Home Blog Page 683

Apa Itu Komputer Kuantum?

image by gigazine.net

tabloidpulsa.id – Sebelum orang mengenal perangkat telepon genggam, perangkat komputer merupakan teknologi utama. Adaptasi beragam teknologi yang menghasilkan perpaduan teknologi tidak dapat dihindari. Bila sebuah teknologi bisa disematkan pada sebuah perangkat maka teknologi tersebut akan disematkan pada perangkat lainnya.

Beberapa ahli memprediksi ada 4 (empat) teknologi yang akan membentuk bidang bisnis baru yakni distributed ledger atau blockchain, artificial intelligence, extended reality, dan quantum computing. Nah, kita akan membatasi diri dengan membahas quantum computing atau komputer kuantum. Apa itu komputer kuantum? Berikut sedikit penjelasannya.

Komputer Klasik
Komputer yang kita gunakan saat ini termasuk komputer klasik yang bekerja dengan cara membaca 0 dan 1 dan dinamakan ‘bit’. Angka 0 berarti mati dan 1 berarti hidup. Setiap komputer membaca informasi ini untuk disimpan dan diproses. Superkomputer sekalipun memiliki batasan 0 dan 1 tadi.

Meskipun teknologi komputer saat ini telah menggunakan chip silicon 7nm, namun teknologi tersebut ada batasan berapa kecepatan maksimal yang bisa dicapai. Sementara teknologi baru komputer kuantum membuat kecepatan bisa naik jutaan kali lipat dari chip yang ada saat ini.

Prinsip Dasar Komputer Kuantum
Komputer kuantum bekerja menggunakan fenomena mekanika kuantum. Seperti dijelaskan di atas, untuk melakukan operasi data, dalam komputasi klasik, jumlah data dihitung dengan bit. Dalam komputer kuantum, hal ini dilakukan dengan qubit/kubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.

Komputer kuantum memanfaatkan fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Dalam mekanika kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Inilah yang disebut keadaan superposisi. Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1, dikenal pula superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1, bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan ‘bit’ tetapi ‘kubit’ (kuantum bit).

Karena kemampuannya untuk berada di bermacam keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital. Dalam percobaan, komputer kuantum dapat melakukan 64000 operasi secara simultan.

Bila menggunakan Hukum Moore, secara bertahap ukuran sebuah sirkuit chip akan semakin kecil didalam paket chip silikon dan nantinya akan tercapai suatu titik dimana masing-masing elemen tidak akan lebih luas dari ukuran beberapa atom.

Ide Awal
Ide awal mengenai komputer kuantum ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari IBM, Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David Deutsch dari University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari California Institute of Technology (Caltech). Feynman mengemukakan idenya mengenai sistem kuantum yang juga dapat melakukan proses penghitungan. Feynman juga mengemukakan bahwa sistem ini bisa menjadi simulator bagi percobaan fisika kuantum.

Selanjutnya para ilmuwan mulai melakukan riset mengenai sistem kuantum tersebut, mereka juga berusaha untuk menemukan logika yang sesuai dengan sistem tersebut. Sampai saat ini telah dikemukaan dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem kuantum yaitu algoritme shor dan algoritme grover.

Algoritma shor merupakan sebuah algoritma kuantum yang efisien yang mampu menguraikan pengali dalam jumlah besar. Algortima ini merupakan pusat pada sistem yang menggunakan teori bilangan untuk memperkirakan periodisitas dari urutan nomor. Ditemukan oleh Peter Shor. Algoritma ini diperbaharui oleh Lov Grover dari Bell Labs pada tahun 1996, dengan algoritma yang sangat cepat dan terbukti menjadi yang tercepat. Sedangkan algoritma grover adalah sebuah algoritma kuantum untuk mencari database disortir dengan entri N di O (N1/2) waktu dan menggunakan O (log N) ruang penyimpanan.

Walaupun komputer kuantum masih dalam pengembangan, namun telah dilakukan eksperimen dimana operasi komputasi kuantum dilakukan. Baik secara teoretis maupun praktik, riset tentang komputer kuantum terus berlanjut dan banyak pemerintah nasional dan agensi pendanaan militer mendukung riset komputer kuantum untuk pengembangannya baik untuk keperluan rakyat maupun masalah keamanan nasional seperti kriptoanalisis.

Bila komputer kuantum dalam skala besar berhasil dibuat, maka komputer tersebut dapat menyelesaikan sejumlah masalah lebih cepat daripada komputer biasa. Komputer kuantum berbeda dengan komputer DNA dan komputer klasik berbasis transistor, walaupun mungkin komputer jenis tersebut menggunakan prinsip kuantum mekanik. Sejumlah arsitektur komputasi seperti komputer optik walaupun menggunakan superposisi klasik dari gelombang elektromagnetik, namun tanpa sejumlah sumber kuantum mekanik yang spesifik seperti keterkaitan, maka tak dapat berpotensi memiliki kecepatan komputasi sebagaimana yang dimiliki oleh komputer kuantum.

Dikutip dari berbagai sumber
Aldrin Symu

Apa Itu Ultra Wide Band?

image by uwbleader.com

tabloidpulsa.id – Salah satu fitur dari Samsung Galaxy Note 20 Ultra adalah teknologi Ultra-Wide Band (UWB). Selain Samsung, Xiaomi juga sudah mendemonstrasikan kontrol rumah pintar yang intuitif dengan teknologi UWB. Sebenarnya apa sih UWB tersebut? Apa bedanya dengan teknologi sejenis lainnya? Berikut sedikit ulasannya.

Menurut Wikipedia, UWB (ultra-wide band) dikenal juga dengan nama ultra wide band atau ultraband, adalah teknologi radio yang rendah energi untuk komunikasi jarak pendek dengan bandwidth tinggi. Dalam penerapannya, UWB banyak digunakan untuk pencitraan radar non-kooperatif, data sensor, penempatan presisi atau aplikasi pelacakan. Sejak September 2019, fitur UWB banyak disematkan pada smartphone kelas atas.

