tabloidpulsa.id – Kamera pada smartphone termasuk komponen yang terus berkembang pesat. Jauh sebelum ditemukan teknik menumpuk lensa semisal periskop, atau pada saat smartphone masih berkamera tunggal dan sederhana, Anda harus puas dengan apa pun yang dapat ditangkap oleh lensa tersebut. Apakah itu bidikan lebar atau close-up.
Namun sekitar tahun 2016, smartphone dengan multi-kamera telah menjadi hal biasa, dan lensa zoom telah membuka kemungkinan baru dalam fotografi. Bahkan Anda dapat mendekati subjek tanpa kehilangan kualitas gambar.
Tidak semua pendekatan lensa zoom diciptakan sama. Yang awal adalah lensa telefoto yang hanya bisa memperbesar hingga 3x. Itu tidak seberapa dibandingkan dengan zoom 100x yang dipamerkan beberapa smartphone terbaru.
Bagaimana teknologi kamera pada smartphone dapat mewujudkan hal itu? Salah satu jawabannya adalah lensa periskop. Seperti yang sudah kita temukan di beberapa ponsel, mulai dari OPPO Reno 10X Zoom, hingga Reno10 Pro+ yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Apa itu Lensa Periskop?
Lensa periskop adalah jenis teknologi yang memungkinkan Anda memperbesar objek yang jauh tanpa kehilangan kualitas gambar atau membuat smartphone Anda berukuran lebih tebal. Ia menggunakan trik optik cerdas yang membelokkan cahaya pada sudut tertentu, mirip dengan cara kerja periskop pada kapal selam atau tank.
Dengan demikian, lensa disusun miring, tidak lagi menumpuk yang mungkin akan membuat rongga kamera jadi lebih tebal dari semestinya.
Sebagai perbandingan, Ketika Anda menggunakan kamera biasa dan ingin mengambil foto binatang kecil di dahan pohon, dari jarak jauh, Anda bisa menggunakan lensa telefoto, yaitu tabung panjang dengan banyak lensa di dalamnya yang membuat gambar lebih besar.
Semakin besar zoom yang ingin diraih, misalkan 10x, maka tabungnya harus memuat lensa yang lebih banyak dan membuatnya jadi sangat panjang. Kalau hal ini diterapkan di ponsel maka tidak memungkinkan.
Lensa periskop menjadi sebuah solusi, dengan memantulkan cahaya 90 derajat melalui lensa menuju sensor. Dengan cara ini, dapat memuat lebih banyak lensa dan lebih bertenaga tanpa membuat ponsel menjadi lebih tebal. Namun bagaimana cahaya dari obyek tadi dapat mencapai kamera samping? Di sinilah prisma berperan.
Prisma adalah perangkat yang menggunakan cermin atau kaca untuk mengubah arah cahaya pada sudut siku-siku, sehingga Anda dapat melihat sekeliling tanpa rintangan. Kamera periskop menggunakan prisma di ujung tabung, berlawanan dengan sensor, untuk memutar cahaya sebesar 90 derajat. Cahaya masuk melalui lubang kecil di bagian belakang ponsel, mengenai prisma, dan kemudian bergerak sepanjang tabung untuk mencapai sensor.
Dengan cara ini, Anda dapat memperbesar binatang kecil tadi dengan zoom optik 5x atau 10x, yang berarti gambar diperbesar oleh lensa dan bukan oleh software atau aplikasi. Zoom optik menjaga kualitas dan detail gambar asli, tidak seperti zoom digital, yang hanya memotong dan meregangkan gambar.
Selebihnya, ISP pada ponsel akan membantu untuk meraih perbesaran hybrid. Dengan semakin canggihnya AI, maka kemampuan lensa periskop tadi bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi dan menciptakan sebuah teknologi kamera modern yang dapat diandalkan.
Terkait dengan OPPO Reno10 Pro+ 5G yang baru dirilis belakangan, selain membawa lensa periskop, ponsel ini membawa chipset AI yang dikhususkan untuk memproses gambar yakni Marisilicon X.

Gabungan algoritma yang dirumuskan oleh Marisilicon X, dan stabilisasi optikal yang ditawarkan oleh lensa persikop, membuat OPPO mampu berkreasi lebih banyak guna meningkatkan pengalaman memotret penggunanya.
Contohnya OPPO Reno10 Pro + 5G yang mampu melakukan perbesaran 3x secara optikal, 6x in-sensor dan memaksakan hingga perbesaran yang lebih tinggi menggunakan gabungan digital dan AI.