Lazada sementara penjualan tanggal 2 Februari akan dilakukan sesuai jadwal semula.

Apabila ada konsumen yang terdampak oleh pembatalan ini, POCO menyarankan untuk bisa mengikuti kembali flash sale dengan menuju ke http://bit.ly/lazadapocom3.

Sebagai informasi, pada penjualan perdana POCO M3 pada 26 Januari, lebih dari 50.000 unit smartphone telah terjual dalam waktu lima menit pada tiga channel online yakni Lazada, Akulaku, dan mi.com, serta channel offline yakni Mi Store.

Editor's Pick