tabloidpulsa.id – Perkembangan industri logistik di Indonesia menunjukkan tren positif walau di tengah masa pandemi COVID-19. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40 persen selama pandemi COVID-19. Tren ini pun sejalan dengan yang dialami oleh OVO, khususnya selama masa pemberlakuan PPKM, pertumbuhan transaksi pengguna untuk membayar kebutuhan logistik menggunakan OVO mencapai hampir 40 persen.
Sebagai perusahaan pembayaran digital, rewards, dan layanan keuangan terdepan di Indonesia, OVO menyadari pentingnya peranan industri logistik dalam membantu konsumen memenuhi berbagai kebutuhan yang menuntut barang untuk dapat mencapai tujuan dengan cepat. Oleh karenanya, sejalan dengan momentum perayaan Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada tanggal 17 September 2021, OVO bersama para mitra logistik, yaitu Lalamove, Borzo (sebelumnya Mr Speedy), Paxel dan Wehelpyou memberikan apresiasi kepada pengguna OVO dalam bentuk cashback hingga 50 persen hingga 30 September 2021.
Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO, menjelaskan, “Seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19, khususnya masa pemberlakuan PPKM, maka kebutuhan konsumen untuk memesan dan membeli barang secara online pun meningkat. Tak pelak jasa pengiriman/logistik untuk mengantar barang pesanan tersebut pun juga turut meningkat, di mana dalam hal pembayarannya konsumen banyak menggunakan pembayaran digital.”
“OVO sendiri, setidaknya selama sebulan terakhir, digunakan oleh 7 dari 10 pengguna aktif pembayaran digital dalam membantu mereka menjalankan transaksi digital. Secara khusus kami merasa senang karena dapat berperan dalam membantu konsumen memenuhi kebutuhan pengantaran barangnya agar tiba dengan cepat. Hal ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan ekosistem penggunaan yang luas dan beragam bagi pengguna kami, salah satunya adalah bermitra dengan berbagai pihak, termasuk mitra dari industri logistik,” papar Harumi.
Pertumbuhan yang terjadi di industri logistik juga diamini oleh Rezka Ilhamsyah selaku EVP Growth Paxel, yang juga tentunya mengalami peningkatan dalam transaksinya selama pandemi COVID-19. “Tingginya peminat belanja online turut mendongkrak permintaan layanan logistik, khususnya layanan B2C (Business to Consumer) dan C2C (Consumer to Consumer). Transaksi logistik yang dilakukan oleh para pelaku dan konsumen UMKM khususnya menjadi pendorong utama terjadinya pertumbuhan di industri logistik. Salah satu faktor penting yang dicari oleh para konsumen ini adalah kemudahan dalam melakukan transaksi yang cepat, seamless dan terintegrasi. Kemitraan kami dengan OVO menjadi salah satu hal dalam menyediakan kemudahan tersebut, khususnya terkait dengan pembayaran yang mudah, aman dan nyaman.”
Hal ini merupakan efek multiplier yang sejalan dengan misi OVO yang tidak hanya memberikan manfaat kepada pengguna, tetapi juga memberikan dampak positif bagi merchant yang bergabung. Temuan studi CORE Indonesia menunjukkan bahwa OVO terbukti ampuh membantu daya tahan UMKM selama masa pandemi dengan menghubungkan 91 persen UMKM ke dalam ekosistem OVO.
Dengan upayanya dalam menghadirkan layanan keuangan digital yang komprehensif seraya melayani lebih dari 270 juta masyarakat dan lebih dari 1 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia, OVO senantiasa memastikan layanannya berfokus pada inovasi serta memberikan akses terhadap layanan keuangan secara merata. Seluruh strategi OVO dijalankan berdasarkan atas fokus dan tujuan tersebut, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan pengguna seiring dengan perkembangan.