Sejarah
Dalam dunia militer, ultra-wideband mendapat perhatian luas karena implementasinya dalam teknologi radar apertur sintetis (SAR). Karena UWB dapat mempertahankan resolusi tinggi meskipun menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga SAR UWB banyak diteliti untuk kemampuan penetrasi objek. Pada awal 1990 an, US Army Research Laboratory (ARL) mengembangkan berbagai platform radar yang tidak bergerak dan bergerak di darat, dedaunan, dan menembus dinding yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengidentifikasi IED yang terkubur dan tersembunyi seperti railSAR, boomSAR, radar SIRE, dan radar SAFIRE.

ARL juga telah menyelidiki apakah teknologi radar UWB dapat menggabungkan pemrosesan Doppler untuk memperkirakan kecepatan target bergerak ketika platform tidak bergerak. Sementara laporan tahun 2013 menyoroti masalah dengan penggunaan bentuk gelombang UWB. Studi lanjutan menunjukkan bahwa bentuk gelombang UWB bekerja lebih baik dibandingkan dengan pemrosesan Doppler konvensional selama filter yang digunakan cocok.

Radar Doppler pulsa ultra-wideband juga telah digunakan untuk memantau tanda-tanda vital tubuh manusia, seperti detak jantung dan sinyal pernapasan serta analisis gaya berjalan dan deteksi jatuh. Ini berfungsi sebagai alternatif potensial untuk sistem radar gelombang kontinu karena melibatkan lebih sedikit konsumsi daya dan profil jangkauan resolusi tinggi. Namun, rasio signal-to-noise yang rendah membuatnya rentan terhadap kesalahan.

UWB telah menjadi teknologi yang diusulkan untuk digunakan dalam jaringan area pribadi dan muncul dalam standar PAN draf IEEE 802.15.3a. Namun, setelah beberapa tahun mengalami kebuntuan, kelompok tugas IEEE 802.15.3a dibubarkan pada tahun 2006. Pekerjaan tersebut diselesaikan oleh WiMedia Alliance dan USB Implementer Forum. Kemajuan yang lambat dalam pengembangan standar UWB, biaya implementasi awal, dan kinerja yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan adalah beberapa alasan terbatasnya penggunaan UWB dalam produk untuk konsumen yang menyebabkan beberapa vendor UWB berhenti beroperasi pada tahun 2008 dan 2009.

Cara Kerja
Seperti halnya Bluetooth dan WiFi, UWB merupakan protokol komunikasi nirkabel yang menggunakan gelombang radio. Transmisi UWB mengirimkan milyaran radio pulsa (radio denyut) melintasi frekuensi spektrum yang luas dan UWB penerima akan menerjemahkan denyut atau pulsa tadi menjadi data.

Perbedaan yang signifikan antara transmisi radio konvensional dan UWB adalah bahwa sistem konvensional mengirimkan informasi dengan memvariasikan tingkat daya, frekuensi, atau fase gelombang sinusoidal. Transmisi UWB mengirimkan informasi dengan menghasilkan energi radio pada interval waktu tertentu dan menempati bandwidth besar, sehingga memungkinkan posisi pulsa atau modulasi waktu. Informasi juga dapat dimodulasi pada sinyal UWB (pulsa) dengan mengkodekan polaritas pulsa, amplitudo atau ortogonal.

Spektrum UWB
UWB menggunakan daya yang sangat rendah dan bandwith yang tinggi (500MHz) yang ideal untuk menghantarkan banyak data dari transmiter ke perangkat lain. Dengan mengirimkan pulsa dalam pola, UWB mengenkode informasi yang dikirimkannya. Terdapat 32 hingga 128 pulsa untuk enkode dalam setiap bit data yang diterima dengan cepat hingga memungkinkan diterimanya 7 hingga 27 megabit per detik.

Pulsa UWB dapat dikirim secara sporadis dengan frekuensi pulsa yang relatif rendah untuk mendukung modulasi waktu atau posisi, tetapi juga dapat dikirim dengan laju hingga kebalikan dari bandwidth pulsa UWB. Sistem Pulse-UWB telah didemonstrasikan pada laju pulsa saluran lebih dari 1,3 gigapuls per detik menggunakan aliran pulsa UWB yang berkelanjutan (Continuous Pulse UWB atau C-UWB), mendukung kecepatan data yang dikodekan lebih dari 675 Mbit per detik.

Keunggulan utama UWB adalah kemampuannya untuk memberikan akurasi lokasi yang tepat, yang lebih dari sekadar berada di rumah yang tepat atau ruangan yang tepat, tetapi persis seperti yang Anda inginkan. Jadi bisa seperti remote universal tapi tanpa IR blaster tanpa Bluetooth.

Untuk meningkatkan jangkauan dan penerimaan, UWB menggunakan antena MIMO (multiple-input and multiple-output) yang memungkinkan jaringan jarak pendek. Antena ini dapat disematkan pada sebuah smartphone, wristband, smart key atau perangkat lainnya.

Dikutip dari berbagai sumber
Aldrin Symu

Perbedaan Power Delivery Charging dan Quick Charge

Salah satu fitur yang cukup penting pada sebuah smartphone adalah kemampuan charging. Saat ponsel mengaktifkan semua konektifitas yang ada dan beragam aplikasi berjalan dilatar belakang, maka baterai lebih cepat terkuras. Sementara itu, aktifitas yang padat membuat seseorang hanya memiliki waktu yang singkat untuk dapat menggunakan charger. Disaat inilah ‘fast charging’ menjadi penting. Namun ternyata teknologi charging kini beragam.

Bila Anda ikut mengamati, ada beberapa istilah dalam pengisian cepat yang sudah disematkan pada smartphone seperti Power Delivery Charging dan Quick Charge. Apa perbedaan dan cara kerja dari teknologi pengisian cepat tersebut? Berikut sedikit penjelasannya.

