tabloidpulsa.id – Sudah lewat dari 3 bulan tablet Samsung berbanderol paling rendah ini, Samsung Galaxy Tab A7 Lite, melenggang di pasaran. Saking lamanya, kami sempat yakin bahwa kami sudah pernah menulis review produk ini. Terlepas dari waktu yang terlampau singkat diberikan pada kami untuk mereview saat itu, kami benar-benar mencobanya untuk sejumlah kegiatan, termasuk belajar di rumah dan curi-curi waktu bermain game dan menonton tayangan streamingan.
Seperti yang sudah Anda ketahui, belakangan ini di beberapa daerah sudah mulai menerapkan kegiatan belajar tatap muka. Sayangnya memang kegiatan ini masih bersifat uji coba hingga sebagian besar siswa di sebagain besar daerah lain masih harus bertahan belajar jarak jauh di rumah saja.
Untuk itu, kami pikir meskipun terlambat rasanya tetap harus memberikan penilain obyektif terhadap tablet “murah” ini, mengingat masih banyak yang membutuhkan infonya terkait masih ada kebutuhan untuk menggunakannya sebagai alat melakukan kegiatan belajar jarak jauh atau PJJ.
Harga: Rp 2.499.000,-
Pilihan Warna: Grey, Silver
Paket Penjualan: Tablet Galaxy Tab A7 lite, kabel data, charging adapter, Quick Start Guide, buka manual, Paket nomor perdana XL
SPESIFIKASI:
Dimensi & Berat (mm&gram) | 212.5 x 124.7 x 8 mm/ 371 gram |
SIM & Jaringan | Nano SIM, 4G LTE/HSPA+/3G/2G |
Sistem Operasi (OS) | One UI 3.1 based on Android 11 |
Supported storage eksternal | Ya, MicroSD sampai 1 TB |
Layar inci – Tipe Screen | 8.7 inci, ~81.1% screen-to-body ratio, 800 x 1340 pixels, 5:3 ratio (~179 ppi density), IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
Prosesor/ CPU | Mediatek Helio P22T (12nm); Octa-core (4×2.3 GHz Cortex-A53 & 4×1.8 GHz Cortex-A53), GPU: PowerVR GE8320 |
RAM & Internal Storage | 3 GB RAM/ 32 GB ROM |
Kamera (MP/fitur) belakang/depan | Belakang Single: 8 MP Video: 1080p@30fps Depan Single: 2 MP |
Baterai jenis (jenis) | 5100 mAh Li-po (non-removable), charging 15W |
FEATURE CHECK
Removable battery | Tidak | Fingerprint | Tidak |
Multitouch | Ya | Dual Kamera Depan | Tidak |
Dual SIM | Ya | Memory external | Ya |
3G HSDPA | Ya | Gyroscope | Tidak |
4G LTE | Ya | Quad Kamera Belakang | Tidak |
NFC | Tidak | 4K video recording | Tidak |
Infrared | Tidak | Video player | Ya |
USB On-the-go | Ya | Music player | Ya |
GPS | Ya | Radio FM | Tidak |
PLUSMINUS
Kelebihan | Kekurangan |
Layar lebar, nyaman untuk belajar dan hiburan Ada kamera untuk video conference Output suara stereo dengan Dolby Atmos Baterai tahan lama Ukuran relatif lebih kecil daripada laptop sehingga lebih portabel | Bodi relatif tebal Kurang mumpuni untuk bermain game Kamera utama hanya bersifat pelengkap |
Desain Sederhana
Desain ala tablet samsung yang sudah kita kenal beberapa tahun terakhir kembali digunakan untuk Galaxy Tab A7 Lite. Ini menarik karena memberikan kesan bahwa tablet-tablet Samsung ini tampil layaknya ponsel yang diberi pupuk, membesar! Meskipun layarnya sendiri memiliki ukuran rasio 5:3, tapi desain tablet ini memiliki form factor yang relatif persegi panjang. Memanjang dan tidak terlalu bujur sangkar seperti produk-produk kompetitor.
Dilihat dari letak kamera depan yang berada di bagian sisi terpendek, memberikan kesan bahwa tablet ini sejatinya dibuat untuk digunakan dalam posisi portrait. Tapi sebagai sebuah tablet, maka penggunananya akan jauh lebih nyaman ketika diposisikan landscape atau horisontal. Sudut pandang jadi makin luas.
