tabloidpulsa.id – HoYoverse, perusahaan hiburan interaktif global, resmi mengumumkan kolaborasi antara game ARPG fantasi urban Zenless Zone Zero dengan J Chicken, merek ayam goreng favorit di Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan kampanye makanan bertema khusus yang terinspirasi dari desain penuh warna dan gaya unik Zenless Zone Zero.
Kampanye bertajuk “Pertarungan Kuliner” ini akan berlangsung mulai 13 Juni hingga 15 Juli 2025, menawarkan pengalaman offline yang penuh cita rasa bagi para Proxy dan penggemar kuliner di Indonesia. Para pengunjung dapat menikmati hidangan spesial hasil kolaborasi ini serta merasakan atmosfer khas Zenless Zone Zero dalam setiap detail acara.
Dalam rangka menyambut hadirnya Zenless Zone Zero Versi 2.0, kolaborasi kuliner ini akan memamerkan Agen-Agen favorit seperti Anby dan Burnice, serta Agen baru yang sudah dinanti-nantikan, Yixuan, pemimpin Yunkui Summit.
Nantikan penampilan mereka di kemasan spesial, dekorasi toko, merchandise keren, dan tentu saja, paket makanan bertema yang siap memanjakan para penggemar!
Paket Edisi Terbatas yang Wajib Dicoba!
Akan ada 3 menu edisi terbatas yang bisa dinikmati oleh para Proxy selama masa kolaborasi berlangsung.
Setiap paketnya akan dilengkapi dengan Kartu Gosok yang dapat ditukarkan dengan hadiah dalam game.
Selain itu, merchandise resmi edisi terbatas seperti gantungan kunci dan standee juga akan tersedia dalam paket “Joy Agent” dan “Joy Bangboo Party”!
Seluruh item promosi tersedia dalam jumlah terbatas dan akan diberikan selama persediaan masih ada.
Selain itu, 6 toko flagship J Chicken di seluruh Indonesia akan didekorasi dengan tema Zenless Zone Zero. Lebih dari 30 toko J. Chicken lainnya di berbagai wilayah juga akan turut meramaikan kolaborasi ini dengan menghadirkan menu kolaborasi eksklusif beserta berbagai hadiah menarik!
Berburu Grafiti Se-Indonesia
Selain kolaborasi menu spesial, Zenless Zone Zero juga akan meluncurkan Tantangan Grafiti nasional mulai 6 Juni 2025! Bersama seniman grafiti profesional lokal, berbagai grafiti bertema Zenless Zone Zero akan hadir di tujuh kota besar di seluruh Indonesia! Grafiti-grafiti ini mendukung filter AR dari TikTok, yang bisa mengungkap Bangboo tersembunyi saat diarahkan ke karya tersebut. Para Proxy diundang untuk berburu grafiti ini, menghitung jumlah Bangboo yang tersembunyi, dan membagikan penemuan mereka di media sosial dengan tagar #BerburuBangboo dan #UltahZZZ. Proxy yang mengikuti tantangan ini berkesempatan memenangkan PlayStation®5, merchandise resmi Zenless Zone Zero, Polychrome, serta hadiah utama HP Gaming ROG Phone 9FE!
Seiring dengan dimulainya Zenless Zone Zero Season 2, Pertarungan Kuliner dan Tantangan Berburu Grafiti ini menjadi cara seru bagi para Proxy di Indonesia untuk menyelami dunia Zenless Zone Zero dan merayakan ulang tahun pertama game ini! Untuk infornmasi lebih lanjut tentang Pertarungan Kuliner dan Tantangan Berburu Grafiti, kunjungi kanal media sosial resmi Zenless Zone Zero, situs resmi https://zenless.hoyoverse.com/, atau ikuti @ ZZZ_ID di X.
tabloidpulsa.id – Final UEFA Champions League 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Paris Saint-Germain (PSG) yang berhasil menaklukkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di Stadion Munich, Jerman. Kemenangan luar biasa ini tidak hanya dirayakan di Eropa, tetapi juga mendapat sambutan hangat di Indonesia, berkat peran OPPO sebagai Official Global Partner UEFA Champions League yang menghadirkan pengalaman menonton sepak bola yang imersif bagi para penggemar dan O-Fans di seluruh penjuru dunia.
Rayakan Euforia Final UCL bersama O-Fans
Mengusung semangat Make Your Moment, OPPO mengajak sejumlah O-Fans atau konsumen setia dari Indonesia untuk menyaksikan langsung laga final UCL di Stadion Munich. Tak hanya menjadi saksi mata kemenangan besar PSG, mereka juga mendapat kesempatan langka untuk merasakan atmosfer pertandingan paling bergengsi di Eropa secara langsung, sebuah pengalaman yang sulit dilupakan.
Di saat bersamaan, OPPO menggelar acara nonton bareng secara serentak di tiga kota, yaitu Jakarta (OPPO Gallery Gandaria City), Bali (OPPO Experience Store Discovery Mall), dan Bandung (Summarecon Mall Bandung). Acara ini dihadiri ratusan penggemar yang turut larut dalam euforia pertandingan, menyaksikan bersama laga final sembari mengikuti berbagai aktivitas seru dan interaktif, serta beragam merchandise eksklusif untuk para penggemar.
Abadikan Momen Penuh Sejarah Lewat Kamera OPPO
Menariknya, dua figur publik yang dikenal sebagai penggemar sepak bola, Gading Marten dan Ganindra Bimo, turut hadir langsung di tribun Stadion Munich. Mengandalkan kamera flagship OPPO Find X8 dan OPPO Find N5, keduanya mengabadikan momen pertandingan dari tribun stadion. Lewat fitur zoom canggih dan dukungan AI OPPO yang penuh tenaga, mereka mampu menangkap detail momen dan ekspresi para pemain dengan kualitas gambar yang tajam, seolah memotret langsung dari sisi lapangan.
CMO OPPO Indonesia Giveaway Jersey Bertanda Tangan Kaka untuk O-Fans
OPPO juga memberikan kejutan spesial bagi para O-Fans. Lewat postingan pada akun resmi OPPO Indonesia, Chief Marketing Officer OPPO Indonesia, Patrick Owen membocorkan momen seru bersama legenda sepak bola Kaka dan mengumumkan bahwa OPPO akan membagikan 3 Jersey Official UCL Munich Finals bertanda tangan langsung oleh Kaka, khusus untuk para penggemar di Indonesia. Untuk memenangkan hadiah eksklusif ini, cek informasi selengkapnya dan pantau terus updatenya di akun instagram resmi @patrickowen.so . Tiga O-Fans beruntung akan mendapatkan 3 Jersey Official UCL Munich Finals bertanda tangan Kaka.