Quick Charge Qualcomm
Perangkat yang mendukung fitur Quick Charge sebenarnya terbatas hanya pada smartphone atau perangkat yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon. Qualcomm Quick Charge 1 (QC1) dikembangkan pada 2013 sampai 2014. Kemampuan ini terus ditingkatkan dengan munculnya Quick Charger 2.0. Dengan Quick Charger 2.0, baterai akan terisi sampai 50% dalam waktu 30 menit. Karena Quick Charger menggunakan voltase berbeda. Bila pada charger biasa menggunakan 5V, sedangkan Quick Charger 2.0 memiliki output voltase lebih tinggi yaitu 5, 9, 12V, atau 20V dengan arus 2 Ampere. Pengisian baterai akan otomatis diatur oleh charger.

Pada prosesor Snapdragon 600, perangkat hanya dapat menerima voltase 5V dengan maksimum 2A yang artinya masih mengunakan teknologi charger biasa. Namun prosesor Snapdragon 200, 400, 410, 615, 800, 801, 805, 810 dapat menerima voltase 5V, 9V dan 12V dengan maksimum 3A. Sedangkan pada Quick Charger 3.0, teknologi pengisian baterai 38% lebih efisien dari QC2.0 dan 4x lebih cepat dari QC1.0. Qualcomm kabarnya menggunakan alogaritma Intelligent Negotiation for Optimum Voltage (INOV).

Dengan fitur tersebut, perangkat dapat menentukan berapa banyak kekuatan perangkat dalam satu waktu pengisian. Sehingga tranfer daya dan penurunan power lebih optimal. Voltase dapat mengisi antara 3,6V sampai 20V. Untuk perangkat yang belum mendukung QC3.0 tidak masalah, dan kompatibel dengan perangkat generasi sebelumnya seperti QC1 dan QC2.

Power Delivery Charging
Berbeda dengan Quick Charge yang mengandalkan prosesor Qualcomm, Power Delivery Charging (PDC) adalah teknologi pengisian daya yang menggunakan konektor dan kabel USB Type C. Tujuannya agar dapat mengirimkan daya yang lebih tinggi. Awal penggunaannya, PDC bisa mencapai daya hingga 100W ke perangkat smartphone, laptop, TV, kamera, SSD, dan perangkat lainnya.

Maksudnya begini. Bila Anda menggunakan PDC, selain Anda dapat melakukan fast charging, Anda juga diuntungkan dengan daya yang lebih besar untuk perangat yang lebih besar. Dengan PDC, Anda tidak hanya dapat melakukan charging untuk smartphone tetapi juga untuk laptop/notebook. Mengapa demikian? Sebab PDC mampu melakukan optimalisasi manajemen daya dimana setiap perangkat hanya akan menarik daya yang dibutuhkan.

Selain itu, dengan PDC arah daya tidak lagi tetap. Anda dapat menggunakan PDC (contohnya powerbank portable) untuk mengisi daya laptop Anda dan juga mengisi ponsel dari laptop Anda atau mengisi baterai perangkat Bluetooth dari ponsel Anda.

Perbedaan Lainnya Antara PDC dan Quick Charge
Perbedaan yang utama dari PDC dan Quick Charge adalah ongkos atau biaya lisensi. Smartphone yang menggunakan Quick Charge harus membayar lisensi pada Qualcomm sebagai pemilik teknologi tersebut. Sedangkan untuk menyematkan teknologi PDC, pabrikan tidak perlu membayar sesenpun.

Perbedaan lainnya adalah dukungan chipset. Perangkat yang mendukung Quick Charge terbatas pada smartphone yang menggunakan prosesor Qualcomm Snadpdragon, sedangkan PDC tidak. Namun, PDC hanya dapat difungsikan pada perangkat yang menggunakan USB Type C sedangkan Quick Charge tidak dibatasi oleh konektor yang disematkan.

Dikutip dari berbagai sumber
Aldrin Symu

Hipmikindo : UMKM Perlu Bekerjasama dengan Lembaga Sosial

tabloidpulsa.id – Selama ini banyak yang berasumsi bahwa peran UMKM lebih kepada ekonomi sektor riil, misalnya menyerap tenaga kerja, membantu mempertahankan PDB negara. Padahal UMKM, sebagaimana korporasi, bisa juga melakukan kegiatan seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan bagian dari “kewajiban” yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM.

Menurut Ketua Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO) Syahnan Phalipi, permasalahan riil masyarakat lebih dapat terdeteksi oleh perusahaan mikron kecil daripada perusahaan besar. Ukuran obyek kontribusi sebuah perusahaan kecil menengah biasanya memang di sekitar lingkunganya, atau kalau pun di luar lingkungannya, biasanya mengarah pada lembaga-lembaga sosial.

“UMKM perlu bekerjasama dengan lembaga sosial untuk memberikan nilai tambah eksistensinya. Namun perlu diperhatikan bahwa banyak yayasan sosial, panti asuhan, panti jompo dan sejenisnya sudah memiliki donatur tetap dari perusahaan besar. Dibutuhkan kejelian bagi pelaku UMKM untuk melihat lembaga sosial apa yang menawarkan konsep bantuan yang berbeda dari lembaga lain, dan secara bersamaan, belum ada atau sedikit perusahaan besar yang meliirik,” tuturnya saat dihubungi Kamis (3/12).

Di sinilah, tambah Syahnan, peran UMKM dalam berkontribusi. “Kontribusi tidak melulu berbicara uang atau dana. Bisa saja bentuk lain, misalnya menyuplai kebutuhan pokok atau kebutuhan sekunder. Bahkan lebih bagus jika produk UMKM tersebut yang menjadi solusinya.”

