Home Blog Page 439

Survey Jakpat: DANA Dompet Digital Paling Populer di Paruh Pertama 2022

tabloidpulsa.id – Konektivitas digital di Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan transformasi digital sebagai salah satu agenda Presidensi G20. Pertumbuhan dan tren pembayaran digital di tengah masyarakat menjadi salah salah satu faktor yang mendukung terwujudnya ekonomi yang inklusif. Berdasarkan riset oleh aplikasi survey daring Jajak Pendapat (Jakpat),  DANA merupakan dompet digital yang paling populer selama paruh pertama tahun 2022. Fitur-fitur tertentu pada dompet digital DANA juga menjadi fitur pilihan pengguna sebagai solusi layanan keuangan modern.

Hasil riset Jakpat terhadap 2.908 responden yang menggunakan pembayaran daring selama paruh pertama tahun 2022 memperlihatkan tren pembayaran digital oleh pengguna Penyedia Jasa Pembayaran (PJP). Dalam survey ini, proporsi responden daring disesuaikan dengan populasi pengguna internet di Indonesia, dan menjangkau responden dari kelompok usia Gen X, Millennial, dan Gen Z, serta kelompok SES atas, menengah, dan bawah, yang berdomisili di daerah DKI Jakarta, Pulau Jawa, dan luar Pulau Jawa. Dari hasil survey ini, Jakpat menyatakan bahwa lebih dari sebagian besar responden lebih memilih untuk menggunakan dompet digital dalam bertransaksi dibandingkan menggunakan aplikasi mobile banking. 

Secara keseluruhan, DANA menduduki posisi pertama sebagai dompet digital yang paling banyak digunakan oleh pengguna. Sebanyak 68% dari total responden yang berdomisili di luar kota-kota besar merupakan pengguna DANA, hal ini menjadi salah satu indikator yang menyatakan bahwa upaya DANA dalam membuka akses dan mendorong terwujudnya layanan keuangan yang inklusif melalui berbagai fitur dan layanan, semakin merata. Dilihat dari kelompok usia pengguna platform pembayaran digital, DANA juga menjadi dompet digital yang paling populer di antara dompet digital lain, bagi ketiga kelompok usia yaitu Gen X, Millennial, dan Gen Z. 

“Adanya riset oleh Jakpat yang memperlihatkan beberapa hasil menarik terkait perkembangan dan tren pengguna DANA menunjukkan adanya kepercayaan pengguna yang semakin tinggi, dan terus mendorong kami untuk terus memberikan pengalaman bertransaksi terbaik  bagi para pengguna di seluruh Indonesia dalam upaya mempercepat transformasi digital, dimana pembayaran digital telah menjadi pintu masuk ekosistem ekonomi baru. Dengan pertumbuhan pengguna DANA yang kini telah mencapai 130 juta, kami berharap teknologi inklusif DANA  dapat menjembatani Indonesia menuju masyarakat nontunai dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang lebih baik,” ujar Rangga Wiseno, selaku Chief of Product DANA Indonesia.

Pembayaran digital yang terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai situasi ekonomi, kini semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi pembayaran. Dalam kategori pembayaran tagihan rumah tangga, 38% responden menggunakan aplikasi DANA untuk membeli atau membayar tagihan listrik, 33% responden juga lebih memilih melakukan pembayaran internet melalui DANA, serta 45% responden melakukan transaksi melalui layanan pembayaran e-Samsat di aplikasi DANA. 

Dari segi persepsi pengguna, DANA dikenal sebagai PJP yang menjamin keamanan data pengguna, dengan proses registrasi dan log in yang mudah, dan terbukti sebagai dompet digital yang menawarkan kemudahan dalam bertransaksi. Penemuan menarik ini menegaskan komitmen utama DANA dalam memastikan keamanan data, serta menjadi dompet digital yang terpercaya (trusted), ramah-pengguna (friendly), dan mudah diakses oleh pengguna (accessible). Kehadiran DANA di tengah masyarakat untuk menjadi solusi keuangan modern melalui ragam produk dan fitur yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pengguna, diharapkan menjadi akselerator bagi terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Daftar Pemenang Eraversary 2022 Resmi Diumumkan, Apakah Anda Salah Satunya?

tabloidpulsa.id– Erajaya Group pada tanggal 29 November 2022 mengumumkan nama-nama pelanggan dan dealer yang terpilih sebagai pemenang hadiah Eraversary 2022 yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus hingga 31 Oktober 2022. Sebanyak 325 hadiah yang terdiri dari gadget, produk smart home, kosmetik, paket liburan dan hadiah utama yaitu satu unit BMW 218i Gran Coupé Sport diundi dari 691.525 kupon yang terkumpul.

Pemenang hadiah utama Eraversary 2022 yakni 1 unit BMW 218i Gran Coupé Sport adalah Bapak Michael Michael dengan nomor undian 0GI9EHTDCYM setelah bertransaksi di Samsung by NASA Kota Kasablanka Jakarta. Sementara itu, hadiah utama dari kategori B2B berupa satu unit Hyundai Stargazer Trend IVT 7 Seater jatuh kepada Bapak Marcus Walalajo dengan nomor undian B4S5QDKJ4 berkat transaksi di TAM Portal.

Hasan Aula, Wakil Direktur Utama Erajaya Group, menyampaikan, “Tahun ini event Eraversary adalah momen yang spesial  karena sekaligus merayakan ulang tahun ke-26 Erajaya Group. Sekalipun selebrasi ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, kami tetap berkomitmen untuk menghadirkan promo terbaik untuk pelanggan setia kami.  Eraversary Festival, contohnya, kami hadirkan, di dukung penuh oleh merek-merek ritel baru dari 4 vertikal bisnis kami: Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Food & Nourishment dan Erajaya Beauty & Wellness, ini menunjukan betapa besar transformasi bisnis yang telah terjadi di Erajaya. Saya ucapkan terima kasih yang mendalam kepada pelanggan setia Erajaya Group dan selamat kepada semua pemenang.”

