TabloidPulsa.id – XL Axiata Indonesia memperingatkan peningkatan persaingan sejak kuartal terakhir tahun 2020 akan berdampak pada pertumbuhan tahun ini dan memperkirakan hanya akan mulai membaik di H2. Mereka mengharapkan pendapatan tumbuh sejalan dengan pasar, tetapi tidak membeberkan target khusus untuk itu.
Dikutip dari Mobile World Live, dalam keterangannya Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan selama tahun 2020 perusahaan fokus pada strategi operasional khusus untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan mengimplementasikan otomatisasi dan kesederhanaan.
Laba bersih turun menjadi Rp372 miliar ($ 26,7 juta) dari Rp713 miliar pada tahun 2019, sebagian besar disebabkan oleh biaya depresiasi satu kali karena mengurangi masa pakai aset 3G. Pendapatan layanan tumbuh 5,6 persen menjadi Rp1,89 triliun.
Pendapatan data meningkat 10 persen menjadi Rp22,2 triliun dan menyumbang 92 persen dari total angka layanan, naik dari 88,7 persen.
Operator tersebut menambah 1,15 juta pelanggan dengan total 57,89 juta pelanggan. ARPU campuran naik 2,85 persen menjadi Rp36.000. Penetrasi smartphone meningkat menjadi 89 persen dari 85 persen.
Jumlah total BTS yang dikerahkan meningkat 11 persen menjadi 145.000. Ini menambahkan lebih dari 14.000 situs 4G dan mengalihkan kapasitas dari jaringan 3G-nya, yang menyumbang kurang dari 10 persen dari total lalu lintas, ke LTE.