Sejalan dengan itu, produsen minuman berbahan dasar buah lokal IT’s Buah baru-baru ini memperluas program #berbagisehat dengan menggandeng Rumah Harapan Indonesia (RHI). RHI sendiri merupakan organisasi sosial yang menyediakan fasilitas rumah singgah untuk anak-anak sakit usia 0 hingga 17 tahun dari keluarga tidak mampu yang berasal dari luar Jakarta, yang dirujuk untuk berobat atau rawat jalan di rumah sakit di Jakarta. RHI memberikan fasilitas makan gratis bagi pasien dan pendampingnya selama berada di RHI, transportasi (antar-jemput) dari RHI ke rumah sakit, serta kebutuhan sehari-hari sepert susu, alat mandi, dan lain-lainnya.

Menurut CEO ITs Buah Hamzah Pasaoran Sinaga, usia anak-anak merupakan masa emas bagi tubuh untuk menyerap nutrisi alami yang tidak dicampur oleh bahan kimiawi apapun, yang bisa berdampak pada kondisi tubuh di masa akan datang.

“Kami sangat bangga bisa bekerjasama dengan RHI yang sejak lama telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat kurang mampu yang harus datang ke Jakarta untuk berobat. Dengan menyuplai minuman bernutrisi rutin setiap dua kali dalam seminggu, kami berharap bisa membantu proses kesembuhan anak-anak yang diasuh oleh RHI,” tutur pria yang akrab dipanggil Hapasi ini.

Hapasi menambahkan, program #berbagisehat ini memang menyasar banyak segmen karena tidak semua lapisan masyarakat peduli dengan pola hidup sehat dan asupan gizi dalam tubuh.

“Bisa jadi pasien-pasien anak di RHI menderita penyakit bukan disebabkan karena faktor genetik, namun karena faktor lain seperti gizi buruk, tinggal di daerah yang berdempet-dempetan, dan ventilasi udara yang tidak bagus. Maka solusinya, selain dengan perawatan medis, bisa juga dengan meningkatkan imunitas melalui asupan nutrisi yang cukup,” ungkapnya.

Ia pun berterima kasih kepada para pelanggan IT’s Buah yang telah berkontribusi dalam program ini. “Pada intinya, kami hanya menyalurkannya saja, sedangkan pelangganlah yang rela menyisihkan sebagian dana mereka untuk mendukung kegiatan ini.”

Teknologi Smartphone Galaxy yang Bikin Hasil Video ‘Naik Kelas’

Komitmen Samsung dalam berinovasi dan menghadirkan teknologi yang dibenamkan dalam lini smartphone Galaxy untuk menunjang kreativitas kreator muda Indonesia

tabloidpulsa.id – Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat, memberikan peluang yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Terutama di tengah tantangan seperti saat ini, dimana ruang gerak menjadi lebih terbatas. Ponsel yang sebelumnya dimanfaatkan pengguna sebagai alat berkomunikasi semata, kini telah jauh berkembang menjadi perangkat yang dapat dipergunakan untuk berkreasi, bahkan membuat video dengan kualitas film. Samsung menjadi salah satu pemain utama di industri yang terus berinovasi teknologi untuk menjawab kebutuhan pengguna. Kembali menegaskan komitmennya, Samsung menghadirkan Galaxy Movie Studio (GMS) sebagai wadah berkreasi guna mendorong kreativitas pengguna dalam menghasilkan video berkualitas didukung fitur-fitur mutakhir pada lini produk Galaxy smartphone.

Taufiq Furqan selaku Product Marketing Manager, Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia mengatakan, “Inovasi yang dihadirkan Samsung mencerminkan perilaku konsumen yang kian berkembang. Saat ini, kita melihat semakin banyak konten video yang dihasilkan oleh para pengguna internet menggunakan perangkat smartphone. Menjawab kebutuhan konsumen, Samsung kembali mengeluarkan inovasi terbarunya melalui Galaxy Note20 Ultra untuk memberikan tools yang dapat diandalkan para pengguna untuk tetap menjaga produktivitas dan menuangkan kreativitas se-PRO mungkin dengan hasil movie-like video.”

Melalui Galaxy Movie Studio 2020, Samsung Indonesia membawa Galaxy Note20 Ultra, lini Galaxy flagship Samsung dengan teknologi terbaik untuk dapat digunakan dalam proses produksi pembuatan film pendek oleh para kreator muda, yaitu para 10 finalis kompetisi Galaxy Movie Studio 2020.

Berikut inovasi dari Samsung untuk para 10 finalis khususnya dan konsumen Indonesia pada umumnya yang telah terbenam pada Galaxy Note20 Ultra untuk membuat video buatan Anda ‘naik kelas’!

  1. Kamera yang terus berinovasi
    Kamera belakang dari Galaxy Note20 Ultra sudah pasti menjadi bintang utama dengan komposisi kamera wide 108MP, lensa telefoto 12MP, dan ultrawide 12 MP dengan 5x optical Zoom. Kualitas 108 MP kameranya sendiri mendukung perekaman dalam resolusi 8K dengan 24 FPS dan 4K dalam 60 FPS yang semakin memperkaya hasil video dengan fitur Pro Grade Video, dimana kita bisa mengatur cahaya dan memanfaatkan adjustable zoom speed untuk membuat efek gambar yang sinematik. Namun yang tidak kalah canggih, ada di laser auto focus-nya yang bisa menangkap fokus objek jauh lebih cepat.
  2. Adanya Peningkatan Performa
    Melalui fitur multisource microphone, terdapat pilihan sumber suara dari konektivitas Bluetooth. Agar lebih optimal, pengguna dapat menggunakan Galaxy Buds Live sebagai sumber suara ketika melakukan rekaman video. Hal ini dapat terjadi karena Galaxy Note20 Ultra menggunakan prosesor Exynos 990 dan 8GB LPDDR5 RAM yang senantiasa memberikan pengalaman terbaik yang memungkinkan Anda untuk multitasking. Selebihnya, ketika Anda melakukan pengeditan langsung dari perangkat Samsung Galaxy Note20 Ultra Anda, hasil yang didapatkan akan terasa lebih maksimal.
  3. Nikmati Video Buatan Sendiri dengan Lebih Imersif
    Samsung Galaxy Note20 Ultra sudah didukung oleh layar Infinity O AMOLED2X dengan resolusi WQHD+ yang membuat Anda dapat menonton hasil-hasil video dengan lebih immersive. Kalau ingin menonton dengan layar yang lebih lebar, Anda juga dapat memanfaatkan fitur SmartShare dimana hasil video bisa ditonton secara langsung dengan melakukan mirroring dengan SmartTV terdekat.