Nama para pemenang didapatkan dari pengundian yang dilakukan pada hari Selasa pukul 14.30 dan disaksikan secara langsung oleh Notaris Ibu Amelia Jonathan, S.H., M.Kn., Ibu Emmi Destiatmi beserta Bapak Bramundita Haryo Yulyanto selaku perwakilan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Ibu Susy Dwi Harini beserta Ibu Rita Indah Yulistanti selaku perwakilan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Bapak Kemas Muhammad Faisal Azhari dari Kemasindo Visitama. Proses ini juga disaksikan secara online oleh principal dan partner strategis serta disiarkan secara langsung melalui jejaring media sosial untuk bisa dilihat langsung oleh para pelanggan setia. Dalam proses pengundian, pemenang dipilih secara acak untuk selanjutnya dihubungi secara terpisah terkait penyerahan hadiah.  Nama mereka juga akan diumumkan di akun media sosial @eraspaceid dan @erafonestores, bisa juga dilihat di eraversary.com, eraspace.com dan tam.eraspace.com.

Rangkaian Eraversary 2022 bertema “So Much Fun In Era” dilangsungkan selama 2,5 bulan dari tanggal 15 Agustus hingga 31 Oktober 2022 dengan sejumlah aktivitas yang dilakukan secara online maupun offline. Para pelanggan setia berkesempatan untuk mendapatkan promo menarik serta berkesempatan mendapatkan hadiah-hadiah melalui pembelian yang akan mendapatkan kupon undian. Begitu pula dengan berbagai aktivitas offline seperti Urban Republic Festival, Erafone Fair dan Eraversary Festival, Erajaya Group juga menggandeng Komunitas Stand Up Indo untuk menggelar Stand Up Comedy Tour yang berkeliling ke 10 kota dengan pertunjukan para komika.

Selama rangkaian Eraversary 2022 berlangsung, terkumpul 691.525 kupon undian yang terdiri dari 127.411 kupon untuk kategori B2B dan 564.114 kupon untuk kategori B2C. Total transaksi yang dihasilkan dalam perayaan selama 2,5 bulan itu mencapai 682.520 transaksi yang terdiri dari 53.649 transaksi kategori B2B dan 628.871 transaksi kategori B2C. Eraversary 2022 juga berhasil mendatangkan hampir 483.000 anggota baru Eraclub.

Eraversary tahun ini digelar dengan dukungan sponsor utama, yaitu Samsung, Kredivo, XL AXIATA, Home Credit Indonesia, Indodana, serta IT (Immersive Tech). Juga ikut mendukung perhelatan akbar ini, merek-merek ternama seperti Xiaomi, OPPO, vivo, Nokia, Infinix, realme, Indosat Ooredoo Hutchison, GARMIN, Apple, Asus, Trade in Plus, TecProtec, DJI, GoPro, Marshall, NOTHING dan SHOKZ. Mitra bank yang turut berpartisipasi adalah BCA, BNI, BRI, BSI, CIMB Niaga, Citibank, HSBC, Mandiri, UOB dan TMRW.

Antisipasi Resesi 2023, Industri Telko Harus Berkolaborasi

Kolaborasi Hadapi Resesi Indotelko Forum

tabloidpulsa.id – Kondisi perekonomian global pada tahun depan diprediksi tidak baik-baik saja. Sejumlah pihak memprediksi akan ada resesi global 2023 yang membuat negara seperti RI harus tetap waspada dan berhati-hati, walau pertumbuhan ekonomi RI masih baik pada 2022.

Prediksi resesi global membuat sejumlah industri harus melakukan mitigasi. Untuk industri telekomunikasi, apa strategi yang harus dilakukan untuk menghadapi prediksi resesi 2023?

Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin menjelaskan tantangan krisis ekonomi global masih akan ada di 2023 dipicu perang yang tak berkesudahan antara Rusia dan Ukraina, konflik geo-ekonomi para negara adikuasa, hingga pada persoalan supply and demand yang menimbulkan tekanan pada perekonomian dunia.

“Perekonomian Indonesia lebih dari 50% ditopang konsumsi rumah tangga, ini menjadikan sektor telekomunikasi masih diuntungkan tahun depan karena konektivitas dan layanan digital sudah menjadi kebutuhan pokok selama pandemi hingga sekarang,” katanya.

Diprediksinya, melihat kinerja dari sektor telekomunikasi selama 9 bulan pertama 2022, pada 2023 sektor Halo-halo ini bisa tumbuh dikisaran 4% hingga 5%.

“Pertumbuhan layanan data masih menjanjikan, sementara pemain berkurang karena konsolidasi, tentu harga ritel layanan akan lebih rasional untuk menjaga margin operator telekomunikasi,” katanya.

Menurutnya, hal yang menjadi tantangan bagi operator adalah kebutuhan belanja modal yang tinggi karena harus investasi untuk jaringan terutama 5G. “Apalagi tahun depan akan dibuka lelang frekuensi pasca Analog Switch Off (ASO), tentu ini butuh modal besar,” kata Doni dalam sambutannya membuka webinar HUT IndoTelko bertajuk “Strategi Industri Digital Indonesia Hadapi Resesi Global” pada Rabu (30/11/2022).

Ditambahkannya, pertumbuhan yang masih dirasakan sektor telekomunikasi akan berdampak positif ke industri pendukung seperti penyedia menara ataupun pemain aplikasi. “Penyedia menara bisa terjamin recurring revenue dan tetap ekspansi mengikuti network planning operator. Pemain aplikasi tentu akan lebih inovatif jika konektifitas yang tersedia makin baik,” tandasnya.

Ia mengatakan, sektor telko saat ini lumayan menjanjikan, terutama sejak pandemi terjadi dua tahun lalu. Sektor telekomunikasi jadi roh digitalisasi saat ini.

Digitalisasi jadi penopang setiap usaha untuk menopang perubahan beadaptasi di situasi pandemi. Apalagi ada pembatasan ruang gerak saat pandemi yang dijawab dengan layanan digitalisasi seperti telekonference, telemedisin dan sebagainya.

Dua tahun selama pandemi jadi momentum sektor telko untuk bertumbuh saat sektor lain tertatih.

“Tanpa ada layanan telko, tidak ada konektivitas sebagai kunci digitalisasi, digitalisasi ini di indoensia belum menumbuhkan kondisi yang melesat tapi masa pertumbuhan. sehingga peluang besar di tengah 250 juta pengguna internet,” katanya.

“Di tahun 2023 mendatang, kita akan lebih banyak bicara digitalisasi di Indonesia, tapi yang bagaimana agar Indonesia jadi pusat perhatian dunia dalam hal digitalisasi karena saat ini kita masih jadi pasar bukan pelaku utama digitalisasi,” ujarnya.

