tabloidpulsa.id – Awal Desember lalu, redaksi PULSA kedatangan sebuah produk konsol gaming generasi berikut alias NEXT GEN GAME CONSOLE yang bisa dikatakan paling generik, Xbox Series S. Harga resmi produk ini saat diperkenalkan di AS adalah 299.99 USD atau setara dengan Rp 4.300.000-an dengan kurs saat tulisan ini dibuat. Murah kan?
Sayangnya Microsoft Indonesia tidak menjual resmi produk ini. Memaksa kita untuk pasrah pada harga yang diberikan oleh importir perorangan, yang tentunya sudah melakukan perhitungan secara detil hingga ke bagian pajak. Saat ini Xbox Series S bisa didapatkan melalui toko-toko game lokal dengan harga rata-rata di angka Rp 6,5 jutaan.
Untuk ukuran produk anyar yang masih berumur satu bulanan sejak launching, harga ini tetap bisa dikategorikan murah sih.

Desain Mungil Tak Bikin Repot
Bagian desain merupakan hal pertama yang membuat penulis sangat tertarik untuk mereview produk ini sejak diumumkan pertama kali oleh Microsoft. Sebagai penggemar XBOX sejak XBOX original di tahun 2001-2004 alias awal-awal penulis masuk Tabloid PULSA, melihat desain Series S yang begitu sederhana seakan mengembalikan semangat XBOX yang tampil low profile dengan high performance.

Ukurannya kini dibuat lebih kecil bahkan dari Xbox One X yang muncul di generasi sebelumnya. Membuatnya mudah diselipkan di antara televisi dan perangkat audio Anda di atas rak.
Dan yang paling penting untuk penulis adalah bisa dibawa ke mana-mana menggunakan tas laptop 13 inci. Dan masuk ke slot laptop dengan mantap. Meskipun jujur, perangkat ini tetap berat dan agak berasa ketika dipegang dengan satu tangan.
Paket penjualannya juga tidak kalah sederhana. Hanya memuat 5 item, yakni XBOX nya itu sendiri, kabel power, kabel HDMI 2.0, Satu stik anyar lengkap dengan baterai bawaan dan satu brosur yang berfungsi sebagai quick Guide.
Digital Only dan Game Pass
Bagi Anda yang kini berniat membeli konsol next gen dengan dana yang terbatas, bisa jadi XBOX Series S adalah jawabannya, tetapi Anda harus memahami terlebih dahulu spek hardware yang ditawarkan.
Hal pertama yang perlu kita ingat adalah XBOX Series S ini tidak membawa optic drive. Artinya kita tidak bisa memainkan game dari BluRay Disc. Kita harus membeli game di Xbox Store melalui sistem menggunakan akun XBOX yang tidak ada region Indonesianya. Atau meredeem kode download dari situs pembelian lain.

Percaya atau tidak, hal ini sudah tidak menjadi masalah bagi sebagian besar pengguna XBOX di Indonesia. Termasuk penulis. Bahkan koleksi game mereka bisa dibilang sudah terlampau banyak, karena sudah dikumpulkan sejak XBOX 360.
Lalu bagaimana dengan pengguna baru? Tenang, Microsoft punya cara menarik agar kita anak baru tidak terlalu banyak tertinggal dari orang lama. Melalui program yang disebut Game Pass.

Game Pass ini seperti Anda berlangganan musik di Spotify. Dimana kita bisa memainkan ratusan game secara Cuma-Cuma hanya dengan membayar biaya pendaftaran yang tidak terlalu mahal per bulannya.
Bahkan jika Anda benar-benar baru, Anda bisa mencoba layanan tersebut hanya dengan 1 USD atau 14 ribuan perak saja per bulan selama 2 bulan berturut-turut.
Dengan Gamepass kita bisa memainkan banyak game AAA termasuk the Witcher 3, Forza Horizon 4, Minecraft, dan semua daftar game yang masuk EA Vault di gamepass ultimate.
Ya, Gamepass ultimate ini merupakan layanan yang paling lengkap, karena sudah termasuk di dalamnya keanggotaan Xbox Gold dan juga EA Access (EA Play), yang memiliki banyak benefit di dalamnya. Terutama untuk bermain online dan bertransaksi di sana.
Spek Hardware dan Performa yang Ditawarkan
Jika dibandingkan dengan “kakaknya”- XBOX series X dan produk sebelah Playstation 5, XBOX series S ini bisa dibilang berada di bawah kedua konsol tersebut. Hal yang paling mudah dibandingkan adalah kekuatan komputasinya, dimana PS5 itu mencapai 10,3 teraflops, Xbox series X di 12 Teraflops, sementara Series S hanya 4 Teraflops.
Meskipun secara realtime, perbandingan kekuatan komputasi itu tidak sepenuhnya cukup untuk menggambarkan perbedaan ketiganya.

