tabloidpulsa.id – Salah satu fitur dari Samsung Galaxy Note 20 Ultra adalah teknologi Ultra-Wide Band (UWB). Selain Samsung, Xiaomi juga sudah mendemonstrasikan kontrol rumah pintar yang intuitif dengan teknologi UWB. Sebenarnya apa sih UWB tersebut? Apa bedanya dengan teknologi sejenis lainnya? Berikut sedikit ulasannya.
Menurut Wikipedia, UWB (ultra-wide band) dikenal juga dengan nama ultra wide band atau ultraband, adalah teknologi radio yang rendah energi untuk komunikasi jarak pendek dengan bandwidth tinggi. Dalam penerapannya, UWB banyak digunakan untuk pencitraan radar non-kooperatif, data sensor, penempatan presisi atau aplikasi pelacakan. Sejak September 2019, fitur UWB banyak disematkan pada smartphone kelas atas.
Sejarah
Dalam dunia militer, ultra-wideband mendapat perhatian luas karena implementasinya dalam teknologi radar apertur sintetis (SAR). Karena UWB dapat mempertahankan resolusi tinggi meskipun menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga SAR UWB banyak diteliti untuk kemampuan penetrasi objek. Pada awal 1990 an, US Army Research Laboratory (ARL) mengembangkan berbagai platform radar yang tidak bergerak dan bergerak di darat, dedaunan, dan menembus dinding yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengidentifikasi IED yang terkubur dan tersembunyi seperti railSAR, boomSAR, radar SIRE, dan radar SAFIRE.
ARL juga telah menyelidiki apakah teknologi radar UWB dapat menggabungkan pemrosesan Doppler untuk memperkirakan kecepatan target bergerak ketika platform tidak bergerak. Sementara laporan tahun 2013 menyoroti masalah dengan penggunaan bentuk gelombang UWB. Studi lanjutan menunjukkan bahwa bentuk gelombang UWB bekerja lebih baik dibandingkan dengan pemrosesan Doppler konvensional selama filter yang digunakan cocok.
Radar Doppler pulsa ultra-wideband juga telah digunakan untuk memantau tanda-tanda vital tubuh manusia, seperti detak jantung dan sinyal pernapasan serta analisis gaya berjalan dan deteksi jatuh. Ini berfungsi sebagai alternatif potensial untuk sistem radar gelombang kontinu karena melibatkan lebih sedikit konsumsi daya dan profil jangkauan resolusi tinggi. Namun, rasio signal-to-noise yang rendah membuatnya rentan terhadap kesalahan.
UWB telah menjadi teknologi yang diusulkan untuk digunakan dalam jaringan area pribadi dan muncul dalam standar PAN draf IEEE 802.15.3a. Namun, setelah beberapa tahun mengalami kebuntuan, kelompok tugas IEEE 802.15.3a dibubarkan pada tahun 2006. Pekerjaan tersebut diselesaikan oleh WiMedia Alliance dan USB Implementer Forum. Kemajuan yang lambat dalam pengembangan standar UWB, biaya implementasi awal, dan kinerja yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan adalah beberapa alasan terbatasnya penggunaan UWB dalam produk untuk konsumen yang menyebabkan beberapa vendor UWB berhenti beroperasi pada tahun 2008 dan 2009.
Cara Kerja
Seperti halnya Bluetooth dan WiFi, UWB merupakan protokol komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang radio. Transmisi UWB mengirimkan milyaran radio pulsa (radio denyut) melintasi frekuensi spektrum yang luas dan UWB penerima akan menerjemahkan denyut atau pulsa tadi menjadi data.
Perbedaan yang signifikan antara transmisi radio konvensional dan UWB adalah bahwa sistem konvensional mengirimkan informasi dengan memvariasikan tingkat daya, frekuensi, atau fase gelombang sinusoidal. Transmisi UWB mengirimkan informasi dengan menghasilkan energi radio pada interval waktu tertentu dan menempati bandwidth besar, sehingga memungkinkan posisi pulsa atau modulasi waktu. Informasi juga dapat dimodulasi pada sinyal UWB (pulsa) dengan mengkodekan polaritas pulsa, amplitudo atau ortogonal.
Spektrum UWB
UWB menggunakan daya yang sangat rendah dan bandwith yang tinggi (500MHz) yang ideal untuk menghantarkan banyak data dari transmiter ke perangkat lain. Dengan mengirimkan pulsa dalam pola, UWB mengenkode informasi yang dikirimkannya. Terdapat 32 hingga 128 pulsa untuk enkode dalam setiap bit data yang diterima dengan cepat hingga memungkinkan diterimanya 7 hingga 27 megabit per detik.
Pulsa UWB dapat dikirim secara sporadis dengan frekuensi pulsa yang relatif rendah untuk mendukung modulasi waktu atau posisi, tetapi juga dapat dikirim dengan laju hingga kebalikan dari bandwidth pulsa UWB. Sistem Pulse-UWB telah didemonstrasikan pada laju pulsa saluran lebih dari 1,3 gigapuls per detik menggunakan aliran pulsa UWB yang berkelanjutan (Continuous Pulse UWB atau C-UWB), mendukung kecepatan data yang dikodekan lebih dari 675 Mbit per detik.
Keunggulan utama UWB adalah kemampuannya untuk memberikan akurasi lokasi yang tepat, yang lebih dari sekadar berada di rumah yang tepat atau ruangan yang tepat, tetapi persis seperti yang Anda inginkan. Jadi bisa seperti remote universal tapi tanpa IR blaster tanpa Bluetooth.
Untuk meningkatkan jangkauan dan penerimaan, UWB menggunakan antena MIMO (multiple-input and multiple-output) yang memungkinkan jaringan jarak pendek. Antena ini dapat disematkan pada sebuah smartphone, wristband, smart key atau perangkat lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber
Aldrin Symu