Ismail Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo mengatakan, saat berbicara mengenai resesi ekonomi global, industri digital justru jadi solusi karena jadi tumpuan harapan sektor sektor yang lain.

Aktivitas ekonomi masyarakat juga saat ini sangat bergantung pada ekonomi digital karena ruang digital mampu berikan alternatif dan efektifitas efisiensi dalam berbagai macam aktivitas ekonomi dari produksi, marketing, pembiayaan hingga distribusi.

Pertanyaannya, lanjut Ismail, pemerintah akan melakukan apa dalam sektor digital ini agar jadi solusi kala perlambatan ekonomi global?

Ia menjelaskan, Industri digital yang dulu sebagai nilai tambah industri telekomunikasi dalam ICT justru kini jadi pelaku utamanya. Sehingga semua yang terlibat dalam ICt ini perlu melakukan perubahan pendekatan agar tadinya tumpuan industri ICT pada telco operators, sekarang berpindah ke layer berikutnya yakni layer platform, aplikasi dan konten.

“Oleh sebab itu, semua pihak harus mengakomodasi perubahan bisnis model ini tidak terkecuali pemerintah. Pemerintah harus melakukan pendekatan baru agar menjamin suatu sustainability atau keberlangsungan industri digital di Tanah Air,” kata Ismail.

Langkah pemerintah yakni deregulasi regulasi penghambat usaha dengan hadirnya UU Cipta Kerja. UU ini memungkinkan terciptanya kolaborasi di sektor telko, seperti sharing infrastructure sampai dengan spectrum sharing.

Kemudian, UU Cipta Kerja juga berikan ruang pemerintah pusat dan daerah melakukan perubahan posisi jadi fasilitator, yakni berikan kemudahan pelaku industri telko, misal untuk perizinan hingga tarif.

Terobosan lain, UU Cipta kerja juga lakukan analog switch off di dunia penyiaran, agar tersedianya spektrum frekuensi radio &00 Mhz untuk bantu operator seluler gelar infrastrukturnya lebih efisien.

Kemudian, pemerintah juga jadi investor dengan membangun infrastruktur yang diperlukan operator. Misal dengan membangun bacbone Palapa Ring hingga satelit HTS.

Peran pemerintah selanjutnya yakni dorong masyarakat dengan literasi digital. Serta pemerintah akan bangun data center nasional (PSN) untuk kebutuhan pemerintah agar pelayanan publik lebih baik dan aman.

Antisipasi Industri Telko

Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel, mengatakan melandainya pandemi Covid-19 memberikan harapan untuk semua industri untuk bangkit tahun ini. Namun terdapat tantangan dari sisi geopolitik, inflasi dan kenaikan suku bunga pada tahun depan.

Hal-hal itu diprediksi akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan GDP yang menurut Morgan Stanley berkisar 2,9 persen tahun depan.

Sementara di Indonesia, memasuki 2023, terbukti resilien menghadapi resesi-resesi sebelumnya. Dari sisi pertumbuhan makro Indonesia diprediksi alami pertumbuhan melambat tahun depan sebagai dampak penurunan daya beli masyarakat.

Dari dampak-dampak tersebut sejak 2018-2020, sektor DB, kesehatan, pendidikan, internet dan teknologi masih bertumbuh.

Untuk itu, Telkomsel memastikan seluruh roadmap perusahaan untuk menghadapi tantangan tersebut dengan terus berinovasi menghadirkan layanan bisnis yang sesuai kebutuhan masyarakat.

“Hal pertama dengan memperkuat core business Telkomsel senagai penyedia layanan konektivitas digital terdepan seperti hadirkan paket internet sesuai value yang dibutuhkan masyarakat,” kata Hendri. Telkomsel juga merilis sejumlah aplikasi sebagai solusi di masyarakat.

Seperti menghadirkan layanan edukasi Kuncie, yakni platform berbasis aplikasi untuk pengembangan keterampilan berbagai bidang. Kemudian layanan health tech. Serta kembangkan layanan digital sektor pangan TelkomselDFE untuk smartfarming.

“Telkomsel juga dukung digitalisasi UMKM dengan aplikasi penghubung dan terintegrasi. Dengan demikian Telkomsel bertransformasi jadi perusahaan digital terdepan yang memiliki portofolio komprehensif solusi digital,” pungkasnya.

Dian Siswarini, CEO dan President Director XL Axiata mengatakan, pihaknya yakin pertumbuhan XL Axiata tahun 2023 masih tetap positif seperti tahun sebelumnya. kKarena di balik tantangan ekonomi 2023 ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk terus bertumbuh.

“2023 perusahaan akan fokus ke 3 pilar utama. Yang ertama fokus pada penawaran convergent sesuai dengan vuisi perusahaan yang menyasar segmen keluarga dan SME,” kata Dian.

Kemudian, XL Axiata juga akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan demi mendukung kualitas layanan lebih baik lagi, salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur di luar Jawa.

Lalu, soal kepuasan pelanggan dengan meningkatkan layanan digital dan personal sesuai yang dibutuhkan oleh pelanggan.

“Kami akan meningkatkan otomasi dan digitalisasi untuk efisiensi operasional, gunakan AI dan analitik sehingga solusi yang diberikan juga tepat sasaran sesuai yang konsumen butuhkan, serta mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi biaya meningkat tahun depan dengan cara menekan biaya operasional seperti energy saving,” kata Dian.

“Kami juga akan mempertahankan posisi finansial perusahaan yang kuat dengan cara meningkatkan debt to ebitda ratio. Serta menjaga cashflow di posisi positif.”

Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyampaikan perusahaan berupaya mengembangkan layanan 5G di sejumlah kota untuk mendukung percepatan digitalisasi.

“Yang sangat penting adalah soal literasi digital agar masyarakat Indonesia terutama kaum muda menggunakan teknologi secara positif. Kemudian, soal UMKM lantaran sektor ini berkontribusi 60 persen bagi ekonomi Indonesia sehingga kita harus mendukungnya. Salah satu inisiatif yakni marketplace Indosat untuk UMKM,” kata Vikram.

Indosat juga punya ID camp, yang memeprsiapkan talent digital untuik berkiprah secara global.

Serta mendorong kiprah perempuan dalam pembangunan ekonomi nasional.

“Mari berkolaborasi untuk mendorong digitalisasi di Indonesia, untuk menghubungkan Indonesia dan memberikan pengalaman terbaik bagi setiap warga Indonesia,” katanya.