Anggapan serupa bakal muncul ketika melihat bagian belakang tablet ini. Tulisan Samsung ditempatkan pada posisi yang dapat dibaca ketika tablet diposisikan vertikal alias portrait. Ditemani dengan satu kamera utama yang terletak di sudut kiri atas dalam bentuk persegi.
Material tablet ini cukup menarik untuk dibahas. Tidak begitu istimewa, namun juga tidak bisa dibilang asal-asalan. Terdiri dari gabungan alumunium dan plastik keras. Dimana pertulangan dan bagian landai di back cover merupakan bagian metal, sementara ujung-ujung tablet terbuat dari bahan plastik keras yang diwarnai glossy. Menjadikan tablet ini tidak terlihat membosankan.
Bagian tulang samping dibuat cukup tinggi, memberikan kemudahan dalam menggenggam, sekaligus memberi ruang untuk baterai besar dan rongga speaker yang mampu menampilkan separasi audio stereo. Berbeda dengan letak lamera depan dan ulisan samsung di belakang, lubang-lubang speaker ini diletakkan pada kedua bagian ujung terpendek, alias akan makin efektif ketika layar dalam posisi horisontal alias landscape.
Berbeda dengan Galaxy Tab versi premium yang sudah menawarkan 4 corong output audio, hingga 8 titik bahkan, Galaxy Tab A7 Lite ini hanya menawarkan dua output audio yang dirasa sudah mencukupi untuk menghasilkan suara stereo saat menikmati tayangan multimedia maupun bermain game.
Display
Tablet Samsung seri A7 Lite yang kami review merupakan produk dengan dukungan jaringan 4G LTE dengan bentangan layar 8,7 inci. Ukuran yang cukup besar, seakligus lumayan mungil untuk diletakkan di saku jas bagian dalam, atau di tas selempang kita tanpa membutuhkan ruang tambahan.
Jenis layar TFT yang memancarkan resolusi 800 x 1340 pixel ini kemudian dilindungi dengan lapisan kaca dengan menyisakan ruang bezzel yang masih terlihat meskipun tidak terlalu lebar. Merupakan layar sentuh yang sebenarnya cukup responsif, namun dengan beberapa catatan terkait UI di bawah ini.
One UI Versi Anyar
Samsung Galaxy Tab A7 Lite membawa UI custom One UI versi 3.1 berbasis Android 11. Sejatinya sudah memiliki tampilan yang mendukung baik dalam mode vertikal maupun horisontal.
Tampilan yang bersih dan sederhana khas One UI tetap ditampilkan, meskipun masih mempertahankan app tray, ketika pengguna ingin mencari aplikasi yang pernah diinstal tapi tidak hadir di home screen.
Tapi, sayangnya terkait UI di Samsung Galaxy Tab A7 Lite ini ada beberapa hal yang cukup disayangkan. Semisal hilangnya dukungan fitur pen, kemampuan mirroring layar yang terbatas, loading aplikasi yang membutuhkan lebih banyak waktu, hingga ke bagian menggeser menu yang terasa kurang responsif.
Meski kami berpikir bahwa ini hanya masalah “handshaking” antara UI dan chipset yang belum optimal, dan seharusnya bisa berkurang ketika diperbaiki dengan versi UI yang lebih baru misalnya, kami melihat kemungkinan lain yaitu faktor harga yang menjadi masalah.
Untungnya, Galaxy Tab A7 Lite adalah produk yang didukung sepenuhnya oleh Google. Artinya hampir semua aplikasi yang bisa diinstal di ponsel Android Anda, sudah barang tentu bisa dinikmati di tablet ini juga. Keuntungannya, Anda akan merasakan pengalaman aplikasi yang biasa digunakan dalam tampilan layar yang lebih lebar.
Performa Chipset Kelas Menengah
Meski tidak disebutkan oleh Samsung mengenai jenis SoC apa yang dibawa oleh tablet ini di situs resminya, tapi bisa dipastikan bahwa Samsung Galaxy Tab A7 Lite 2021 ini membawa chipset besutan Mediatek, dengan tipe Helio P22T yang mengandalkan CPU 8 inti, GPU PowerVR GE8320 dan hal-hal lain yang menopang kerja dasar tablet dalam fabrikasi 12 nm.