Secara singkat, Xbox Series S merupakan versi digital Only dari Xbox Series X dengan beberapa pengurangan yang cukup berpengaruh, tapi bisa dimaafkan untuk penulis dan sebagian besar gamer current gen. Kenapa? Sebelum ngomongin kenapa, mari lihat tabel perbedaan antara Xbox Series X dan Series S berikut.
Xbox Series X | Xbox Series S | |
Resolusi Game Max | True 4K (3840 x 2160 px) @120 FPS, 8K @60FPS | 1440p (2560 x 1440 px) @120 FPS |
Resolusi Video Max | 8K dengan HDR | 8K dengan HDR *dengan kabel HDMI 2.1 |
Prosesor | 8 core AMD Ryzen Zen 2 pada 3.8GHz (3.6GHZ dengan SMT) | 8 Core AMD Ryzen Zen 2 pada 3.6GHz (3.4GHz dengan SMT) |
GPU | AMD Navi/RDNA 2 dengan 52 CU pada 1.825GHz (12TFLOPS FP32) | AMD Navi/RDNA 2 pada 1.565GHz (4TFLOPS FP32) |
Memory | 16 GB GDDR6 | 10GB GDDR6 |
Storage | 1TB NVMe SSD PCIe 4.0 | 512GB NVMe SSD PCIe 4.0 |
Optical Drive | Ya, 4K blu-ray | Tidak |
Ray Tracing | Ya | Ya |
Tabel di atas meggambarkan kemampuan Xbox Series S, yang berada di bawah Xbox Series X, namun sudah pasti di atas kemampuan Xbox generasi sebelumnya. Artinya Series S sendiri sudah masuk dalam kategori Next Gen sesungguhnya, tapi dengan beberapa catatan.
Di sisi software misalnya, pengembangan game-game yang backward compatibility, alias game-game lawas yang bisa dimainkan di Series S, berbasis pada pengembangan game-game dan software dari Xbox One S.
Berbeda dari Xbox Series X yang pengembangan software dan game backward compatibility-nya berbasis dari software-software Xbox One X. Artinya jika satu game yang “belum dioptimasi” untuk Series X|S dimainkan di series X maka fitur-fitur yang dibawa adalah fitur-fitur versi Xbox One X. dan sebaliknya di Series S, fitur yang dibawa adalah fitur game Xbox One S.
Tidak banyak memang game yang memiliki perbedaan fitur seperti ini. Sebagai contoh yang paling pas adalah the Witcher 3. Game ini belum dioptimasi untuk Xbox Series X|S oleh pihak developer. Mungkin sedang pusing dengan Cyberpunk 2077 yang memiliki banyak bug.
Di Series X kita bisa menemukan fitur pemilihan grafis layaknya game the Witcher 3 di Xbox One X. Tapi kita tidak akan menemukannya di Series S. Melihat kemampuan Series S yang menjanjikan bahkan di atas Xbox One X, maka semestinya fitur pilihan grafis dan frame rate ini bisa dimunculkan di Xbox Series S juga. Semoga tidak lama lagi bakal diperbaiki.
Xbox Series S untuk Siapa?
Saat melakukan finishing tulisan ini di hari Natal 2020, Xbox Series S sudah mengalami update software yang cukup kentara. Sudah menampilkan halaman home dalam resolusi 4K dan framerate maksimal yang didukung oleh perangkat TV kita.
Penulis sendiri mencoba produk ini dengan dua display berbeda. Yaitu TV 4K lawas dan monitor FHD. Dimana keduanya belum memiliki input HDMI ultra High atau v2.1. Sebuah persyaratan untuk menampilkan grafis secara maksimal, terutama untuk framerate 120fps di resolusi tertinggi.
Bahkan saat tulisan ini dibuat, tidak banyak monitor yang membawa HDMI 2.1 ini. Tercatat baru TV OLED LG seri CX yang memilikinya. Tapi harganya masih cukup tinggi dan tidak mudah diakses oleh banyak orang.
Dengan TV 4K dan monitor FHD lawas ini, kami merasakan pengalaman yang sama, gaming di frameerate 60 FPS dan selalu stabil tanpa ada framerate drop. Itu pun sudah mewah sekali jika dibandingkan dengan pengalaman di konsol generasi sebelumnya.