Serangkaian workshop GMS 2020 kini telah berakhir, kesepuluh finalis telah menghasilkan karya film pendek dengan menggunakan Samsung Galaxy Note20 Ultra yang dibekali oleh GMS 2020. Dari sepuluh karya tersebut akan diumumkan 3 (tiga) pemenang terbaik yang akan dipilih oleh kelompok juri dari deretan sineas profesional tanah air yaitu Nia Dinata, Yandy Laurens dan Dian Sastrowardoyo, serta 1 (satu) pemenang favorit pada acara Galaxy Movie Studio Awarding yang akan dilaksanakan pada 7 Desember mendatang. Para penggemar film Indonesia dapat turut berpartisipasi secara langsung dalam memilih 1 (satu) karya favorit dengan menonton dan like karya film pendek para finalis melalui tautan pada akun Facebook Samsung Indonesia (@samsungindonesia) ataupun Twitter Samsung Indonesia (@samsungID).

Pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 30.000.000 dan Samsung Galaxy Note20 Ultra untuk Best Picture, uang tunai sebesar Rp 20.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra untuk Best Cinematography, uang tunai sebesar Rp 15.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra untuk Best Screenplay, dan Samsung Galaxy S20 FE untuk People’s Choice.

Para Pecinta Fotografi dan Videografi, Inilah Saatnya Unjuk Kemampuan di TikTok

tabloidpulsa.id – Salah satu tren yang terjadi saat pandemi ini adalah semakin banyaknya orang yang mencoba mempelajari hal baru dan saling berbagi pengetahuan, termasuk soal fotografi dan videografi. Membatasi kegiatan di luar rumah pun tidak menghalangi kreativitas untuk bisa menghasilkan foto dan video yang bagus dan berkualitas.

Di TikTok, konten yang membagikan tips seputar videografi dan fotografi ini semakin banyak, dan informasi yang dibagikan pun sangat beragam. Kita simak yuk beberapa tips menarik dari kreator fotografi dan videografi yang ada di TikTok.

Pose anti mati gaya
Pernah ga sih pas lagi ke tempat yang bagus untuk difoto, tapi bingung harus pose bagaimana kalau lagi sendirian? Nah, boleh simak tips dari Sofyan Pratama nih. Mulai dari cara atur foto yang bersandar di tiang, atau pose foto OOTD yang harus dihindari biar tidak terlihat canggung. Dijamin, ga bakal lagi mati gaya kalau difoto!

Bye, foto blur!
Sudah senang bisa difotoin, tapi ternyata hasilnya blur. Sebel ga sih? Kreator imamturmudzi02 berbagi tips cara mengatasi foto blur, atau malah justru memanfaatkan fitur bokeh yang ada di handphone. Buat kamu yang lagi mau belajar fotografi pakai handphone, kreator ini juga kasih beberapa photography hacks supaya tetap menghasilkan foto estetik. Seru!

Manfaatin barang di sekitarmu
Ternyata banyak lho yang bisa dimanfaatkan sebagai properti foto, tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Kreator kamujugabisa berbagi tips cara menghasilkan foto pantulan air atau teknik efek refleksi kaca, yang cukup menggunakan barang-barang di sekitarnya sebagai properti. Yang penting kreatif!

Masih banyak sekali tips mengenai fotografi dan videografi yang ada di TikTok. Untuk pengguna TikTok yang ingin berbagi pengetahuannya juga mengenai dua topik ini, bisa ikut kompetisi terbaru #TikTokHarbolnas (TikTok Hari Belajar Online Nasional) yang berlangsung mulai 27 November hingga 7 Desember nanti, khusus untuk kategori #MasterFoto. Sepanjang bulan Desember, #TikTokHarbolnas ini juga akan mengadakan kompetisi untuk topik lainnya, seperti DIY dan lifehacks. Pengguna yang paling kreatif dan konsisten, berkesempatan memenangkan total hadiah Rp 800 juta! Informasi lebih lanjut, klik di link berikut: https://vt.tiktok.com/ZSpS4AM6/

Telkomsel Luncurkan Paket Halo Unlimited, Akses Tanpa Batas ke Puluhan Aplikasi

tabloidpulsa.id – Telkomsel meluncurkan paket terbaru untuk layanan pascabayar KartuHalo yaitu Paket Halo Unlimited. Paket data tersebut telah tersedia mulai 28 Oktober 2020 di berbagai titik layanan Telkomsel, baik GraPARI maupun layanan pelanggan online. Selain ditujukan bagi pelanggan kartuHalo, Paket Halo Unlimited juga sudah bisa dinikmati pelanggan prabayar yang ingin melakukan migrasi dan pelanggan baru pascabayar KartuHalo Telkomsel.

Vice President Postpaid Consumer, International Roaming and Interconnect Telkomsel Bernadus Wahyu Wijayanto mengatakan, “Telkomsel berupaya untuk terus bergerak maju memperkuat prinsip customer-centricity dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan. Paket Halo Unlimited menjadi salah satu wujud nyata dari upaya tersebut, dengan memberikan akses yang lebih mudah dan nyaman bagi pelanggan pascabayar yang menginginkan pengalaman terbaik saat streaming video dan musik, bermain game, berbelanja di e-commerce, hingga berkirim pesan instan.”