Melalui kolaborasi bersama UEFA Champions League, OPPO kembali menegaskan peran teknologi dalam memperkuat ikatan antara momen dan emosi. Dari sorak sorai di tribun stadion, nobar di 3 kota hingga giveaway 3 Jersey Official UCL Munich Finals, OPPO menghadirkan pengalaman yang menyatukan teknologi, olahraga, dan komunitas.
OPPO mengajak seluruh penggemar untuk terus menangkap dan membagikan momen spesial mereka. Bersama OPPO, momen paling berharga tak hanya untuk dikenang, tapi untuk diabadikan dalam semangat Make Your Moment. Kunjungi situs resmi dan sosial media resmi OPPO Indonesia pada tautan berikut ini untuk informasi lebih lengkap: https://www.instagram.com/oppoindonesia
tabloidpulsa.id – Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, peran kecerdasan buatan (AI) semakin mendapat sorotan sebagai pendorong utama inovasi dan transformasi industri. Menyadari pentingnya kolaborasi lintas sektor, ZTE Corporation—perusahaan global terkemuka di bidang solusi teknologi informasi dan komunikasi—menggelar ZTE Open Day 2025 di Jakarta.
Acara ini menjadi ajang berkumpulnya lebih dari 50 pemangku kepentingan dari berbagai sektor strategis, mulai dari operator pusat data, penyedia layanan cloud, hingga institusi keuangan dan startup berbasis AI. Bersama-sama, mereka mendiskusikan dan menggali peluang pemanfaatan teknologi mutakhir untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Acara dibuka oleh sambutan dari Kevin Fang selaku CMO ZTE Indonesia, diikuti dengan rangkaian presentasi serta diskusi panel yang melibatkan para pemimpin dari sektor publik dan swasta.
Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (INFRATELNAS), MASTEL, menyampaikan presentasi berjudul “The Road to Digital Transformation in Indonesia,” yang menyoroti prioritas strategis Indonesia dalam infrastruktur digital. Jason Wu, Alipay+ Strategic Partnership Business Development Director, Ant International, melanjutkan dengan pemaparan mengenai “Industry Solutions Showcase: AI-Driven Financial Innovations in Indonesia.” Lucas Barria, Global Marketing Manager, ZTE, mengulas penerapan AI dalam bidang keuangan, kesehatan, dan layanan jarak jauh, menekankan peran AI dalam mendorong transformasi digital melalui teknologi seperti predictive analytics, computer vision, natural language processing, dan reinforcement learning yang memungkinkan pengambilan keputusan secara real-time dan meningkatkan efisiensi operasional.
ZTE terus berperan aktif dalam mendorong transformasi digital melalui solusi AI inovatif seperti AI Cube, yang menawarkan efisiensi daya hingga 16 kali lipat dibandingkan dengan pengaturan GPU tradisional; pusat data modular yang mampu menghemat ruang hingga 40%; serta server AI ZTE yang didukung oleh layanan siklus hidup (lifecycle) menyeluruh yang memungkinkan pengembangan infrastruktur digital yang skalabel dan hemat biaya. Melalui kolaborasi luas dengan mitra dan berbagai solusi berbasis skenario, ZTE fokus membantu bisnis menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era AI.
Steven Lee, Chief Sales Officer ZTE Indonesia, mengatakan: “ZTE Open Day menyoroti pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mendorong transformasi digital. Di ZTE, kami berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital Indonesia melalui penyediaan infrastruktur yang mutakhir, mulai dari konektivitas berkecepatan tinggi dan komputasi yang dioptimalkan oleh AI, hingga pusat data yang berkelanjutan dan solusi cerdas berbasis 5G. Bersama para mitra, kami berkomitmen membangun masa depan Indonesia yang inklusif, saling terhubung, dan terbuka bagi semua.”
Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Digital Transformation: AI-Driven Industry Evolution and a Sustainable Future—Exploring Localized Practices, Challenges, and Cross-Industry Collaboration in a Tech-Driven Era.” Diskusi ini dipandu oleh Vincent Han, Solutions Director G&E, ZTE Indonesia, dan menghadirkan empat pemimpin inspiratif untuk membahas bagaimana inovasi berbasis AI serta kolaborasi lintas industri mendorong transformasi digital Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Para panelis yang hadir meliputi:
Eric Purwoko, Lead Solution Architect, BytePlus
Muljadi Muhali, Head of Product AI, PT Sarana Pactindo
Yan Pan, Alipay+ Head of Strategic Partnership Office, Ant International
Jennifer Peng, Marketing Director of Cloud and Server for APAC, ZTE Corporation
Para panelis menyuarakan visi yang sama: transformasi digital Indonesia harus mengedepankan inovasi sekaligus pemerataan. Mereka menegaskan bahwa meskipun AI dan infrastruktur digital menjadi pendorong utama efisiensi dan pertumbuhan, prinsip inklusivitas dan keberlanjutan tetap harus menjadi fondasi dalam setiap implementasi.
Di akhir sesi, para panelis sepakat bahwa masa depan digital Indonesia tidak hanya ditentukan oleh teknologi yang digunakan, tetapi juga oleh kemitraan yang terjalin, serta oleh seberapa efektif manfaat inovasi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
tabloidpulsa.id – Dunia kecerdasan buatan (AI) di Indonesia kembali mencatat sejarah baru. GoTo dan Indosat Ooredoo Hutchison resmi meluncurkan Sahabat-AI Model 70 Miliar Parameter, sebuah terobosan dalam ekosistem large language model (LLM) open-source nasional yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, lengkap dengan kemampuan chat multibahasa yang bisa diakses oleh siapa saja.
Pertama kali diperkenalkan pada ajang Indonesia AI Day oleh Indosat pada November 2024, kini Sahabat-AI hadir dalam versi yang jauh lebih mumpuni.
Dengan kapasitas pemrosesan sebesar 70 miliar parameter, Sahabat-AI menghadirkan pengalaman interaksi yang lebih cerdas, responsif, dan alami.