Perlunya Kolaborasi

Rudiantara Ketua Umum Indonesia Fintech Society mengatakan, industri telekomunikasi perlu melakukan kolaborasi dalam ekosistem ekonomi digital, di luar bisnis network (jaringan) dan device (perangkat).

Industri telko saat ini ada 230 juta pelanggan seluler, sektor keuangan yang pegang rekening ada 150 juta, jadi banyak orang pakai ponsel tapi gak punya akses keuangan.

Aplikasi tumbuh luar biasa, digital economy paling tinggi di e-commerce, semua transaksinya pasti menggunakan uang. Untuk itu fintech yaitu payment sistem dan lending yang pertumbuhannya jauh di atas industri telko.

Kisaran kasar, satu pelanggan saja bisa 20 kali lakukan transaksi telko entah chatting dan sebagainya. Sementara di perbankan rendah karena untuk transaksi e-commerce satu orang hanya 2-3 kali sehari.

Artinya ada 1,5 miliar data terkumpul di telko, yang bisa dimanfaatkan misal untuk profiling credit scoring di fintech. Ini bisa jadi peluang pertumbuhan baru bagi telko.

“Inilah peluang yang besar untuk tumbuhkan digital. Selama mindset bisnis enggak di network saja tetapi aplikasi, tanpa harus punya lisensi misal fintech karena regulasi sangat ketat, maka operator bisa kembangkan sektor digital dengan data-data tersebut,” kata Rudiantara dalam acara webiner HUT IndoTelko bertajuk Hadapi Resesi Global 2023, Industri Telekomunikasi Perlu Kolaborasi dalam Ekosistem Digital pada Rabu (30 November 2022).

“Manfaat yang paling besar yakni money data, kalau rata-rata 6-8 kali lakukan transaksi, 1,5 miliar data yang bisa dimanfaatkan, misal untuk profiling,” lanjutnya.

Menurut dia, industri digital bukan industri yang dikembangkan pemerintah. “Saya yakin akan survive, pemerintah hanya fasilitasi saja jangan over regulated, justru harus jadi fasilitator,” kata Rudiantara.

Analis bursa saham Reza Priyambada juga mengungkapkan hal senada dengan Rudiantara dalam menghadapi isu resesi. Dalam paparannya, pertumbuhan industri telko memang tidak sekencang industri digital. Kinerja dari Telkom, Isat, Fren, XL tercatat sampai Q3 2022 pertumbuhannya single digit dari sisi pendapatan.

Kemudian, beberapa emiten alami penurunan pertumbuhan laba bersih, Sehingga disimpulkan industri telko masih tumbuh tapi melambat. Perlu banyak inovasi dan ekspansi industri telko supaya kinerjanya lebih baik lagi sehingga value creation emiten telko jadi pilihan pelaku pasar. “Sesuai perkembangan zaman adanya disrupsi, justru peluang masih ada,” kata Reza.

Misal dengan memanfaatkan work from home, gaming industri, cloud, AI Data Analytucs hingga keamanan siber.

Hadapi ancaman badai PHK industri digital

Heru Sutadi Direktur Eksekutif ICT Institute concern pada badai PHK yang dihadapi industri digital RI saat ini.

Menurut dia penurunan investasi startup dunia akan berdampak ke pengembangan bisnis digital di RI sehingga banyak startup didorong masuk IPO.

Untuk industri telko, bisnis digital ini menarik, sebaiknya PHK jangan terlalu besar karena efeknya domino ke daya beli masyarakat.

“Indonesia secara fundamental digitalnya kuat karena pengguna riil 30 juta, pengguna internet RI rata-rata habiskan 8 jam 3 menit sehingga pemirsa TV berkurang. Masalah infrastruktur jaringan tetap penting untuk soking ekonomi digital RI. Seperti upaya Palapa Ring hingga BTS 4G di 8.000 desa,” katanya.

Rudiantara menggarisbawahi, adanya PHK startup yang melanda Indonesia. Menurut dia, PHK tak selamanya jelek sebab PHK industri garmen dan alas kaki lebih besar sampai 80.000 orang sementara di digital tidak sampai 10.000.

“PHK juga bisa membuat bisnis digital jauh lebih baik dan sehat karena yang dikejar keuntungan bukan lagi jumlah pengunduh,” lanjutnya.

Nailul Huda Analis Indef mengatakan, pada 2023 Indonesia kemungkinan besar tidak akan masuk resesi namun masuk perlambatan ekonomi. Bahkan, Indonesia bisa jadi episentrum ekonomi di tengah perlambatan tahun depan.

“Tahun 2021 investasi digital RI 144 triliun, banyak sekali perusahan startup digital dapat dana fantastis misal di pendidikan ruanggguru, dapat dana ya eskpansi besar. 2022 saat cost investment naik gara-gara cost of fund, investasi digotal RI hanya 53,58 Trilun per November 2022, turun 50 persen lebih. Kalau startup masih andalkan pendanaan maka cashflow terancam maka efisiensi dengan PHK,” lanjutnya.

Lantas, bagaimana RI bisa jadi episentrum ekonomi dunia?

Menurut Nailul, percepatan pertumbuhan transaksi digital besar, seperti e-commmerce yang nomor satu, sebagai penopang ekonomi digital RI. untuk itu, penting untuk menjaga daya beli masyakarat terkait konsumsi digital.

“Karena 50 persen ekonomi RI ditopang konsumsi oleh karena itu harus fokus jaga daya beli,” katanya.

Telkomesl Mitra Inovasi Tunjukkan Eksistensi di NEX-BE Fest 2022

telkomsel nex-be fest 2022

tabloidpulsa.id – Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) bersama dengan MDI Ventures turut mendukung terselenggaranya NEX-BE Fest (Next Billion Ecosystem Festival) 2022 yang berlangsung di Bali pada 29 – 30 November 2022. Hal ini menegaskan komitmen Telkomsel melalui anak usaha investasinya sebagai digital ecosystem enabler yang terus bergerak maju dalam mendukung pemberdayaan startup potensial untuk berkembang di Indonesia.

Melalui kegiatan tersebut, Telkomsel berupaya membuka pelulang lebih luas terciptanya kolaborasi berkelanjutan antara ekosistem startup digital TMI dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

NEX-BE Fest merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh MDI Ventures bekerja sama dengan Telkom Indonesia sejak tahun 2019. NEX-BE Fest telah menjadi ruang interaktif yang memungkinkan untuk terjalinnya kolaborasi. Dalam kegiatan tersebut, terdapat forum yang akan membahas mengenai berbagai permasalahan, solusi, dan kemungkinan terciptanya inovasi dan eksplorasi di masa depan untuk mendorong kemajuan ekosistem startup Tanah Air dan BUMN.

