tabloidpulsa.id – Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 resmi menobatkan tim terbaik Samsung Innovation Campus Batch 6 dari ratusan ide inovatif anak muda Indonesia.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda tanah air siap berkontribusi dalam transformasi digital nasional melalui teknologi yang solutif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Samsung Innovation Campus Batch 6: Rekor Peserta dan Inovasi Terbaik
Tahun ini, Samsung Innovation Campus mencetak rekor dengan 10.623 peserta dari seluruh Indonesia—jumlah terbanyak sejak program ini diluncurkan.
SIC Batch 6 menjadi ruang belajar teknologi yang komprehensif, mencakup Coding & Programming, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).
Dari ribuan peserta, proses seleksi ketat dilakukan pada setiap tahapan—mulai dari pembelajaran, mentoring, hingga presentasi akhir.
Hasilnya, dipilih 10 tim terbaik dari masing-masing kategori peserta, yaitu SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi (D3, D4, S1).
Penilaian oleh Dewan Juri Multisektor
Kesepuluh tim tersebut kemudian mengikuti proses penjurian final yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Kementerian Agama, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Samsung R&D Institute Indonesia, dan Hacktiv8.
Proyek peserta dinilai berdasarkan aspek kelayakan (feasibility), dampak sosial, target pengguna, alur bisnis, tampilan produk, fitur utama, kemampuan pitching, dan rencana lanjutan proyek.
Dari penjurian tersebut, terpilihlah tiga tim terbaik dari masing-masing kategori—yang dinobatkan sebagai Tim Terbaik Samsung Innovation Campus Batch 6.
Tim Terbaik Kategori Perguruan Tinggi: Rarevolution BINUS University
Tim Rarevolution dari BINUS University keluar sebagai tim terbaik pertama di kategori Perguruan Tinggi dengan inovasi PawPal—boneka interaktif berbasis IoT-AI untuk anak usia 4–8 tahun.
PawPal hadir dengan fitur Talk to Me, Math Adventure, dan Would You Rather yang dirancang untuk membantu tumbuh kembang anak sekaligus mengurangi waktu layar (screen time).
“SIC menjadi motivasi bagi kami untuk terus belajar dan berkembang. Kami berharap PawPal dapat menjadi solusi yang mudah diakses untuk tantangan screen time berlebih pada anak-anak,” ungkap Angeline Rachel, perwakilan Tim Rarevolution.
Tim Terbaik Kategori SMA/SMK/MA: Tim 1 STI Pekanbaru
Dari kategori pelajar, Tim 1 STI Pekanbaru dari SMK Negeri 2 Pekanbaru berhasil menjadi tim terbaik pertama dengan proyek EduKit AIoT ESP32.
Solusi ini ditujukan untuk menjawab keterbatasan alat praktikum IoT dan AI di sekolah-sekolah dan lembaga kursus.
EduKit AIoT dilengkapi dengan chatbot, Computer Vision AI, dan kuis interaktif, sehingga dapat membantu guru dalam proses belajar-mengajar yang lebih efektif serta menyiapkan siswa menghadapi dunia industri.
“Melalui SIC, kami sadar bahwa ide sederhana pun bisa berdampak besar. Kami ingin EduKit menjadi alat belajar yang siap pakai dan terjangkau, serta bisa menjangkau sekolah-sekolah di daerah 3T,” ujar Rahsya Benova Akbar, perwakilan Tim 1 STI Pekanbaru.
Program SIC mendapat dukungan penuh dari berbagai kementerian sebagai bentuk sinergi untuk mencetak generasi muda yang unggul dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Solusi dari peserta SIC tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis, tetapi juga empati sosial dan semangat perubahan. Ini sejalan dengan komitmen kami dalam menghadirkan pendidikan bermutu dan inklusif,” kata Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak., Direktur Sekolah Menengah Kejuruan – Kemendikbud.
Senada dengan itu, pihak Samsung juga menegaskan komitmennya dalam membentuk ekosistem pendidikan teknologi di Indonesia.
“Melalui SIC, kami ingin menanamkan semangat problem solving dan kolaborasi, bukan hanya keterampilan teknis. Kami percaya bahwa generasi muda Indonesia punya potensi besar dalam menciptakan solusi teknologi yang relevan,” ujar Banu Afwan Pribadi, Product Integration Group Head, Samsung R&D Institute Indonesia.
“SIC telah berkembang menjadi platform strategis dalam mencetak talenta digital Indonesia. Kami bangga bisa ikut serta mendorong semangat inovasi dan empati sosial di kalangan generasi muda,” tambah Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
Apresiasi untuk Para Pemenang
Sebagai bentuk penghargaan, tiga tim terbaik dari masing-masing kategori berhak mendapatkan produk Samsung senilai total Rp 200 juta, serta sertifikat resmi Program Completion dari Samsung Electronics Indonesia.
Program ini menjadi bukti bahwa teknologi bukan hanya soal kecanggihan, tapi juga soal dampak dan kebermanfaatan.
Samsung berharap, Samsung Innovation Campus akan terus melahirkan talenta digital masa depan yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga berjiwa sosial dan kolaboratif untuk membangun Indonesia yang lebih baik.