Pengguna dapat mencoba langsung layanan ini melalui situs sahabat-ai.com ataupun aplikasi GoPay, tepatnya pada menu “Layanan Favorit Warga”.
Layanan Chat Multibahasa: Lebih Dekat dengan Pengguna
Salah satu fitur unggulan Sahabat-AI Model 70 Miliar Parameter adalah layanan chat multibahasa, yang memungkinkan interaksi dalam berbagai bahasa — mulai dari Bahasa Indonesia hingga lima bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, Batak, dan lainnya.
Tak hanya itu, Sahabat-AI juga mendukung sejumlah bahasa internasional, menjadikannya solusi ideal baik untuk individu maupun pelaku bisnis lintas wilayah.
“Dengan model 70 miliar parameter dan layanan chat terbaru, Sahabat-AI kini lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam membangun kedaulatan digital yang kuat,” ujar Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo Group.
Infrastruktur Lokal, Kedaulatan Nasional
Sahabat-AI tidak hanya sekadar model kecerdasan buatan. Ia dibangun dengan infrastruktur lokal bernama GPU Merdeka yang dikembangkan oleh Lintasarta—bagian dari Indosat Group.
Infrastruktur ini memungkinkan proses pelatihan dan pengolahan data dilakukan secara lokal di Indonesia.
Hal ini sangat krusial dalam menjamin keamanan data serta mendukung regulasi nasional tentang perlindungan data.
Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan, “Sahabat-AI bukan hanya produk teknologi. Ini adalah aset nasional. Kami ingin memastikan inovasi AI tumbuh dari dan untuk Indonesia.”
Gotong Royong untuk AI yang Relevan dan Berkelanjutan
Keunggulan Sahabat-AI dengan model 70 miliar parameter juga lahir dari kolaborasi lintas sektor.
Proyek ini melibatkan berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, ITB, UGM, IPB, Universitas Sumatera Utara, Universitas Udayana, serta organisasi media nasional seperti Kompas Group, Republika, Tempo, dan Hukumonline.
Kolaborasi ini memastikan Sahabat-AI dikembangkan sesuai konteks budaya dan kebutuhan lokal.
Keterlibatan pemerintah pun tak kalah penting. Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyampaikan, “Kedaulatan data adalah bentuk kemerdekaan digital. Kehadiran Sahabat-AI Model 70 Miliar Parameter adalah langkah besar dalam membangun teknologi yang mengakar pada identitas bangsa.”
Memberdayakan Talenta AI Lokal
Sahabat-AI juga menjadi platform pembinaan bagi talenta muda Indonesia. Lewat program magang terstruktur, mahasiswa dari berbagai universitas diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengembangan model AI — dari tahap pengumpulan data hingga pelatihan model.
Komang Ayu, salah satu peserta magang dari Universitas Udayana, mengungkapkan, “Saya belajar langsung tentang bagaimana LLM dikembangkan dari nol. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya sebagai mahasiswa teknologi.”
Akses Terbuka, Dampak Nyata
Sejak pertama kali diperkenalkan melalui model 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali di Hugging Face.
Kini, model terbaru dengan 70 miliar parameter juga tersedia secara gratis dan open-source di situs sahabat-ai.com dan laman resmi mereka di Hugging Face.
Langkah ini memungkinkan siapa saja—dari pengembang, akademisi, hingga startup—untuk bereksperimen, membangun, dan mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam solusi digital mereka.
Sahabat-AI bukan sekadar pencapaian teknologi, tetapi simbol gotong royong, inovasi, dan kedaulatan digital Indonesia.
Dengan layanan chat multibahasa, infrastruktur lokal, dan dukungan luas dari berbagai sektor, Sahabat-AI siap mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
tabloidpulsa.id – Forum Wartawan Teknologi (Forwat) kembali menggelar acara tahunan yang paling dinantikan, Forwat Technocamp 2025, pada 27-28 Mei 2025.
Bertempat di kawasan asri Tumbuhejo Campground & Resto, Sentul, Bogor, ajang ini mengusung tema “Collaborate for Greatness” sebagai semangat utama membangun sinergi di dunia teknologi.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Forwat Technocamp 2025 hadir dengan konsep glamping (glamorous camping) yang lebih menyatu dengan alam.
Para peserta diajak meninggalkan rutinitas digital sejenak untuk menikmati suasana hutan kecil yang alami.
Tak sekadar berkemah, acara ini diramaikan dengan aktivitas Night Off-road, Fun Fishing, hingga Lomba Memasak yang penuh tawa dan keakraban.
Ruang Kolaborasi di Alam Terbuka
Technocamp bukan sekadar ajang kumpul, tetapi sebuah platform kolaboratif bagi para pelaku industri teknologi—mulai dari wartawan, operator telekomunikasi, vendor perangkat, hingga agensi PR.
Menurut Edi Kurniawan, Ketua Panitia Forwat Technocamp 2025, acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan dan menciptakan sinergi positif di tengah ekosistem teknologi yang terus berkembang.
“Kami ingin Technocamp jadi ruang terbuka untuk saling mengenal, tak hanya sebagai profesional, tapi juga sebagai manusia. Dari sini, kolaborasi-kolaborasi hebat bisa tumbuh secara alami,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Danang Arradian, Ketua Umum Forwat, yang akrab disapa Cakdan.
Ia menyebut bahwa suasana informal dan alami di Technocamp menjadi elemen penting dalam mencairkan batas-batas formalitas, sehingga memudahkan terciptanya komunikasi yang lebih terbuka dan membangun.
“Kolaborasi terbaik lahir dari rasa percaya dan keakraban. Inilah yang kami bangun di Forwat Technocamp 2025. Sebuah momen yang menyatukan teknologi dan kemanusiaan dalam satu harmoni,” ungkapnya.
Hadirkan Edukasi dan Inspirasi
Salah satu highlight dalam Forwat Technocamp 2025 adalah sesi workshop inspiratif yang dibawakan oleh Riswan Abidin, seorang tech reviewer dan praktisi affiliate marketing.
Dalam sesi bertajuk “Cari Cuan Ala Jurnalis Zaman Now, Ubah Konten Jadi ‘Cair’ Lewat Affiliate”, Riswan berbagi strategi menghasilkan cuan dari konten digital melalui program afiliasi.
Menariknya, ia mengungkap bahwa penghasilannya dari affiliate marketing bisa menyentuh puluhan juta rupiah per bulan.
