tabloidpulsa.id – Sejak diumumkan pada Januari 2019, strategi inti Xiaomi yang mengaitkan smartphone dan ekosistem perangkat AIoT kini telah menuai hasilnya. Berdasarkan laporan Xiaomi per Q3 2020, menyatakan bahwa strategi yang berporos pada dua hal “Smartphone x AIoT” telah meningkatkan pendapatan dan laba Xiaomi secara signifikan, bahkan sampai melampaui target mereka.
Menurut sebuah pengumpulan hasil konsolidasi yang tidak diaudit pada periode tiga bulan dan berakhir pada tanggal 30 September 2020 lalu, pendapatan Xiaomi dari produk IoT dan gaya hidup tercatat sebesar 18,1 miliar renminbi pada Q3 2020 atau setara dengan pertumbuhan 16,1% YoY.
Bahkan pendapatan IoT dan lifestyle di pasar luar Cina mencatatkan sejarah karena kontribusinya mencapai 56,2% dari angka keseluruhan.
Selama periode ini, Xiaomi tidak tinggal diam dan terus menambah ragam portofolio produk demi menghadirkan inovasi kepada para pengguna. Menurut laporan IDC, Xiaomi menempati peringkat tiga besar dalam pengapalan perangkat IoT pada kuartal sebelumnya di Cina, termasuk kunci pintu pintar, penjernih udara, robot pembersih, TWS dan gelang kebugaran.
Per 30 September 2020, jumlah perangkat IoT (kecuali smartphone dan laptop) yang terhubung dengan platform AIoT dari Xiaomi mencapai 289,5 juta unit atau tumbuh 35,8% YoY. Jumlah pengguna yang memiliki lima atau lebih perangkat yang terhubung ke platform AIoT dari Xiaomi (kecuali smartphone dan laptop) menjadi 5,6 juta orang atau tumbuh 59% YoY.
R&D Adalah Kunci
Sejumlah program riset dan pengembangan untuk meningkatkan user experience menjadi salah satu hal yang dikedepankan oleh Xiaomi. Tercatat dalam sembilan bulan terakhir, Xiaomi telah memperkenalkan teknologi ultra-wideband (UWB), teknologi yang memungkinkan smartphone untuk bisa “mendeteksi” sinyal dari perangkat pintar di sekitarnya dan memberi perintah saat diacungkan ke arah perangkat tersebut.
Dengan semangat yang sama, Xiaomi juga telah memperkenalkan teknologi kamera bawah layar generasi ketiga dan teknologi pengisian daya nirkabel 80W.
Di tempat lain, saat perhelatan Mi Developer Conference 2020 (MIDC 2020) pada bulan November 2020, Xiaomi meluncurkan software anyar yang diberi nama Xiaomi Vela. Sebuah software yang sengaja dibangun untuk meningkatkan interkoneksi dari perangkat IoT demi mewujudkan ekosistem yang terus tumbuh.
Dalam event yang sama, Xiaomi juga memperkenalkan Asisten AI generasi baru, diberi nama “XiaoAi AI Assistant 5.0”. Tentu saja ia menawarkan sejumlah fitur unggulan yang segera kita rasakan pada pengembangan produk ponsel dan AIoT Xiaomi berikutnya.
Hingga kini, Xiaomi telah membangun tim engineer teknologi berisi 10.000 orang yang berbakat. Rencananya, pada tahun 2021, Xiaomi akan melanjutkan investasi dan merekrut lebih banyak engineer teknologi untuk meningkatkan kemampuan R&D.
Sejumlah agenda untuk memperluas wawasan teknologi telah dipersiapkan ke beberapa bidang seperti kamera, layar, pengisian daya, audio, platform IoT dan konektivitas, AI dan interaksi suara, 5G/6G, Big Data, layanan berbasis awan, serta manufaktur pintar.
Produk-Produk Ekosistem Anyar di Akhir Tahun
Melihat bahwa strategi menggabungkan smartphone dengan perangkat IoT nya berhasil, Xiaomi tidak lantas berpuas hati. Sejumlah produk baru yang revolusioner tetap dikembangkan, baik di HQ sana, maupun yang baru saja masuk ke Indonesia awal Desember lalu.
Saat memperkenalkan produk menarik yang disebut-sebut merusak pasar, Mi 10T dan Mi 10T Pro, Xiaomi juga meluncurkan sejumlah produk ekosistem AIoT menarik. Diantaranya ada Mi Watch dan Mi Watch Lite, serta deretan produk Mi TV 4 Bezelless dalam beberapa varian ukuran layar.Anda bisa membaca lebih lanjut mengenai Mi Watch dan Mi TV4 Bezelless ini di link berikut ini – LINK.