Paket Halo Unlimited menyediakan berbagai pilihan paket data dengan harga mulai dari Rp100.000. Setiap pembelian yang dilakukan, pelanggan pascabayar Telkomsel dapat menikmati kuota data hingga 150GB, kuota telepon hingga 1.000 menit, kuota SMS hingga 2.000 SMS, kuota roaming internasional hingga 500MB, serta paket berlangganan berbagai layanan video on-demand. Selain itu, Paket Halo Unlimited juga memberikan akses tanpa batas untuk aplikasi yang terdaftar dalam MAXstream (MAXstream App, beIN SPORTS connect, HBO GO, IFLIX, VIU, UseeTV GO, Vidio, Sushiroll, Genflix, RCTI+, Disney+ Hotstar), GamesMAX (Free Fire, MLBB, AoV, PUBGM, LINE Lets Get Rich, Marvel Super War, Rise of Nowlins), MusicMAX (LangitMusik, JOOX, Smule, Spotify, Svara, Resso), serta aplikasi pesan instan (WhatsApp, LINE) dan e-commerce (Shopee, Tokopedia, dan Lazada).

“Diharapkan, Paket Halo Unlimited dapat memperdalam adopsi gaya hidup digital pelanggan, sekaligus mengajak lebih banyak pelanggan untuk menjalani gaya hidup digital yang memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi dorongan tersendiri bagi Telkomsel untuk terus mendampingi masyarakat dalam menggunakan cara-cara baru di kesehariannya, sekaligus memberikan spirit tambahan bagi Telkomsel sebagai leading digital telco company untuk mengembangkan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Bernadus.

Paket Halo Unlimited tersedia secara luas bagi pelanggan pascabayar, pelanggan prabayar yang ingin melakukan migrasi, serta pelanggan baru dengan mengakses telkomsel.com/halounlimited. Telkomsel juga memungkinkan pelanggan migrasi dan pelanggan baru untuk mendaftar dengan mengunjungi GraPARI yang telah menjalankan protokol kesehatan. Paket Halo Unlimited juga akan hadir di aplikasi MyTelkomsel dan USSD Menu Browser (UMB) dalam waktu dekat.

Lagi, by.U Raih Penghargaan Marketeers Youth Choice Brands of the Year 2020

tabloidpulsa.id – by.U sukses mendapat predikat sebagai brand (merek) pilihan Generasi Z di Indonesia dalam acara Marketeers Youth Choice Brands of the Year 2020. Pada ajang penghargaan yang pertama kali digelar oleh Marketeers tersebut, by.U menjadi pemenang dalam kategori Digital Operator. Selain by.U, Telkomsel sebagai operator telekomunikasi digital terdepan di Indonesia sebagai penggagas brand by.U turut mendapatkan penghargaan di ajang yang sama untuk kategori Telecommunication Operator. Pengumuman pemenang dilakukan secara daring dalam acara Marketeers XFest 2020 yang diselenggarakan pada 25-26 November 2020.

Direktur Planning & Transformation Telkomsel Wong Soon Nam mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih untuk masyarakat, khususnya Generasi Z, yang telah memberikan kepercayaaan kepada kami sehingga Telkomsel dapat menerima penghargaan di masa yang penuh tantangan saat ini. Apresiasi tersebut menjadi penting bagi kami karena mampu menunjukkan kepercayaan Generasi Z selaku digital-savvy terhadap by.U, layanan prabayar digital pertama di Indonesia, dan juga Telkomsel selaku leading digital telco company di Indonesia, yang mampu menjadi penyedia solusi kebutuhan berbagai aktivitas digital mereka. Penghargaan ini sekaligus menjadi spirit tambahan bagi Telkomsel dalam menguatkan transformasi digital perusahaan untuk menghadirkan lebih banyak inovasi yang mengakselerasikan adopsi gaya hidup digital di Indonesia”

Sejak dirilis pada Oktober 2019, by.U konsisten memberikan layanan yang fleksibel dan mengedepankan unsur personalisasi, sesuai dengan tagline “Semuanya, Semaunya” dari by.U. Pada aspek telekomunikasi, by.U memungkinkan pelanggan untuk membuat paket datanya sendiri cukup dengan menggeser slider di dalam aplikasi untuk menentukan besar GB dan masa berlaku kuota. Sedangkan dari segi gaya hidup digital, by.U kini juga telah menghadirkan fitur Mixtape, by.U Podcast, dan by.U Discover untuk menikmati berbagai konten hiburan secara gratis cukup dengan satu aplikasi by.U. Berbagai upaya tersebut pun mengantarkan by.U menjadi merek pilihan Generasi Z dalam ajang Marketeers Youth Choice Brands of the Year 2020.

Layanan by.U sendiri hingga saat ini telah memiliki lebih dari 4 juta pengunduh, yang mana sejak Maret 2020 lalu mengalami penambahan jumlah pengunduh sejumlah 3,7 juta. Hal tersebut tentunya didorong dengan komitmen by.U untuk melanjutkan transformasi yang dilakukan Telkomsel untuk menjawab perubahan karakteristik segmen pasar anak muda khususnya para Generasi Z yang memiliki adopsi gaya hidup digital yang cukup kuat.

Dalam menyediakan layanan prabayar digital, by.U menawarkan paket data berdasarkan dua pendekatan, yaitu berbasis kuota (GB) dan kecepatan internet (Mbps), sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Salah satu paket data yang berbasis kuota adalah paket Yang Bikin Nagih 15 GB seharga Rp50 ribu yang berlaku selama 30 hari. Sedangkan Yang Bikin Aman Jaya adalah paket data berbasis kecepatan internet dari by.U salah satunya adalah paket seharga Rp140.000 untuk 30 hari dengan kecepatan hingga 2,5 Mbps tanpa ada batasan kuota. Seluruh paket data tersebut dapat diaktifkan di aplikasi by.U yang tersedia di Google Play Store serta App Store. Informasi lebih lanjut mengenai by.U dapat diakses di www.byu.id.