Hal ini membuktikan bahwa jurnalis pun memiliki peluang besar untuk memanfaatkan platform afiliasi secara profesional dan kreatif.
Fun Games hingga Talkshow Teknologi
Acara yang diikuti oleh sekitar 60 peserta ini tidak hanya edukatif, tapi juga sarat hiburan.
Mulai dari fun games, malam keakraban, hingga talkshow seputar perkembangan teknologi terkini, semua dikemas dalam suasana santai yang mendekatkan peserta satu sama lain.
Kesuksesan Forwat Technocamp 2025 tak lepas dari dukungan berbagai sponsor dan mitra industri teknologi yang turut berpartisipasi, seperti Telkomsel, Lenovo, ASUS, Sharp, Indosat, Samsung, Huawei, LG, OPPO, Xiaomi, POCO, Infinix, TECNO, vivo, iQOO, Telkom Indonesia, XLSMART, Image Dynamics, barenbliss, Indofood, Japfa, Casio, Datascrip Aukey, dan Tokopedia.
Komitmen Forwat untuk Ekosistem Teknologi
Sebagai ajang yang kini memasuki tahun ketiga, Forwat Technocamp 2025 menjadi bukti nyata komitmen Forwat dalam membangun komunitas yang kuat, saling mendukung, dan mampu menciptakan kolaborasi jangka panjang.
Lebih dari sekadar acara, Technocamp telah menjadi identitas, tempat di mana teknologi dipertemukan dengan kehangatan dan kebersamaan manusia.
tabloidpulsa.id – Menyusul kesuksesan besar di tahun 2023 dan 2024, Asia Pacific Satellite Conference kembali hadir tahun ini dengan skala yang lebih luas dan agenda yang semakin relevan.
APSAT 2025, yang digelar pada 2–3 Juni 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, menjadi ajang bergengsi yang diinisiasi oleh Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) untuk memperkuat ekosistem satelit nasional dan kawasan Asia Pasifik.
Dengan mengusung tema “Innovating Satellite Ecosystems: Unlocking Value through Collaboration and Technological Advancements”, APSAT 2025 menekankan pentingnya sinergi antara teknologi mutakhir, kebijakan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas negara dalam mendorong pembangunan industri satelit yang inklusif dan berkelanjutan.
“APSAT telah menjadi tolok ukur penting dalam kemajuan industri satelit di Asia Pasifik. Konferensi ini tak hanya menampilkan inovasi teknologi, tetapi juga mendorong lahirnya kolaborasi strategis antarnegara dan antarindustri,” ungkap Ketua Umum ASSI, Anggoro Widiawan.
APSAT 2025: Menjembatani Teknologi, Kebijakan, dan Kolaborasi
Sebagai lanjutan dari APSAT 2023 dan 2024, APSAT 2025 menghadirkan serangkaian sesi diskusi dan pameran teknologi yang semakin kaya dan variatif.
Para pelaku industri, regulator, akademisi, hingga startup teknologi satelit berkumpul dalam sebuah ekosistem yang dinamis dan kolaboratif.
Berikut rangkaian agenda utama APSAT 2025:
Executive Roundtable: Menyajikan perspektif strategis dari para operator satelit, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri.
Sustainable Space Technology: Menyoroti tren dan inovasi dalam peluncuran satelit ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Connectivity & Mobility Services: Mengeksplorasi solusi konektivitas untuk wilayah maritim, penerbangan, dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Ground Segment & Network Evolution: Membahas transformasi infrastruktur darat dan jaringan pendukung satelit.
Mendorong Kedaulatan Digital dan Inklusi Teknologi
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kebutuhan mendesak akan infrastruktur konektivitas yang merata.
Dalam konteks ini, teknologi satelit menjadi tulang punggung utama pembangunan digital nasional. APSAT 2025 turut memperkuat komitmen tersebut dengan membahas berbagai topik strategis, antara lain:
Pemanfaatan teknologi satelit untuk layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil.
Integrasi teknologi satelit dengan jaringan 5G dan ekosistem IoT.
Harmonisasi kebijakan terkait frekuensi dan orbit, baik di level regional maupun global.
Menuju Masa Depan Satelit yang Inklusif dan Berdaya Saing
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan inklusi, APSAT 2025 diharapkan menjadi katalisator utama dalam mengakselerasi transformasi digital berbasis satelit di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.
Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membangun masa depan teknologi satelit yang berkelanjutan.
tabloidpulsa.id – Di era teknologi yang terus berevolusi, desain ramping dan performa tinggi menjadi dua elemen krusial yang dicari pengguna.
Samsung menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan Galaxy S25 Edge, smartphone terbaru yang tak hanya memukau secara visual, tetapi juga penuh kecanggihan di setiap sisi.
Di balik desain ramping Galaxy S25 Edge, tersimpan kekuatan besar. Perangkat ini dirancang dengan filosofi “tanpa kompromi”, menyatukan estetika, performa, dan teknologi termutakhir dalam bodi ultra-tipis.
Filosofi Desain Ramping yang Penuh Makna
Galaxy S25 Edge bukan sekadar tipis — perangkat ini adalah hasil dari riset dan pengembangan mendalam yang menyempurnakan setiap lekuk dan struktur.
Dalam prosesnya, Samsung menciptakan berbagai prototipe untuk menemukan formula ideal antara desain, kekuatan, dan kenyamanan.
Hasilnya adalah smartphone dengan desain paling ramping dalam sejarah seri Galaxy S, namun tetap kokoh dan bertenaga.
Dengan ketebalan hanya 5,8 mm dan bobot ringan 163 gram, Galaxy S25 Edge menawarkan pengalaman premium tanpa mengorbankan kenyamanan genggaman.
Setiap komponennya dirancang dengan akurasi hingga 0,1 milimeter, menjadikannya simbol presisi dalam dunia smartphone.
Material Premium untuk Daya Tahan Maksimal
Desain tipis tak berarti rapuh. Di balik desain ramping Galaxy S25 Edge, Samsung menyematkan material tangguh seperti rangka titanium — material yang sebelumnya digunakan pada Galaxy S25 Ultra — serta Corning Gorilla Glass Ceramic 2 untuk perlindungan layar yang superior.
Material ini memberikan perlindungan ekstra terhadap benturan dan goresan, sekaligus menambah kesan premium secara estetika.
