Orang boleh bicara miring soal GoPro Hero 9 yang terlihat seperti meniru gebrakan pesaingnya dari tanah Taiwan dan sesama produsen action cam di AS sana. Membawa sejumlah fitur yang belum sempat dibawa oleh produk sebelumnya, kali ini GoPro berupaya tampil lebih atraktif dan menambal sejumlah lini yang perlu diperbaiki melalui layar depan dan lensa yang dapat diganti.
Kalau kita bicara layar depan, tentu akan mengingatkan kita ke DJI Osmo Action. Produk ini menawarkan sebuah kamera action yang ringkas, lengkap dengan layar depan untuk digunakan melakukan framing saat merekam video selfie. Tentu saja penggemar GoPro lawas mengangap itu bukanlah hal yang krusial mengingat lensa gopro cenderung super wide yang membuatnya sudah pasti bisa diandalkan saat diarahkan ke wajah kita.
Tapi kehadiran layar depan rupanya secara diam-diam dibutuhkan juga bagi mereka yang menginginkan kesempurnaan saat merekam video selfie. Ya, framing adalah salah satu alasannya. Di samping tentu saja kita bisa melihat error yang terjadi sehingga aksi spontan yang direkam tidak hilang akibat tidak adanya viewfinder yang mengingatkan kita.
Tapi GoPro Hero 9 Black, nama lebih lengkapnya, menawarkan bukan sekedar tambahan layar depan untuk selfie. Produk ini juga menawarkan resolusi kamera yang lebih tinggi, mampu merekam hingga resolusi 5K. Jikalaupun Anda tidak membutuhkan resolusi ini, kemampuan tersebut akan meningkatkan fitur stabilisasi GoPro Hero 9 Black yang disebut hypersmooth 3.0. Dimana hasil cropping untuk melakukan stabilisasi tetap terlihat tajam dan lebih halus.
Dan satu lagi yang menarik, GoPro Hero9 Black juga menawarkan mod atau modular atau aksesoris tambahan berupa lensa Max. Menawarkan video super stabil di resolusi 2,7K dalam framerate 60fps, sudut pengambilan gambar yang lebih luas 155⁰, dan juga Horizon lock alias penguncian kamera agar selalu sejajar dengan garis horisontal bumi, meskipun kita memutar-mutar kamera ini.
Sayangnya untuk mendapatkan Mod Max Lens ini, kita harus merogoh kocek tambahan senilai 99.99 USD atau sekitar 1,5 juta IDR.
Selain itu, sejumlah fitur yang Anda mungkin butuhkan, semisal streaming langsung dari GoPro hingga 1080p, voice control, slomo hingga 8X dan sebagainya perlu dipertimbangkan mengingat betapa ringkasnya produk ini.
Kalau Anda berniat jalan-jalan, beraktivitas bersama keluarga ke tempat-tempat yang ekstrim, kamera ini bisa menjadi pilihan karena kecil, mudah dibawa kemana-mana, muda mengoperasikan dan kini lebih kaya fitur.
Bagaimana dengan harganya? Untuk saat ini GoPro Hero 9 belum secara resmi masuk ke pasar Indonesia. Sementara di AS tersedia dalam dua tipe harga bundling plus layanan GoPro selama 1 tahun dan bundling tanpa layanan. Harga termurah, yakni paket layanan GoPro setahun plus memory SD card 32GB adalah 349.98 USD atau sekitar 5,2 juta IDR. Jika Anda tidak tertarik untuk berlangganan layanan GoPro selama setahun, maka Anda harus membayar lebih mahal, sekitar 100 USD lebih mahal alias 449.99 USD atau sekitar 6,7 juta IDR. Ih pemaksaan ya? Hehe..
Jika Anda membeli paket bundling yang terdiri dari floating hand grip, magnetic swivel clip, dan baterai cadangan, juga SD card 32GB, Anda harus siapkan 399.98 USD sudah termasuk layanan GoPro setahun. Kalau dirupiahkan akan menjadi sekitar 6 jutaan IDR. Kalau tanpa berlangganan layanan GoPro jadi 7,5 juta IDR. Saatnya ganti perangkat GoPro Anda?
Sejumlah distributor lokal sudah mulai terlihat menjualnya di beberapa e-commerce Indonesia dengan harga yang masih sangat bervariasi, yakni 6,7 juta hingga 7,5 juta untuk produk non-bundle. Namun distributor resmi perangkat ini masih terlihat mempromosikan seri terdahulu dan belum menawarkan GoPro Hero 9.