Marketeers Youth Choice Brands of The Year 2020 sendiri merupakan apresiasi bagi merek-merek pilihan Generasi Z. Terdapat 26 kategori lintas industri yang diisi oleh merek-merek yang dianggap Generasi Z perlu digunakan dan direkomendasikan. Pemenang di setiap kategori ditentukan berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.300 responden kalangan Generasi Z di rentang usia 18-25 tahun di seluruh Indonesia, dengan mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa aktif. Marketeers Youth Choice Brands of The Year 2020 mendorong merek untuk tetap kreatif, inovatif, dan dekat dengan konsumen walau tengah menghadapi masa penuh tantangan akibat pandemi.

“Pandemi yang terjadi di Indonesia telah mengubah perilaku masyarakat yang semakin mengadopsi layanan digital di lebih banyak aspek kehidupan. Maka dari itu, penghargaan ini diharapkan mampu mendorong by.U dan Telkomsel untuk terus memberikan inovasi produk dan layanan yang dapat mendampingi masyarakat dalam beradaptasi terhadap kebiasaan baru sesuai dengan kebutuhan. Kami percaya, menghasilkan perubahan melalui transformasi yang memberi dampak dan dapat menjadi pionir dalam industri saat ini dapat memotivasi Telkomsel dan brand by.U untuk menjadi yang terdepan dalam industri telekomunikasi digital di Indonesia, sehingga diharapkan dapat semakin mengeksplorasi ragam potensi di sektor digital yang mampu memberikan manfaat lebih bagi masyarakat,” pungkas Soon Nam.

Blibli #BagiBagiIlmu, Gerakan Literasi Digital di Dunia Pendidikan

tabloidpulsa.id – Sebagai bagian dari rangkaian kampanye program belanja online akhir tahun Blibli Histeria, dan dalam rangka merayakan Hari Guru Nasional, Blibli melakukan gerakan kebaikan bertajuk #BagiBagiIlmu. Gerakan ini bertujuan untuk mendukung masyarakat dan tenaga pengajar untuk menerapkan transformasi digital dan memiliki pola pikir digital di tengah masa pandemi, khususnya untuk bidang pendidikan.

Sejak pandemi COVID-19 terjadi, masyarakat mengalami akselerasi transformasi digital dan mengubah cara beraktivitas termasuk dalam cara belajar mengajar. “Teknologi menjadi suatu medium yang penting untuk mendukung kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan ini menciptakan tantangan tersendiri bagi para guru. Hal inilah yang menjadi latar belakang Blibli sebagai perusahaan ritel berbasis digital, untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan tantangan yang dihadapi para guru, melalui rangkaian kegiatan #BagiBagiIlmu,” kata Yolanda Nainggolan Vice President (VP) Public Relations Blibli.

Blibli bekerja sama dengan Narasi melakukan rangkaian kegiatan #BagiBagiIlmu dalam mencari, memberikan pelatihan, dan memberikan apresiasi terhadap guru-guru yang bertekad meningkatkan literasi digital mereka demi menjawab tantangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Rangkaian kegiatan #BagiBagiIlmu berjalan sejak Oktober hingga November dibagi ke dalam tiga fase secara online dan offline, meliputi:
● #CeritaBaik – Pengumpulan konten berisi kisah inspiratif tentang para guru yang disampaikan melalui photo story para anggota Komunitas Mata Kita di seluruh Indonesia.
● Narrative Meet Up – Kegiatan sharing session dengan komunitas Narasi yang mengangkat berbagai tema, seperti cara bercerita dengan kreatif bersama penulis Windy Ariestanty, membuat konten video singkat dan menarik bersama Benakribo, dan memperkuat ikatan emosional dengan pelajar bersama Kak Seto Mulyadi.
● Seremoni Hari Guru Nasional – Seremoni ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan #BagiBagiIlmu yang berlangsung pada 22 November dengan dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, dan ratusan guru, serta masyarakat dari seluruh Indonesia. Seremoni ini diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain cerita #SuaraGuru dari tiga guru inspiratif yang terpilih mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam proses mengajar selama pandemi, serta sesi talkshow bersama berbagai figur publik di bidang pendidikan, seperti Alya Rohali, Amanda Witdarmono, El Rumi, Nadhira Afifa, dan Kayla Islamidina.

“Narasi sangat senang bisa berkolaborasi dengan Blibli. Gerakan kebaikan #BagiBagiIlmu sejalan dengan tujuan kami untuk membentuk lapisan generasi baru yang responsif dan adaptif terhadap perubahan. Melalui ekosistem kreator konten dan jaringan komunitas kami di seluruh Indonesia, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama para guru dari Sabang hingga Merauke. Sebab penting untuk kita bersama-sama menumbuhkan semangat dan optimisme para guru di tengah masa sulit akibat pandemi ini.” kata Catharina Davy, CEO Narasi.

Gerakan #BagiBagiIlmu ini berhasil diikuti lebih dari 600 peserta, baik dari kalangan guru maupun pemerhati dunia pendidikan, yang menunjukkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan digital di dunia pendidikan saat ini.

Salah satu guru yang ikut serta dalam gerakan baik #BagiBagiIlmu ini adalah Bapak Syabaruddin dari MTs Negeri Landak, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat yang mengatakan, “Selama pandemi ini, kami mengeksplorasi berbagai platform digital bukan hanya untuk mengemas pelajaran, tapi juga untuk tetap terhubung dan menyemangati anak didik kami. Kami menyadari bahwa kami, para guru, perlu tumbuh bersama. Gerakan #BagiBagiIlmu ini membukakan kesempatan bagi guru-guru di seluruh Indonesia untuk saling mendukung dan memperkaya diri dengan kemampuan digital dan kreativitas, sehingga harapannya kami dapat terus memberikan bakti kami pada dunia pendidikan dan generasi penerus.”