Struktur internal yang diperkuat juga memastikan bahwa keindahan dan kekuatan hadir berdampingan, menciptakan keseimbangan sempurna dalam setiap detail desain.
Performa Andal dalam Bodi Tipis
Meskipun hadir dengan desain paling ramping, performa Galaxy S25 Edge tetap sekelas flagship.
Smartphone ini ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite Mobile Platform for Galaxy, prosesor canggih dari Qualcomm yang didesain khusus untuk kebutuhan AI dan performa multitasking berat.
Agar tetap optimal dalam mengelola panas, Samsung menyematkan sistem pendingin vapor chamber yang 10% lebih besar dibandingkan Galaxy S25+.
Selain itu, diperkenalkan pula struktur lubang baru yang memungkinkan panas dari prosesor dialirkan langsung ke sistem pendingin, menjaga suhu tetap stabil tanpa menambah ketebalan perangkat.
Material antarmuka termal yang dirancang secara khusus membantu menyebarkan panas lebih efisien, menjaga performa tetap stabil bahkan saat digunakan untuk aktivitas berat seperti bermain game atau editing video.
Kamera 200MP dalam Balutan Tipis
Samsung sekali lagi membuktikan bahwa desain ramping tak menghalangi kemampuan kamera pro.
Di balik desain ramping Galaxy S25 Edge, tertanam sistem kamera ganda yang dilengkapi sensor utama 200MP.
Kamera ini mampu menghasilkan foto tajam, kaya warna, dan jernih meski dalam kondisi pencahayaan rendah.
Hebatnya, modul kamera 200MP ini didesain agar tidak menonjol, berkat optimalisasi struktur OIS dan autofokus.
Bahkan ketebalan kameranya berhasil dikurangi lebih dari 10%, menciptakan permukaan belakang yang rata dan elegan.
Kolaborasi Desain dan Teknologi Tanpa Batas
Galaxy S25 Edge bukan hanya tentang ketipisan, tetapi juga tentang visi masa depan.
Dengan menggabungkan AI cerdas, performa premium, dan desain elegan, smartphone ini menciptakan standar baru di industri mobile.
Inovasi Samsung di perangkat ini menunjukkan bahwa keterbatasan desain bisa ditaklukkan melalui rekayasa cerdas dan keberanian dalam bereksperimen.
Dapatkan Penawaran Menarik
Bagi Anda yang ingin menjadi yang pertama merasakan keunggulan Galaxy S25 Edge, Samsung membuka program pre-order mulai 26 Mei hingga 5 Juni 2025.
Tersedia dalam dua varian: 12GB/256GB dan 12GB/512GB, serta tiga pilihan warna menawan: Titanium Silver, Titanium Icy Blue, dan Titanium Jet Black.
Selama masa pre-order, tersedia bonus hingga Rp4.000.000, berupa:
Memory upgrade senilai Rp2.000.000
Cashback trade-in hingga Rp1.000.000
Cashback bank hingga Rp1.000.000
Khusus untuk pelanggan yang sudah melakukan Samsung Reservation+ sejak 13 Mei, tersedia tambahan bonus Rp750.000.
Dengan segala keunggulan Galaxy S25 Edge, Samsung kembali membuktikan diri sebagai pelopor dalam menciptakan inovasi yang tak hanya estetis, tapi juga fungsional.
tabloidpulsa.id – Dalam upaya memperluas akses hiburan digital berkualitas bagi masyarakat Indonesia, VISION+ resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH).
Kemitraan ini menghadirkan penawaran eksklusif berupa paket berlangganan VISION+ yang bisa dinikmati langsung oleh pelanggan Indosat melalui jaringan yang luas, cepat, dan andal.
Mulai Mei 2025, pelanggan Indosat akan dapat mengakses konten premium VISION+—termasuk film box office, tayangan olahraga internasional, hingga VISION+ Originals—melalui integrasi layanan digital yang tersedia di berbagai kanal distribusi Indosat, baik via aplikasi myIM3, platform digital, maupun saluran mobile lainnya di seluruh Indonesia.
Solusi Hiburan Praktis di Era Digital
Kolaborasi antara VISION+ dan Indosat ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat yang kian mengandalkan layanan digital untuk menikmati hiburan.
Pelanggan kini bisa mendapatkan akses ke beragam konten favorit hanya dengan satu paket, yang tidak hanya praktis tetapi juga ekonomis.
“Kemitraan ini merupakan langkah strategis kami untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Dengan menggabungkan jaringan kuat dari Indosat dan kekayaan konten VISION+, kami ingin menciptakan pengalaman hiburan digital yang lebih menyenangkan, terjangkau, dan bernilai tinggi,” ungkap Clarissa Tanoesoedibjo, Deputy CEO VISION+.
Senada dengan itu, Ritesh Kumar Singh, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison menambahkan:
“Indosat bangga bisa bekerja sama dengan VISION+ dalam menghadirkan hiburan premium bagi pelanggan kami. Kolaborasi ini menyatukan konektivitas IOH yang luas dan andal dengan konten VISION+ yang variatif, menciptakan pengalaman digital yang mulus dan penuh nilai.”
Tersedia untuk Pengguna Prabayar dan Pascabayar
Paket hiburan dari VISION+ dan Indosat ini akan tersedia dalam beragam skema menarik dan fleksibel, yang bisa diakses oleh pengguna prabayar maupun pascabayar melalui aplikasi myIM3.
Pelanggan bisa memilih penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka, sehingga pengalaman menikmati hiburan digital menjadi lebih personal dan relevan.
Perluas Jangkauan, Tingkatkan Keterlibatan
Lebih dari sekadar kolaborasi produk, kerja sama antara VISION+ dan Indosat ini juga merupakan bagian dari misi bersama untuk memperluas jangkauan layanan digital di Indonesia.
Dengan pendekatan kolaboratif dan promosi yang disesuaikan, kedua perusahaan berharap dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan sekaligus membuka peluang baru dalam menghadirkan konten hiburan yang inovatif.
Hiburan Tanpa Batas
Dengan memadukan konten unggulan dari VISION+ dan jaringan Indosat yang kuat dan stabil, kolaborasi ini diyakini akan memperkuat posisi keduanya sebagai pemimpin dalam layanan hiburan digital di Indonesia.