CEO Telkomsel Mitra Inovasi, Mia Melinda mengatakan, “Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Bahkan diperkirakan nilai ekonomi digital nasional pada 2030 akan mencapai USD315 miliar atau setara Rp4.715 triliun . Melalui partisipasi TMI pada NEX-BE Fest 2022, Telkomsel berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional tersebut dengan mengakselerasi pemberdayaan startup Tanah Air melalui upaya kolaboratif. Kami memahami bahwa dalam lanskap ekonomi digital, startup memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan perekonomian nasional, mulai dari memberikan solusi digital, membuka lebih banyak lapangan kerja, hingga meningkatkan daya saing teknologi bangsa.”

Mengusung tema “Synergy Impact Customer Valuation”, NEX-BE Fest 2022 akan mempertemukan perusahaan-perusahaan dari ekosistem BUMN yang telah tumbuh dan sustainable dengan startup-startup potensial Tanah Air untuk dapat terciptanya peluang kolaborasi dan integrasi, sehingga dapat menciptakan peningkatan value yang signifikan pada ekosistem digital nasional di masa depan. Untuk itu, Telkomsel berupaya mengoptimalkan kegiatan tersebut untuk membuka peluang kolaborasi antara startup TMI dengan ekosistem BUMN untuk menciptakan inovasi yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Pada tahun ini, sebanyak 38 BUMN yang terbagi dari empat klaster turut berpartisipasi di dalam agenda NEX-BE Fest 2022, di antaranya ekosistem TelkomGroup (Telkomsel, Melon, Indihome, Mitratel, dan lain sebagainya), agrikultur (Pupuk Indonesia, RNI dan Perhutani), fintech (BSI), kesehatan (Kimia Farma dan Biofarma), serta energi dan logistik (Pos Indonesia). Selanjutnya, seluruh BUMN tersebut akan dipertemukan dengan sekitar 41 startup dari berbagai sektor yang merupakan bagian dari ekosistem TMI dan MDI Ventures. Adapun startup-startup yang berasal dari ekosistem TMI yang turut berpartisipasi, yaitu Feedloop, Privy, Halodoc, Inspigo, Sekolah.mu, Sicepat, Evos, Qlue, TADA, dan Delos.

Seluruh perusahaan BUMN bersama peserta startup yang hadir akan menjalani 4 aktivitas bersama selama NEX-BE Fest 2022 berlangsung, di antaranya Panel Disuccion, Visionary Talks, Sharing Session Panel, dan Business Matchmaking. Diselenggarakannya kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk tercapainya tujuan dalam pemecahan masalah bersama, terciptanya inovasi yang berguna sebagai solusi, serta terbukanya peluang kolaborasi yang lebih luas antara BUMN dengan seluruh startup yang akan berdampak positif pada penguatan ekonomi digital nasional.

“Kolaborasi merupakan salah satu kunci kesuksesan bagi seluruh lintas sektor industri, khususnya startup dalam mengoptimalkan berbagai potensi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi digital. Untuk itu, disamping fokus kami dalam mengembangkan strategic investment jangka panjang, Telkomsel melalui TMI akan terus membuka peluang kolaborasi lebih luas untuk mengakselerasi pemberdayaan startup, sehingga mampu menghadirkan berbagai solusi yang dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi digital nasional,” tandas Mia.

Quipper School Premium Bikin Kinerja Guru Lebih Efektif dan Efisien

Quipper School Premium

tabloidpulsa.id – Quipper berkomitmen untuk mendukung efektivitas dan efisiensi kinerja guru-guru Indonesia dengan teknologi melalui Quipper School Premium (QSP). Sejak 2020, QSP telah digunakan oleh lebih dari 177.000 guru di 195 kabupaten/kota di Indonesia. Puluhan webinar pelatihan juga telah diikuti secara antusias oleh lebih dari 3.000 sekolah.

Pandemi menjadi titik balik perjuangan guru-guru Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi. Tantangan untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna secara daring semakin besar ketika guru masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Berdasarkan survei Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) tahun 2018, hanya 40 persen guru Indonesia yang siap menggunakan teknologi. Namun berkat kegigihan belajar yang tinggi, kini guru-guru Indonesia mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Riza Purnama, Quipper School Premium Manager mengungkapkan rasa bangga atas semangat guru-guru hebat Indonesia beradaptasi dengan teknologi meskipun adanya berbagai keterbatasan. Riza juga memberi pesan agar guru selalu berinovasi menggunakan teknologi meskipun sudah Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Di Hari Guru Nasional ini, saya sangat bangga kepada 177.000 guru hebat di seluruh Indonesia yang sudah mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi seperti Quipper School Premium. Saya percaya penggunaan teknologi dapat mempermudah guru dalam menciptakan pembelajaran yang terdiferensiasi, efektif, dan efisien. Harapan saya ke depan, semoga semakin banyak lagi guru dan sekolah yang berinovasi menggunakan teknologi dalam PTM. Tentunya dengan tetap mengingat bahwa teknologi hadir bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan sebagai alat untuk mendukung kinerja guru agar proses pembelajaran menjadi semakin baik,” ungkap Riza.

Kesuksesan literasi teknologi guru juga tak lepas dari peran penyedia layanan teknologi pendidikan. Quipper School Premium yang dirancang untuk mendukung setiap tahap pengajaran tidak hanya memberikan teknologi yang mudah dipahami guru, tetapi juga layanan konsultasi agar guru bisa memaksimalkan penggunaan teknologi.

Guru dapat menganalisis kebutuhan siswa melalui tes kognitif dan afektif, merancang pembelajaran, mengembangkan instrumen penilaian, menyelenggarakan ujian PTS, PAS, dan PAT secara daring, serta memonitor proses pembelajaran dengan mengakses laporan aktivitas siswa & guru.

Konten, fitur, dan layanan QSP juga mendukung guru dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka dengan adanya ribuan konten referensi mengajar, bank soal AKM, dan pelatihan Kurikulum Merdeka yang digelar secara rutin.