“Gerakan #BagiBagiIlmu seperti halnya tema #AyoBersama yang digaungkan oleh Blibli selama program Histeria berlangsung,” ungkap Yolanda. “Program #BagiBagiIlmu mencerminkan semangat kolaborasi untuk pemberdayaan dan literasi digital kepada para tenaga pengajar. Sedangkan pada program Histeria mengajak para seller, pelanggan, dan masyarakat untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi demi Indonesia yang lebih baik lagi,” tutup Yolanda.

Blibli selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, sesuai dengan komitmen layanan yang dijanjikan, yaitu Customer Satisfaction #1. Pengalaman belanja yang nyaman dan memuaskan ditawarkan melalui fasilitas gratis ongkir, pembayaran aman, 100% produk dengan kualitas terdepan, 15 hari retur, pengiriman cepat, dan dukungan layanan 24/7 Customer Care, #KarenaKamuNo1.

70% Masyarakat Indonesia Sebarkan Berita tanpa Membaca

tabloidpulsa.id – Saat internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari dan penggunaan perangkat digital tumbuh sangat pesat, masyarakat menjadi mudah terpapar oleh limpahan informasi yang tersebar di dunia maya. Dunia baru yang dinamis ini membutuhkan pengguna online yang lebih cerdas untuk mendukung pemahaman yang lebih baik dalam mengkomunikasikan ide dan informasi.

Menurut Yovita Marlina, Senior Manager Customer Growth kawasan Asia Tenggara dari Turnitin, perusahaan global penyedia teknologi untuk mendeteksi plagiarisme, literasi digital merupakan jawaban atas tantangan di era ini karena hal tersebut membantu masyarakat untuk memahami teknologi sehingga mereka dapat menggunakannya dengan aman dan efektif. Kemampuan untuk menemukan, mengolah, serta membuat informasi secara daring agar bermanfaat merupakan bagian dari literasi digital.

“Sangat penting bagi siswa untuk mempelajari hal ini sejak dini, terutama karena semakin berkembangnya pembelajaran berbasis daring. Namun, ketika informasi tersedia secara gratis, ada tantangan yang lebih besar untuk segera diatasi yaitu penyebaran informasi yang salah,” ungkapnya.

Pada pertengahan Juni 2020, Kepolisian Republik Indonesia telah mengidentifikasi lebih dari 130.000 berita palsu (hoaks) terkait pandemi selama tiga bulan terakhir, meskipun terdapat banyak statistik, informasi medis, dan studi ilmiah. Hoaks semacam itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah.

“Seiring dengan pesatnya digitalisasi di Indonesia, sangatlah penting bagi bangsa ini untuk meningkatkan literasi digital dan membatasi sebaran informasi yang salah. Selama pandemi COVID-19, penyebaran informasi palsu telah menyebabkan kebingungan pada masyarakat. Aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan Telegram dibanjiri dengan berita palsu dan konspirasi tentang penyebaran virus.”

Karena itu, tambah Yovita, sangatlah penting untuk memastikan bahwa siswa dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dalam mengevaluasi kredibilitas sumber dan membuat penilaian tentang informasi yang disajikan kepada mereka.

“Terlalu besar konsekuensi yang dihadapi jika generasi muda tidak memiliki kemampuan ini,” imbuhnya.

Berita palsu / hoaks menyebar di media sosial dengan sangat pesat dan seringkali disertai dengan ‘bukti’, meskipun itu dibuat-buat. Sifat sensasionalnya menimbulkan respons emosional, yang mendorong orang untuk tidak memvalidasi informasi tersebut. Munculnya internet dan media sosial telah mengubah kemudahan interaksi dan mengubah orang dari sekedar konsumen konten menjadi produsen dan juga sebagai distributor.

Yovita mengatakan bahwa meski masyarakat paham bahayanya menyebarkan berita palsu, banyak orang melakukannya secara tidak sengaja. GeoPoll dan Universitas Notre Dame melakukan penelitian tentang penyebaran informasi yang salah di Indonesia, dan menemukan bahwa di antara pengguna media sosial, sekitar 70 persen mengaku berbagi berita tanpa membaca artikelnya secara lengkap terlebih dahulu. Hanya 3 hingga 4 persen yang mengatakan bahwa mereka sengaja membagikan berita yang mereka tahu palsu.

“Sekarang di Indonesia ada satuan tugas untuk menangani berita palsu. Pengguna platform komunikasi Telegram dan LINE dapat mengirim teks ke chatbot anti-hoax untuk memverifikasi keaslian berita.”

Literasi digital sangat dibutuhkan agar berhasil dalam ekonomi global dan mencegah penyebaran berita palsu. Maka dari itu, katanya lagi, pendidik harus memberdayakan siswa untuk memahami konsekuensi yang sesungguhnya dari penyebaran berita palsu, terutama di tengah pandemi. Dimulai dengan mengajarkan siswa betapa pentingnya memverifikasi sumber informasi yang dikutip dalam tugas sekolah mereka.

“Masyarakat harus belajar untuk lebih waspada terhadap berita palsu dan meluangkan waktu untuk memeriksa sumber referensi sebelum membagikannya.”

Untuk mendukung guru dalam mengedukasi siswa akan berita palsu, Turnitin telah merilis paket Source Credibility online yang berisi rencana pelajaran, video, kegiatan, dan panduan penilaian yang mendorong siswa untuk menemukan sumber yang lebih kredibel. Selain itu, alat seperti NewsGuard dapat membantu siswa memeriksa informasi dengan pandangan yang lebih kritis serta mengidentifikasi sumber terlegitimasi.”

“Pendidik benar-benar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa generasi mendatang, sebagai bagian dari warga negara dunia, dilengkapi dengan kemampuan memilah antara yang palsu dan asli terkait informasi dan pemberitaan,” tutupnya.

Editor's Pick