Masyarakat kini bisa menikmati hiburan berkualitas tinggi, kapan pun dan di mana pun, hanya dalam genggaman tangan.
tabloidpulsa.id – Tahun 2025 ini Motorola Kembali unjuk gigi di pasar smartphone Indonesia dengan menghadirkan produk terbarunya yakni Motorola Edge 60 Fusion yang akan kami review berikut ini.
Smartphone ini merupakan suksesor dari Edge 50 Fusion yang cukup berhasil di pasar global, lewat tampilan desainnya yang sangat menggoda dengan konsep curve alias melengkung.
Menariknya, Motorola Edge 60 Fusion yang hadir di Indonesia memiliki spesifikasi berbeda dibanding model yang edar di pasar global. Terutama chipset MediaTek Dimensity 7400, kapasitas baterai dan pilihan warna.
Penasaran seperti apa performa keseluruhannya? Simak review lengkap Motorola Edge 60 Fusion berikut ini.
Harga: Rp 5.699.000 Pilihan Warna: PANTONE Slipstream, PANTONE Amazonite, dan PANTONE Mykonos Blue Paket Penjualan: Handset Motorola Edge 60 Fusion, Casing, Charger adapter, Kabel data USB-C, buku manual, kartu garansi, PIN Ejector, Kartu Perdana XL
5G, Mendukung e-SIM IP68/IP69 Underwater protection dan MIL STD-810H
Desain
Motorola Edge 60 Fusion tampil elegan dengan desain quad curved display yang membuatnya terasa ramping dan nyaman di tangan.
Bobotnya hanya 180 gram dengan ketebalan 8,2 mm, memberikan kesan ringan tanpa mengorbankan kesan solid.
Bodi belakangnya dibalut material vegan leather dalam tiga pilihan warna Pantone: Slipstream, Amazonite, dan Mykonos Blue. Kebetulan, unit yang tabloidpulsa.id uji merupan varian Amazonite yang kental nuansa hijau.
Warna Amazonite hadir dengan tekstur kanvas yang memberikan pengalaman sentuhan berbeda dan lebih eksklusif dibandingkan varian lainnya.
Meski frame-nya masih berbahan plastik, build quality Edge 60 Fusion tetap terasa kokoh dan meyakinkan.
Apalagi sudah dilengkapi sertifikasi IP68/IP69 untuk ketahanan terhadap debu dan air. Tidak hanya itu, smartphone ini juga telah mengantongi sertifikasi kelas militer yakni MIL STD-810H yang membuatnya lebih tangguh dalam berbagai kondisi.
Layar
Panel utama Edge 60 Fusion mengusung layar 6,67 inci pOLED quad-curved beresolusi 1.5K yang mendukung refresh rate 120Hz.
Meski ini mengalami penurunan dari Edge 50 Fusion yang menawarkan 144Hz, langkah ini diambil untuk menjaga efisiensi daya.
Layar ini sudah mendukung 10-bit color, HDR10+, dan diklaim memiliki tingkat kecerahan puncak hingga 4500 nits untuk konten HDR.
Dalam pengujian internal, mode adaptif layar mencatat kecerahan maksimum 2400 nits—sangat memadai untuk visibilitas luar ruangan.
Tingkat akurasi warna juga memukau, dengan Delta E rata-rata hanya 1 dan cakupan warna 100% untuk sRGB dan DCI-P3.
Ini berarti konten multimedia seperti video streaming, sosial media, maupun game tampil hidup, jernih, dan imersif.
Sebagai peningkatan, layar sudah dilindungi oleh Gorilla Glass 7i, lebih tangguh dari Gorilla Glass 5 pada generasi sebelumnya.
Performa
Seperti yang telah disinggung sebelumnya. Perbedaan utama Edge 60 Fusion versi Indonesia dengan yang edar di pasar global adalah dari sisi chipset.
Untuk di Indonesia, Motorola menanamkan chipset MediaTek Dimensity 7400, sementara varian global menggunakan Dimensity 7300.
Secara performa, kedua versi chipset ini sejatinya mengusung konvigurasi yang tidak jauh beda yakni delapan inti yang tersusun atas 4×2.6 GHz Cortex-A78 & 4×2.0 GHz Cortex-A55.
Artinya, chipet dengan pabrikasi 4nm ini memiliki performa dan kinerja yang setara. Namun jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, tentu saja banyak sekali peningkatan yang dihadirkan.
Untuk mendukung kemampuannya dalam menjalankan semua fungsi, Edge 60 Fusion membenamkan RAM 12GB LPDDR4X, yang mendukung fitur RAM Boost dengan pilihan hingga 12GB.
Artinya, smartphone ini memiliki kapsitas RAM maksimal hingga 24GB. Sedangkan untuk ruang penyimpanan filenya sendiri tersedia 256GB berjenis UFS 2.2.
Jika dirasa masih kurang luas, Motorola menyediakan slot memori ekspansi microSD dengan dukungan hingga 1TB. Jadi, tidak ada alasan lagi kekurangan memori ya.
Sebagai informasi, di beberapa smartphone kelas menengah yang menyertakan storage berkapasitas besar, sudah melai menghilangkan opsi slot memori ekspansi loh.
Dengan kombinasi jeroan seperti ini, performa harian Edge 60 Fusion berjalan lancar, baik saat multitasking, scrolling media sosial, maupun membuka aplikasi berat.
Dalam pengujian benchmark, peningkatan performa grafis tercatat tembus hingga 27% dibanding Edge 50 Fusion. Cukup terasa sih.
Meski secara khusus bukan diposisikan sebagai smartphone gaming, namun Motorola Edge 60 Fusion sejatinya masih cukup lancar mengekseskusi game-game favorit anak muda masakini.
Bahkan, untuk pengaturan grafisnya pun bisa di set ke level yang maksimal. Misalnya saja untuk Mobile Legends yang bisa diatur rata kanan semuanya.
Motorola juga menanamkan Game Toolkit yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan performa saat bermain game. Di sini, pengguna bisa memantau optimasi CPU, RAM sekaligus melihat temperature CPU saat game dimainkan.
Untuk menambah sensasi saat bermain game, ada dukungan dual speaker stereo dengan Dolby Atmos yang mampu menghadirkan suara yang bisa menggetarkan telinga.
Ada juga dual mikrofon plus dukungan fitur noise cancellation. Hanya saja, tidak disediakan port audio jack 3,5mm di smartphone ini ya.