Tidak hanya itu, QSP juga mendampingi guru dalam menghadapi perubahan kebijakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan menyediakan tes diagnostik potensi skolastik, online tryout UTBK, laporan progres siswa per individu maupun per kelas.

Bapak Oni Pambagyo Triantoro S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Bondowoso, Jawa Timur, merasa terbantu dengan solusi yang dihadirkan oleh QSP.

“Dengan menggunakan QSP, kami bisa mengontrol perkembangan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu kami juga bisa mengetahui siapa saja guru yang sangat aktif dan kurang aktif. Langkah-langkah ini memudahkan kami untuk mencapai mutu yang diharapkan oleh SMAN 3 Bondowoso. Kalau dari segi materi, video pembelajaran Quipper membantu siswa yang kesulitan memahami materi di kelas untuk belajar dan memperdalam materi secara mandiri,” ujar Bapak Oni.

Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2022 dapat menjadi momentum para guru untuk refleksi dan apresiasi atas ketangguhan dan kemauan kuat untuk berubah, sehingga para guru sukses menghadapi transformasi dalam pembelajaran di tengah masa sulit pandemi.

Tidak hanya guru yang terus menyongsong perubahan, Quipper sebagai bagian dari ekosistem teknologi pendidikan di Indonesia juga terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi guru, sekolah, dan siswa. Ke depannya, Quipper School Premium berkomitmen akan terus mendukung guru-guru Indonesia melalui pengembangan konten, fitur, dan layanan yang sejalan dengan transformasi pendidikan Indonesia.

Bank BTN Modernisasi Sistem Perbankan Gunakan IBM Cloud Governance

IBM Cloud Governance

tabloidpulsa.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berkolaborasi dengan IBM Consulting guna memodernisasi sistem perbankan dengan memanfaatkan metodologi tata kelola IBM Cloud Governance

Kolaborasi ini merupakan pondasi yang sangat penting untuk memastikan keamanan, kepatuhan dalam penggunaan cloud computing dalam industri perbankan.

Direktur IT & Digital Bank BTN, Andi Nirwoto mengatakan, “bagi lembaga keuangan seperti perbankan transformasi digital merupakan “mandatory initiative”. Transformasi perlu dilakukan agar perbankan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi, seperti perubahan pasar, menjaga keamanan data nasabah serta mematuhi regulasi pemerintah,”

“Tidak hanya itu, perbankan dituntut mampu memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan nasabah secara real time, dimana saja, kapan saja tanpa harus mengunjungi kantor cabang,” jelas Andi di Jakarta, Rabu (30/11).

Guna menjawab tantangan tersebut, Bank BTN sebagai bank yang berfokus dalam pembiayaan perumahan terus bertransformasi. Salah satunya dengan mengadopsi teknologi terkini termasuk penggunaan multi-cloud pada sistem perbankannya.

“Kolaborasi dengan IBM Consulting ini sebenarnya sudah mulai diinisiasi pada akhir tahun 2021. Kami membutuhkan mitra yang dapat membantu menyusun tata kelola cloud (Cloud Governance) agar pemanfaatan multi-cloud bisa berjalan tepat dan optimal. Melalui proses yang ada, kami percaya bahwa IBM Consulting telah memiliki pengalaman yang intensif terkait kebutuhan BTN ini” jelas Andi.

IBM Cloud Governance adalah kerangka kerja yang terdiri dari penetapan, penegakan, dan pengawasan aktivitas dan pedoman yang diperlukan sebagai bagian dari aturan perilaku untuk penggunaan cloud. Contohnya, tata kelola cloud dapat menangani layanan dari satu atau beberapa penyedia layanan cloud (CSP), termasuk container, AI, application programming interface (API), platform data, dan infrastruktur yang mendukung berbagai proses. Proses tersebut melibatkan kebijakan, interaksi, penyimpanan, atau pengelolaan data dan aplikasi.

Setiap proses dalam tata kelola cloud dapat mencakup apa yang akan dilakukan, opsi mana yang tersedia, dan siapa yang bertanggung jawab. Pengembangan kerangka kerja ini ini juga mengakselerasi Bank BTN dalam memastikan kecepatan, agilitas dan fleksibilitas adopsi cloud dapat dicapai dan secara bersamaan diperoleh adaptasi yang berkelanjutan.

Bank BTN optimistis dengan mengoptimalisasi penggunaan multi-cloud akan membantu Bank BTN memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan antara lain pembukaan rekening tabungan, pembukaan deposito, permohonan kredit, termasuk juga untuk memilih rumah yang akan dibeli/dilelang.Tidak hanya itu, nasabah juga dapat mengakses laporan dan transaksi keuangan dimana saja dan kapan saja dengan berbagai perangkat digital yang dimiliki.

Dengan berbagai kemudahan layanan bagi nasabah tersebut, tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalty dari nasabah Bank BTN, namun juga mampu mendongkrak fee-based income dan jumlah transaksi melalui Current Account Savings Account (CASA) atau dana murah perseroan.

“Langkah tranformasi dan inovasi terus kami lakukan guna mendukung pencapaian visi IT dan Digital kami untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan memberikan layanan TI terbaik di kelasnya, serta keunggulan operasi untuk mempercepat terealisasinya tujuan bisnis yang sesuai dengan visi Bank BTN untuk menjadi Best Morgage Bank in South East Asia di tahun 2025,” tambah Andi.

Managing Partner, IBM Consulting Indonesia, Andrian Purnama, menjelaskan inti dari setiap strategi transformasi adalah konsumen. Oleh karena itu, perbankan perlu menyesuaikan model bisnis untuk lebih inovatif dan mengadopsi teknologi yang tepat untuk menghadapi perilaku nasabah yang terus berkembang dan ekspektasi yang meningkat era ekonomi digital.

“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan digital Bank BTN. IBM Consulting berkolaborasi dengan Bank BTN melalui IBM Cloud Governance Metodology untuk membantu memodernisasi dan mengelola sistem dan aplikasi perbankan di cloud dengan cara yang terbuka dan aman untuk memfasilitasi kepatuhan terhadap peraturan industri,” pungkas Andrian.

IBM Consulting adalah mitra tepercaya untuk transformasi digital, yang menawarkan keahlian untuk membantu klien memodernisasi dan mengelola aplikasi mereka dalam lingkungan hybrid cloud dan mendorong penerapan artificial intelligence untuk mengotomasikan proses bisnis.

