tabloidpulsa.id – OPPO Find N2 Flip baru saja dirilis semalam dengan harga yang relatif terjangkau jika dibandingkan ponsel flagship lain, dan relatif setara dibandingkan smartphone lipat lain yang sudah ada di pasaran (baca di sini). Namun sebagai perangkat yang hadir belakangan, Find N2 Flip punya kelebihan karena bisa dipersiapkan untuk membawa sejumlah peningkatan terutama di sisi power alias baterai dan performa.
Seperti yang telah kita ketahui, di pasaran kita menemukan produk flip lain dari kubu Samsung, yakni Galaxy Z Flip4. Merupakan produk lipat dengan form factor flip satu-satunya di pasar Indonesia, sebelum akhirnya OPPO merilis Find N2 Flip tadi malam.
Mengingat ukurannya yang kecil dan hanya menyediakan ruang yang sempit untuk keperluan baterai, kapasitas baterai di perangkat Flip seperti ini memang memiliki keterbatasan. Hal ini juga ditempuh agar ketika dilipat, ponsel tetap terasa tipis. Tapi menariknya Find N2 Flip bisa mengatasi hal tersebut dengan baik.
Kapasitas Baterai Lebih Besar
Baterai yang dibawa oleh OPPO Find N2 Flip memiliki kapasitas 4300 mAh. Alias bisa dibilang standar ponsel pintar OPPO yang selama ini ada di pasaran. Baik dari seri Reno, maupun Find.
Jika dibandingkan dengan Galaxy Z Flip4 yang membawa baterai berkapasitas 3700 mAh, maka di atas kertas kapasitas OPPO Find N2 Flip memang lebih besar dan lebih memenuhi standar kebutuhan berponsel masa kini. Kami curiga hal ini juga merupakan imbas dari penggunaan flexion hinge terbaru di OPPO Find N2 Flip yang memberikan ruang lebih besar. Tidak hanya untuk layar kesternal, juga pada ruang baterai yang lebih layak.
Tapi soal daya tahan baterai tentunya akan ditentukan oleh efektifitas penggunaan daya oleh hardware lain dan software yang menyertainya. Dalam hal ini, kedua ponsel membawa chipset dengan fabrikasi setara yakni 4 nm yang di atas kertas bisa dibilang mampu melakukan efisiensi daya yang sama, Sementara di sisi software OPPO Find N2 Flip membawa ColorOS 13 dan Z Flip4 membawa One UI 5.1.
Hasil penelusuran kami memperlihatkan bahwa daya tahan kedua baterai memang berbeda, di mana Find N2 Flip mampu bertahan lebih lama, terpaut 5 jam dari Z Flip4.
Fast Charging
Memiliki ruang sempit untuk baterai, kedua ponsel memunculkan solusi untuk bagaimana bisa mengisi daya dengan cepat. Galaxy Z flip4 mendukung pengisian baterai hingga 25W. Sementara OPPO mendukung pengisian daya cepat 44W dalam ekosistem SuperVOOC.

Di sisi kecepatan mengisi daya, Find N2 Flip tentu bisa lebih cepat. Tapi yang lebih penting OPPO dengan eksosistem SuperVOOC nya telah terbukti lebih aman, karena OPPO sudah menyediakan kabel data dan charger adapter yang sesuai di paket penjualan Find N2 Flip, sehingga mengurangi kemungkinan eror yang bakal terjadi.
Meskipun demikian Samsung mendukung pengisian daya secara wireless atau nirkabel. Meskipun daya yang dihantarkan hanya 15W. Dengan hadirnya fitur wireless charging seperti ini, Z Flip4 tentunya juga memiliki kemampuan mengisi daya ponsel lain secara wireless atau disebut reverse charging dengan daya 4.5W. Mengingat daya yang dihantarkan terlalu kecil dan juga kapasitas baterai yang relatif kecil untuk ukuran ponsel flagship, mode wireless dan reverse wrieless ini termasuk “nice to have” tapi bukan faktor yang terlalu penting.
Performa Seimbang
Dalam pemilihan chipset, Samsung dan OPPO memilih jalan Ninja yang berbeda. Di mana Samsung memilih Snapdragon 8+ Gen 1, sementara OPPO memilih Dimensity 9000+. Di atas kertas kedua chipset ini akan disebut setara. Karena memiliki fabrikasi sama-sama 4 nm, membawa CPU dengan konfigurasi dan spesifikasi yang tidak jauh berbeda, serta GPU yang sama-sama telah dianggap andal di kalangan ponsel flagship.
Dalam kenyataannya, meskipun Dimensity 9000+ dan Snapdragon 8+ Gen1 ini diketahui bergantian saling mengugguli di beberapa aspek, perlu diingat bahwa masing-masing vendor pun telah diberi kebebasan untuk melakukan “utak-atik” terhadap performa chipset. Bisa jadi alasannya untuk mengurangi panas berlebih, atau melakukan optimalisasi menyesuaikan kebutuhan si pengguna ponsel.
Pada akhirnya, meskipun hasil benchmark sintetis memperlihatkan sisi performa di kedua ponsel ini terlihat berbeda, namun dalam prakteknya memberikan pengalaman yang setara. Termasuk untuk bermain game berat di kedua perangkat.