Chipset ini sesuai deskripsinya adalah chipset yang dibuat untuk tablet dengan mobilitas tinggi, yang membawa modem 4G LTE Cat-7. Dan condong pada solusi dukungan konektivitas yang nyaman.
Maka, saat melakukan review produk ini pun kami menemukan sejumlah hal yang menarik. Tapi sebelum sampai ke sana, kita cek dulu CPU, GPU dan Memoy tablet ini. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Helio P22T ini membawa CPU dengan 8 inti, yang terdiri dair 4 inti cortex-A53 dengan clock speed 2.3 GHz dan 4 inti lainnya berupa Cortex-A53 dengan clock speed 1.8 GHz, yang saling beriringan untuk fungsi big LITTLE.
Kemudian tablet ini membawa RAM sebesar 3 GB dan media penyimpanan 32 GB yag dapat ditambahkan melalui MicroSD hingga ukuran 1 TB.
Selain untuk membuka pdf, dokumen, tugas sekolah, menonton youtube, netflix dan sebagainya, kami juga menggunakan Samsung Galaxy Tab A7 Lite untuk bermain game PUBG Mobile dari Tencent. Dengan keuntungan berupa area pandang dan aksi yang lebih luas, serta suara stereo dengan dual speaker menjadikan pengalaman semakin imersif.
Performanya bisa dibilang lumayan karena meski tidak bisa rata kanan, kita bisa bermain dengan cukup lancar, dengan sedikit ditemukan bagian yang ngelag. Hanya saja, karena kebiasaan kontrol menggunakan gyroscope saat membidik, yang mana hal tersebut tidak dapat dilakukan di tablet ini, maka pengalamannya jadi berkurang.
Jadi aman rasanya jika kami kemudian berpikir memang tablet ini cenderung difokuskan untuk mengolah data dimana saja dengan dukungan koneksi yang maksimal dan ukuran yang portable. Belajar di rumah salah satunya.
Baterai Besar, Tahan Lama
Demi mendukung mobilitas dan portabilitas tablet ini, Samsung menanamkan baterai berukuran besar 5100 mAh. UKuran segini bisa mendukung penggunaan tablet hingga seharian, bahkan lebih. Tapi karena tidak ada teknologi charging dengan kecepatan tinggi, saya sarankan untuk melakukan pengisian daya ketika tidak menggunakannya di malam hari.
Dengan transfer daya sebesar 15W, pengisian daya yang dilakukan semalaman pun tidak akan terlalu membahayakan.
Kamera Sebagai Pelengkap
Tablet Samsung Galaxy Tab A7 Lite juga membawa dua kamera. Satu di belakang sebagai kamera utama dan satu di depan sebagai kamera selfie. Keduanya tidak begitu istimewa namun bisa menjadi penyelamat saat dibutuhkan.
Beberapa kegiatan seperti memotret hasil tulisan tangan di atas kertas putih, ataupun kebutuhan untuk melakukan video conference bisa diakomodasi dengan baik.
Kamera utama tablet ini merupakan lensa single 8MP denga auto fokus. Sementara kamera selfie yang diletakkan pada bezel di sisi pendek merupakan kamera 2MP. Sekali lagi, keduanya bukanlah kamera tablet yang mampu menghasilkan foto aduhai, namun bisa diandalkan di saat-saat yang membutuhkan fitur imaging.
Kesimpulan
Sebagai tablet berukuran mungil, membawa layar 8,7 inci dan harga yang relatif terjangkau, maka tak bisa dipungkiri Samsung Galaxy Tab A7 Lite pastinya akan menarik perhatian orang tua yang membutuhkan perangkat yang pas untuk anak mereka belajar di rumah. Kalau keperluan belajar dan menonton saja yang menjadi faktor alasan membeli tablet, maka tablet ini adalah pilihan yang tepat.
Tetapi jika Anda membutuhkan fungsi lain, semisal hiburan yang memanfaatkan layar sentuh dan pengenalan warna melalui pena digital, maka tablet ini tidak menyediakannya untuk Anda. Minimal kita bisa memanfaatkan jemari untuk menjadi alat inputnya, atau untuk bermain game misalnya, tablet ini kurang mengakomodasi meskipun saat kami coba, masih bisa menjalankan beberapa game favorit kami.