Bagi Anda yang penasaran dengan kinerja Edge 60 Fusion, kami juga mengujinya menggunakan beberapa aplikasi benchmark. Dengan AnTuTu Benchmark v10, Motorola Edge 60 Fusion mengantongi skor di atas 600 ribuan.
Artinya, smartphone ini memiliki kinerja yang rata-rata cukup baik untuk ukuran smartphone mid-end. Dan untuk hasil benchmark lainnya, bisa dicek pada gambar terlampir ya.
Software dan Fitur
Salah satu keunggulan Motorola yang konsisten adalah sistem operasinya yang bersih. Edge 60 Fusion menjalankan Android 15 tanpa bloatware, dengan jaminan 3 tahun pembaruan OS dan 4 tahun patch keamanan.
Moto UI tetap menjadi salah satu UI terbaik untuk pengguna yang menginginkan pengalaman Android murni.
Gestur pintas seperti Quick Launch dengan ketukan dua kali di bagian belakang sangat praktis dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna.
Dengan hadirnya fitur-fitur AI di atas, Motorola Edge 60 Fusion bisa dibilang menjadi salah satu smartphone kelas menengah yang cukup lengkap mengakomodasi kebutuhan konsumen di era digital sekarang ini.
Selain itu, smartphone ini pun membawa beberapa fitur tambhan yang tidak kalah menariknya seperti NFC yang saat ini mulai banyak dijejalkan ke smartphone, baik kelas premium maupun entry -level.
Lewat NFC ini, pengguna bisa mengecek sekaligus topup saldo e-money, bahkan menjadikannya sebagai aplikasi pembayaran digital. Saat ini, payment gateway yang didukung adalah Google Wallet dan GoPay.
Motorola Edge 60 Fusion juga dibekali fitur AI yang tertanam di moto ai antara lain:
Catch Me Up: Merangkum notifikasi atau pesan penting agar Anda tidak ketinggalan informasi.
Pay Attention: Membantu mengingat detail penting tanpa harus mencatat manual.
Remember This: Mengelola foto atau screenshot dengan konteks, sehingga mudah dicari kembali.
Tak hanya itu, moto ai juga mendukung fitur visual inovatif seperti Magic Canvas, yang mengubah perintah teks menjadi gambar artistik, dan Style Sync, yang menciptakan tema dan wallpaper dari gaya berpakaian Anda.
Kamera
Di sektor kamera, Edge 60 Fusion dibekali sensor utama 50MP Sony LYTIA 700C yang menjadi keunggulan utamanya.
Di pasar Indonesia sendiri, tercatat masih sangat sedikit smartphone mid-end yang dibekali sensor kamera mid-end terbaru Sony ini.
Berbekal dukungan fitur Adaptive Stabilization, kamera Edge 60 Fusion mampu menghasilkan gambar tajam dengan warna alami, baik dalam kondisi cahaya terang maupun minim cahaya.
Smartphone ini juga disokong lensa ultra-wide 13MP yang mendukung fungsi makro, dan ada juga sensor tambahan sebagai sensor cahaya 3-in-1 untuk deteksi cahaya sekitar, pengurangan flicker, dan kalibrasi warna.
Viewfinder kamera Edge 60 Fusion terbilang cukup standar, dan tentunya sangat nyaman serta mudah untuk dioperasikan. Tersedia beberapa mode kamera yang siap pakai. Termasuk juga opsi Pro, yang dapat dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan fotografi mobile pengguna.
Menariknya, di mode Portrait terdapat tiga opsi aperture atau bukaan lensa yang umum terdapat pada kamera professional, yakni 24mm (full view), 35mm (wide) dan 50mm (standar).
Di mode Portrait ini, pengguna juga bisa mengatur tingkat bokeh saat ingin mengambil foto loh. Cukup menarik.
Untuk yang hobi selfie, kamera depan 32MP smartphone ini menghasilkan potret berkualitas tinggi dengan kemampuan merekam video hingga 4K 30fps. Kemampuan rekam video ini juga didukung oleh kamera belakang ya.
Soal kualitas jepretan foto, sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Terlebih, sensor kamera yang digunakan dari brand mumpuni.
Poin plusnya, Motorola juga membenamkan sejumlah fitur AI terbaru untuk optimalisasi kemampuan kamera, seperti diantaranya auto-enhance yang dapat membantu meningkatkan kualitas foto dengan memaksimalkan detail dan warna, meski memerlukan waktu pemrosesan 5-6 detik per foto.
Selain untuk foto di lokasi dengan tingkat pencahayaan optimal, kamera Motorola Edge 60 Fusion di review kali ini pun terbukti mampu mempertahankan detail dan warna alami, khususnya dalam kondisi low-light.
Baterai
Dengan baterai berkapasitas 5500mAh, Motorola Edge 60 Fusion mampu bertahan 7–8 jam screen-on time dalam penggunaan berat, termasuk navigasi, media sosial, streaming, dan gaming ringan. Pengujian menggunakan PC Mark Battery Test menghasilkan durasi lebih dari 9 jam.
Motorola menyertakan charger 68W dalam boks, yang mampu mengisi daya dari 0% ke 100% dalam waktu kurang dari 50 menit—sangat impresif untuk kelas menengah.
Kesimpulan
Motorola Edge 60 Fusion adalah perangkat yang layak dipertimbangkan bagi pengguna yang mencari smartphone dengan desain premium, layar memukau, performa stabil, dan daya tahan baterai luar biasa. Semua itu dikemas dalam pengalaman software yang bersih dan minim gangguan.
Kehadiran sensor kamera 50MP Sony LYTIA 700C di smartphone ini juga bisa menjadi pertimbangan menarik bagi yang hobi mobile photography. Hasil jepretannya tergolong cukup memuaskan untuk ukuran smartphone mid-end.
Untuk yang tertarik, bisa mendapatkan Motorola Edge 60 Fusion di toko ponsel terdekat di lokasi Anda, atau bisa juga mengunjungi official store Motorola di platform e-commerce tanah air.
Di pasaran saat ini, Motorola Edge 60 Fusion dibanderol dengan harga resmi Rp 5.699.000 dengan tambahan bonus paket langganan VISION+ hingga Premium Ultimate, kuota gratis 60GB dari XL dan Voucher Diskon Hotel hingga Rp 500K dari Mister Aladin.
