tabloidpulsa.id – Xiaomi memulai tahun 2025 dengan capaian finansial yang luar biasa. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi (unaudited) untuk kuartal pertama tahun ini, pendapatan Xiaomi Q1 2025 mencetak rekor sebesar RMB111,3 miliar atau sekitar Rp252 triliun, naik 47,4% secara tahunan (YoY).
Tidak hanya itu, laba bersih yang disesuaikan juga melonjak hingga RMB10,7 miliar atau sekitar Rp24 triliun, tumbuh 64,5% YoY.
Ini menjadi kali pertama Xiaomi mencatatkan laba bersih di atas RMB10 miliar, sekaligus menunjukkan awal tahun yang sangat kuat bagi raksasa teknologi asal Tiongkok ini.
Segmen Smartphone dan IoT Tumbuh Positif, Strategi Premiumisasi Berbuah Manis
Dalam tiga bulan pertama 2025, seluruh lini bisnis Xiaomi mengalami pertumbuhan signifikan.
Pendapatan dari segmen smartphone naik 8,9% YoY menjadi RMB50,6 miliar (sekitar Rp114,6 triliun), didorong oleh penjualan global sebanyak 41,8 juta unit.
Berdasarkan data dari Canalys (bagian dari Omdia), Xiaomi mempertahankan posisinya dalam Top 3 merek smartphone global selama 19 kuartal berturut-turut, dengan pangsa pasar global mencapai 14,1%.
Yang lebih membanggakan, Xiaomi berhasil merebut posisi nomor satu pasar smartphone di Tiongkok, dengan pangsa pasar sebesar 18,8%, naik 4,7% YoY—pencapaian pertama dalam satu dekade terakhir.
Strategi premiumisasi juga mulai menunjukkan hasil positif. Harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) smartphone Xiaomi mencapai rekor baru RMB1.211 (sekitar Rp2,74 juta).
Penjualan Xiaomi 15 Ultra, yang dirilis Februari lalu, bahkan tumbuh 90% dibanding model sebelumnya.
Pendapatan dari Produk IoT dan Gaya Hidup Meroket 58,7%
Tak hanya sektor smartphone, pendapatan Xiaomi Q1 2025 dari produk IoT dan gaya hidup juga mengalami lonjakan tajam sebesar 58,7% YoY, menyentuh angka RMB32,3 miliar (sekitar Rp73,2 triliun).
Margin kotor pun meningkat menjadi 25,2%, mencetak rekor tertinggi.
Beberapa pencapaian penting di segmen ini antara lain:
- Penjualan AC Xiaomi melampaui 1,1 juta unit (naik 65% YoY)
- Penjualan kulkas menembus 880 ribu unit (naik 65% YoY)
- Penjualan mesin cuci mencapai 740 ribu unit, tumbuh dua kali lipat YoY
- Pabrik baru untuk produk rumah tangga pintar siap beroperasi tahun ini
Di lini tablet, Xiaomi mencatat pertumbuhan 56,1% YoY secara global, berhasil menempati peringkat 3 dunia dan mempertahankan posisi No. 3 di Tiongkok.
Di kategori perangkat wearable, Xiaomi wearable bands menempati posisi No. 1 global, sementara TWS earbuds meraih No. 2 global dan No. 1 di Tiongkok.
Jumlah perangkat IoT yang terhubung di platform AIoT Xiaomi mencapai 943,7 juta unit per Maret 2025, tumbuh 20,1% YoY, dengan 19,3 juta pengguna memiliki lima atau lebih perangkat terkoneksi.
Layanan Internet Xiaomi Catat Margin Kotor Tertinggi: 76,9%
Dari sisi layanan digital, pendapatan layanan internet Xiaomi meningkat 12,8% YoY menjadi RMB9,1 miliar (sekitar Rp20,6 triliun), dengan margin kotor mencapai 76,9%, naik 2,7% YoY.
Jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) global Xiaomi kini mencapai 718,8 juta (+9,2% YoY), dan MAU di Tiongkok meningkat menjadi 181,1 juta (+12,9% YoY).
Angka-angka ini menunjukkan bahwa ekosistem digital Xiaomi terus berkembang secara signifikan.
Bisnis Mobil Listrik Xiaomi SU7 Capai 75.869 Unit, Target 350.000 Unit di 2025
Di segmen kendaraan listrik pintar (Smart EV), pendapatan Xiaomi Q1 2025 dari lini ini dan inisiatif baru lainnya mencapai RMB18,6 miliar (sekitar Rp42,1 triliun).
Pengiriman mobil Xiaomi SU7 Series mencapai 75.869 unit, dengan target ambisius 350.000 unit untuk tahun 2025.
Saat ini, Xiaomi telah memiliki 235 pusat penjualan mobil listrik di 65 kota di Tiongkok. Xiaomi SU7 bahkan memuncaki penjualan mobil dengan harga di atas RMB200.000 (sekitar Rp453 juta) di bulan April.
Di kelas ultra-premium, Xiaomi SU7 Ultra yang diluncurkan Februari lalu hadir dengan harga mulai dari RMB500.000 (sekitar Rp1,1 miliar), memperkuat posisi Xiaomi di pasar EV mewah.
Sementara itu, SUV performa tinggi Xiaomi YU7 yang akan datang, dipersiapkan untuk menambah portofolio di segmen atas.
Xiaomi Siapkan Rp453 Triliun untuk R&D Lima Tahun ke Depan
Demi menjaga momentum inovasi, Xiaomi telah mengalokasikan dana RMB6,7 miliar (Rp15,2 triliun) untuk penelitian dan pengembangan (R&D) pada Q1 2025, naik 30,1% YoY.
Jumlah tenaga R&D Xiaomi kini mencapai 21.731 orang, dan Xiaomi memiliki lebih dari 43.000 paten global.
Tak hanya itu, Xiaomi juga memperkenalkan Xiaomi XRING O1, SoC 3nm buatan sendiri yang sudah ditanamkan pada smartphone dan tablet.
Ini menjadi bagian dari strategi besar Xiaomi untuk memperkuat teknologi inti seperti chipset, AI, dan sistem operasi.
Dengan pendapatan Xiaomi Q1 2025 yang mencapai Rp252 triliun, laba bersih yang menembus Rp24 triliun, serta pertumbuhan kuat di hampir semua lini bisnis, Xiaomi membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain paling inovatif dan tangguh di industri teknologi global.
Investasi jangka panjang di bidang R&D dan teknologi inti menjadi landasan solid untuk menggapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.