PJI dan AWS Menggelar Girls’ Tech Day di Indonesia

AWS Girls' Tech Day

tabloidpulsa.id – Dengan misi untuk mengurangi kesenjangan gender di dunia kerja teknologi, Amazon Web Services (AWS) InCommunities menginisiasi AWS Girls’ Tech Day, sebuah prakarsa global untuk edukasi STEAM (science, technology, engineering, arts, dan mathematics) bagi anak perempuan dan perempuan muda.

Dihadirkan perdana di Indonesia pada 19 dan 26 November lalu bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI), sebuah lembaga nirlaba yang fokus mempersiapkan generasi muda untuk bekerja, program ini mengedukasi, menginspirasi, dan memberdayakan 250 pelajar perempuan dari lima SMA/SMK di Jawa Barat untuk membangun minat dan karier di bidang teknologi.

Sejak diinisiasi secara global pada tahun 2018, AWS Girls’ Tech Day telah memberikan dampak bagi lebih dari 7.000 anak perempuan dan perempuan muda berusia 8-24 tahun dari 12 negara di seluruh dunia.

Hadirnya program inovatif ini di Indonesia diharapkan dapat membantu menyediakan akses dan kesempatan yang setara terhadap pendidikan STEAM bagi mereka yang selama ini kurang terwakili dalam bidang studi tersebut.

Selain itu, program ini juga merupakan wujud komitmen AWS untuk mendukung lahirnya generasi pemikir kreatif dan pemimpin perempuan masa depan di bidang teknologi di Indonesia.

Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations CounselPrestasi Junior Indonesia mengungkapkan, “Inisiatif ini menjadi langkah awal yang penting dan inspiratif bagi para pelajar perempuan untuk memahami tren dan peluang karier bidang teknologi, merancang jalur pendidikan dan pengembangan diri menuju karier bidang teknologi di masa depan, serta mengeksplorasi ragam keterampilan seputar pengkodean dan robotika. Kami berharap pengalaman menyenangkan dalam program ini dapat memberikan aspirasi baru bagi para perempuan muda untuk percaya diri menjadi talenta teknologi yang kompetitif di industri. Kami merasa terhormat dapat dipercaya untuk mengembangkan kemitraan berdampak bersama AWS Indonesia. Komitmen dari AWS selaras dengan misi kami dan Junior Achievement secara global dalam mempersiapkan generasi muda agar berhasil di pekerjaan masa depan.”

Program AWS Girls’ Tech Day di Indonesia terdiri dari dua aktivitas utama yang dirancang secara interaktif dan menarik. Melalui sesi bincang inspiratif, enam sosok perempuan yang telah sukses berkecimpung di industri teknologi berbagi wawasan praktis dan pengalaman riil seputar langkah-langkah yang perlu dilakukan para perempuan muda untuk mempersiapkan diri menjadi talenta profesional.

Selain itu, mereka juga belajar mengenai konsep dan fungsi dari pusat data dan komputasi awan menggunakan perangkat robotika Quarky (robot berukuran saku yang dapat diprogram ulang dengan Wi-Fi dan Bluetooth bawaan) dan perangkat lunak pemrograman Pictoblox (perangkat lunak pemrograman grafis).

Melalui pembelajaran dan aktivitas tersebut, para pelajar berkenalan dengan beragam teknologi yang banyak diadopsi oleh dunia industri saat ini, seperti pemrograman, kecerdasan artifisial, dan robotika. Seluruh rangkaian pembelajaran tersebut diharapkan dapat menciptakan pengalaman pertama yang berkesan bagi siswa yang mampu menghidupkan imajinasi mereka dengan teknologi.

Teknologi di Balik Kamera 50 MP OPPO A77s

OPPO A77s 50 MP

tabloidpulsa.id – Seiring berkembangnya teknologi kamera pada ponsel, kini kemampuan mendapatkan hasil foto berukuran besar, bahkan mencapai resolusi 50 MP dan 108 MP bisa diraih oleh ponsel dengan harga terjangkau sekalipun. Dan fitur ini yang menjadi highlight pada perangkat OPPO A77s, perangkat OPPO kelas A series yang menawarkan banyak hal, mulai dari desain, hingga kamera mumpuni yang mampu menghasilkan gambar dalam resolusi tinggi.

Lalu apa untungnya jika kita memperoleh foto dengan resolusi tinggi? Selain tidak akan pecah ketika dicetak ke kertas foto untuk dipajang di rumah atau pintu kulkas, dengan ukuran resolusi yang tinggi, maka kita akan mendapatkan fleksibilitas ketika melakukan editing foto.

Ketika kita memotong bagian tertentu atau cropping di salah satu titik, maka hasilnya akan tetap besar. Setidaknya lebih besar daripada ketika kita melakukan hal sama kepada foto dengan resolusi normalnya. Dalam hal ini di OPPO A77s adalah 12.5 MP.  Dengan semakin besar ukuran resolusi foto, maka gambar akan semakin detail, padat dan ketika digunakan di pencahayaan yang optimal dapat berfungsi sebagai fitur zoom, karena tidak banyak mengurangi kualitas ketika gambar diperbesar.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa teknologi kamera pada ponsel atau smartphone tidak sebaik kamera DSLR ataupun kamera pocket yang ditujukan hanya untuk mengambil gambar. Selain ukuran sensor yang harus menyesuaikan dengan fungsi ponsel secara keseluruhan, ada juga faktor biaya produksi dan hal-hal yang bersifat kemudahan pengoperasian serta perawatan.

Untuk itu, pabrikan ponsel terus mencari cara untuk bisa menghadirkan foto berkualitas tinggi, setidaknya setara kamera biasa. Melalui 3 jalan Ninja yang terdiri dari pemilihan sensor kamera (hardware), penggunaan software, dan memanfaatkan ISP dari chipset yang tepat (efisiensi kinerja prosesor), kamera ponsel diharapkan mampu menghasilkan gambar dengan kualitas mendekati kamera biasa.

Berdasarkan penyelidikan kami, OPPO A77s memilih sensor kamera besutan Samsung, yakni Isocell JN1. Merupakan sensor yang baru dikenalkan tahun lalu, berukuran kecil dan ringkas, 1/2.76 inci dengan ukuran pixel di 0.64 mikron. Sensor ini dikenal mampu meningkatkan penyerapan cahaya hingga 16 persen lebih baik sehingga kamera ponsel yang menggunakan sensor ini akan menghasilkan foto lowlight yang apik.