Dari uraian di atas, saya bisa menyimpulkan bahwa Xbox Series S ini paling cocok untuk sebagian besar gamer yang membaca tulisan ini. Siapa sajakah itu?
- Pertama adalah mereka yang memiliki budget ketat untuk bermain game di konsol next gen. Harganya yang menggoda bahkan sampai separuh dari harga konsol yang lebih tinggi merupakan hal yang sulit ditolak.
- Selanjutnya adalah untuk gamer Xbox dan PC yang selama ini menyimpan game digital di cloud. Dan sudah terbiasa dengan cara bertransaksi di Xbox Store. Bahkan yang sudah berlangganan Game Pass di PC. Atau berniat memanfaatkan fitur ini selama bermain Xbox Series S. Fitur Smart Delivery dan backward compatibility hingga 4 generasi ke bawah adalah kuncinya.
- Cocok bagi Anda yang ingin bermain game dengan memanfaatkan TV dan monitor lawas yang sudah ada di rumah, tanpa ada niatan untuk menggantinya segera. Entah itu TV 4K atau FHD, setidaknya game yang dimainkan sudah native di framerate minimal 60fps.
- Series S merupakan solusi untuk bermain game tanpa capek menunggu waktu loading. Kecepatan loading game meningkat drastis dari generasi sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan dengan PS4 Pro dengan SSD external sebagai penyimpanan game. Sebagai gambaran betapa cepatnya, tulisan tips saat loading di game Yakuza 7, tidak pernah bisa terbaca. Baru muncul, sudah langsung beralih ke scene berikutnya. Dan jangan lupakan juga fitur Quick Resume, yang memungkinkan kita berpindah game secara instan tanpa perlu menutup salah satu game tersebut terlebih dahulu. Jadi kalau ngantuk main Yakuza 7 misalnya, kita bisapindah ke FIFA 21 untuk sementara, dan kembali lagi ke Yakuza 7 di titik yang tadi kita tinggalkan. Dan itu berjalan sangat mulus.
- Pas untuk mereka yang selama ini bermain di konsol lawas dan berniat meningkatan pengalaman bermain game di konsol yang lebih stabil. Dengan kemungkinan framerate yang bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan. Semisal 1440p yang diupscale ke 4K hingga resolusi 120fps. Dengan catatan, di beberapa skenario mungkin kita akan membutuhkan kabel HDMI 2.1 karena paket penjualan series S hanya menyertakan kabel hdmi 2.0 dan jangan lupa monitor yang mendukung framerate tinggi (semisal monitor gaming 144hz). Kami mencoba hal ini untuk game Ori and the Will of the Wisp. Yang mendukung 4K 120fps (upscale di Series S, native di Series X). Dan terlihat cantik.
- Series S juga cocok dijadikan secondary console untuk penguna PC gaming, atau produk konsol sebelah PS5. Karena harganya yang relatif terjangkau, desain yang ciamik, portabilitas yang maksimal serta performa yang ga kalah buas.
- Series S juga cocok bagi mereka yang mencari alat untuk hiburan maksimum. Dengan TV yang tepat dan kabel HDMI 2.1 konsol ini bisa menampilkan tayangan video hingga 8K dengan HDR Dolby Vision. Serasa nonton bioskop di rumah.
- Series S juga paling pas buat mereka yang hanya menyimpan sekurangnya 8 game utama di konsol dalam satu waktu. Dan siap membeli SSD expansion untuk storage tambahan, dengan harga sekitar 3 jutaan Rupiah.
Bagaimana, Anda tertarik untuk bermain game di Series S? Selamat berlibur dan tetap jaga kesehatan.