Cek berita teknologi terkini, review gadget, rekomendasi ponsel, tips & trick, tren lifestyle dan video tabloidpulsa.id di Google News.
tabloidpulsa.id – Huawei FreeArc hadir sebagai salah satu earphone open-ear yang cukup menarik perhatian, terutama bagi Anda yang mengutamakan kenyamanan dan mobilitas dalam penggunaan sehari-hari. Pada awalnya, kami cukup skeptis dengan desain open-air seperti ini. Kekhawatiran utama kami adalah potensi kehilangan kualitas audio yang signifikan dibandingkan earphone in-ear atau over-ear. Namun, setelah menggunakan Huawei FreeArc dalam berbagai situasi, kekhawatiran tersebut perlahan sirna.
Harga: Rp 1.399.000 Pilihan Warna: Hitam, Hijau dan Abu-abu Paket Penjualan: Huawei FreeArc, Casing charger, Buku manual
Desain dan Spesifikasi Teknis
Huawei FreeArc mengusung desain C-Bridge yang inovatif, menggabungkan kenyamanan dan gaya. Material C-Bridge terbuat dari nikel-titanium (Ni-Ti) berperforma tinggi yang sering digunakan di industri penerbangan, memberikan fleksibilitas dan ketahanan yang luar biasa. Dengan desain yang membuat sudut 140 derajat agar earbud terkunci secara alami di daun telinga.
Bobot setiap earbud hanya 8.9 gram, menjadikannya sangat ringan dan nyaman digunakan sepanjang hari. Dimensi earbud adalah sekitar 45.4 mm × 18.35 mm × 47.50 mm, sementara casing pengisi daya memiliki dimensi sekitar 67.80 mm × 67.80 mm × 26.50 mm dengan berat 67 gram.
Earbud ini tersedia dalam tiga pilihan warna elegan: hitam, hijau dan abu-abu. Biasanya kami direpotkan dengan ukuran eartips untuk mendapatkan kualitas suara yang diinginkan, kekecilan akan mengurangi dentuman bass, kebesaran akan membuat lubang telinga cepat lelah dan sakit. Tapi dengan desain seperti ini, hal ini sudah bisa teratasi.
Dari segi kenyamanan, tidak ada yang perlu diragukan. Huawei FreeArc sangat ringan, fleksibel, dan hampir tidak terasa saat dikenakan. Kami menggunakannya sepanjang hari di kantor, sejak pukul 08.00 pagi hingga 18.00 sore tanpa perlu melepasnya, dan nyaris tidak merasakan kelelahan pada telinga. Hal ini menjadikan FreeArc sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan perangkat audio wearable yang nyaman untuk penggunaan jangka panjang. Daya tahan baterainya juga patut diapresiasi; selama penggunaan penuh dalam satu hari kerja, perangkat ini tidak sekalipun membutuhkan pengisian daya atau disimpan kembali ke casing charger.
Namun, yang mengejutkan adalah kualitas audionya. Sebagai pengguna yang cenderung menyukai bass atau bisa dikatakan sedikit “bass head”, kami cukup terkesan dengan performa FreeArc. Suara bass tetap terasa solid dan tidak tenggelam, sementara vokal tetap jernih dan tidak tertutup instrumen lain. Memang, ada beberapa catatan minor seperti detail audio pada frekuensi tinggi yang sedikit kurang presisi, namun secara keseluruhan, untuk kelas dan jenis perangkat ini, kualitas audio yang ditawarkan sudah lebih dari cukup.
Fitur low latency menjadi nilai tambah tersendiri. Ketika kami mencobanya untuk bermain game, menonton streaming video, hingga mengedit video menggunakan aplikasi seperti CapCut, audio tetap sinkron dengan visual. Meski demikian, untuk kebutuhan editing profesional yang mengutamakan akurasi suara, kami tetap menyarankan penggunaan headset kabel. Namun untuk kebutuhan kasual dan produktivitas harian, fitur ini sudah sangat membantu.
Kemampuan Huawei FreeArc untuk terhubung dengan dua perangkat sekaligus juga mempermudah aktivitas kami. Kami dapat menghubungkan perangkat ini ke laptop dan ponsel secara bersamaan tanpa perlu repot mengganti koneksi. Saat ada panggilan dari atasan, cukup matikan headset sejenak, dan suara sekitar langsung terdengar jelas tanpa harus melepas perangkat dari telinga. Ini menjadi keunggulan tersendiri yang mendukung efisiensi kerja.
Dari sisi keamanan, desain open-ear memang memberikan kelebihan berupa awareness terhadap lingkungan sekitar, namun ini bisa menjadi kelemahan juga. Kami tidak menyarankan penggunaan FreeArc saat berkendara, terutama dengan sepeda motor. Suara lalu lintas akan jauh lebih dominan, bahkan saat volume audio diatur pada tingkat maksimal. Dalam kondisi seperti ini, kualitas audio yang baik pun tidak dapat dinikmati secara optimal, dan bisa menimbulkan risiko keselamatan.
Fitur Tambahan dan Harga
Huawei FreeArc dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti fitur koneksi dua perangkat yang memungkinkan Anda menghubungkan earbud ke dua perangkat sekaligus, seperti ponsel dan laptop, memudahkan perpindahan antara keduanya. Earbud ini juga memiliki rating IP57, memberikan ketahanan terhadap air dan debu, sehingga cocok digunakan saat berolahraga atau dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Untuk kualitas audio, Huawei FreeArc mendukung format SBC, dan AAC, serta dilengkapi dengan teknologi Adaptive Multi-EQ for Dynamic Listening yang memungkinkan pengguna memilih jenis suara seperti Bass Boost, Treble Boost, dan Voices.
Huawei FreeArc dibanderol dengan harga resmi Rp 1.399.000 di Indonesia. Selama masa pre-order, konsumen berkesempatan mendapatkan bonus menarik seperti Huawei Band 9 gratis, Gratis 2 tahun 1 lost care. Penawaran ini tersedia melalui Huawei Official Store di berbagai e-commerce terkemuka dan gerai resmi Huawei di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, Huawei FreeArc adalah pilihan menarik bagi Anda yang mencari earphone dengan desain terbuka, nyaman digunakan sepanjang hari, dengan kualitas audio yang tetap bisa diandalkan. Bagi kami, FreeArc bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal bagaimana teknologi bisa menyatu dengan rutinitas harian tanpa banyak kompromi.