Sensor ini sendiri memiliki kemampuan untuk menghasilkan foto 50 MP. Melalui teknologi tetrapixel, di mana tiap empat pixel berukuran 0.64 mikron digabungkan menjadi satu pixel besar berukuran 1.28 mikron. Maka tidak heran jika hasil foto normal OPPO A77s ini akan berukuran 12.5 MP. Dan dengan teknologi yang sama akan mampu menghasilkan foto berukuran 50 MP.

Di sisi lain, selama ini OPPO dikenal dengan pendekatan multi-shot untuk mendapatkan foto-foto yang apik. Teknologi ini biasa digunakan kamera ponsel OPPO lawas untuk mendapatkan efek HDR yang sesuai. Teknik ini merupakan teknik pengambilan gambar untuk menghasilkan banyak foto dan digabungkan dalam satu gambar yang memadukan gambar-gambar tersebut.

Sekadar informasi, HDR adalah teknik untuk menghasilkan banyak foto dengan metering berbeda, kemudian di tingkat akhir software melakukan finalisasi dengan algoritma khusus untuk membuat gambar dengan kualitas dan eksposur yang lebih baik.

Objek yang diambil pada kondisi redup akan mendapatkan pencahayaan yang baik di hasil fotonya. Namun teknik foto HDR akan melakukan pengambilan gambar sedikit lebih lama dari biasanya karena kamera akan mengambil banyak gambar dengan sedikit noise.

Teknik HDR ini akan mengurangi noise dan bila diterapkan dengan pemotretan multi eksposur tentunya akan menghasilkan banyak foto dalam satu gambar.

Teknologi Multi-Shot juga bisa diterapkan untuk meningkatkan piksel. Satu bidikan menghasilkan banyak foto, piksel membuat penyimpangan, kemudian sintesis perangkat lunak akan memproses gambar tersebut. Hal ini membuat kualitas gambar 50 MP akan meningkat menjadi 108 MP. Maksudnya dibanding piksel aslinya, kualitas gambar akan memiliki piksel yang lebih baik dan lebih besar.

Jadi, Oppo A77s tidak bisa disebut menggunakan metode interpolasi sederhana. Karena kalau hanya melakukan proses interpolasi saja, peningkatan 50 MP menjadi 108 megapiksel hanya akan menghasilkan detail yang sangat kasar. Untuk itu upaya secara software melalui pendekatan multishot dan pendekatan algoritma secara AI ini akan menghasilkan foto yang bebas noise dengan lebih baik lagi.

Intinya OPPO A77s mewujudkan teknologi peningkatan kualitas piksel ini didukung dengan kinerja prosesor, perangkat keras dan perangkat lunak secara bersamaan.

Layanan Mobile Center Tri Kini Hadir di Facebook

Mobile Center Tri

tabloidpulsa.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), melalui brand Tri, bekerja sama dengan Facebook yang menggunakan platform global milik Telenor Linx, Millom, memberikan pelanggan akses Mobile Center Tri di Facebook, yang memungkinkan mereka membeli paket data di sana. Di laman khusus ini, pengguna juga  bisa mengecek jumlah pulsa hingga mengetahui paket data yang sedang digunakan.

SVP-Head of Digitalization of Indosat Ooredoo Hutchison, Sudheer Chawla mengatakan, “Kami yakin bawah kolaborasi IOH, Facebook, dan Telenor Linx ini merupakan langkah lanjutan dalam memberikan pengalaman pelanggan yang berkualitas. melalui kerja sama ini, pelanggan bisa mendapat kemudahan untuk mengakses laman Facebook tanpa data, melakukan pembelian paket data, hingga nantinya membeli paket darurat.”

Untuk mengakses laman Mobile Center Tri, pelanggan cukup menekan tombol “Buy Data” (beli data) yang ada di bagian kanan atas laman Facebook. Pengguna juga bisa mengakses lewat pengaturan Menu, Setting & Privacy, kemudian Mobile Center Tri.

Di laman Mobile Center Tri, pengguna bisa melihat informasi nomor mereka, tawaran paket data yang disesuaikan dengan jumlah pulsa yang tersedia, detil akun pengguna, layanan pelanggan yang bisa diakses lewat akses pesan instan FB Messenger, dan penambahan pulsa (recharge balance).

Dalam waktu dekat, IOH akan memungkinkan pelanggan untuk memanfaatkan pinjaman dan menggunakan beberapa metode pembayaran lewat dompet elektronik seperti Dana, OVO, ShopeePay, dan GoPay untuk menyelesaikan pembelian mereka.

Pilihan paket data yang bisa dibeli pelanggan akan disesuaikan dengan riwayat pembelian paket data sebelumnya dan ketersediaan pulsa mereka. Pelanggan yang mengakses aplikasi Facebook tanpa data, akan menerima tampilan teks tanpa foto dan video.

VIDA: Infrastruktur Digital yang Baik Mampu Dorong Inklusi Keuangan

Inklusi Keuangan

tabloidpulsa.id – Forum B20 yang dipimpin Indonesia telah membuahkan beberapa kesepakatan yang salah satunya mencakup peran identitas digital sebagai fondasi atau building block pembangunan ekonomi digital.

VIDA sebagai bagian dari Gugus Tugas Digitalisasi B20 turut berpartisipasi dalam merumuskan rekomendasi kebijakan untuk mempercepat laju pengembangan infrastruktur digital.

Rumusan tersebut mencakup standardisasi identitas digital serta harmonisasi aturannya, baik nasional maupun global.

Selain aspek teknis, keberlangsungan bisnis fintech juga perlu memperhatikan inklusivitas layanan dari perspektif konsumen atau pengguna di berbagai lapisan masyarakat.

Semenjak pandemi COVID-19, infrastruktur digital telah berkembang pesat dan telah menjadi entitas yang sangat krusial dalam mendorong inklusi keuangan.

Di tengah tumbuhnya sektor fintech di Indonesia, tindakan social engineering menjadi semakin marak.

Munculnya tindakan manipulatif seperti penipuan identitas (identity fraud) ini marak terjadi dan mengganggu keberlangsungan bisnis jasa keuangan.

Sebuah survei pada tahun 2021 menunjukkan sebanyak 3% masyarakat Indonesia menyadari identitasnya telah dicuri dan digunakan oknum penipu untuk membuka akun bank.

Lebih jauh, sebanyak 48% perusahaan Indonesia mengalami peningkatan kerugian dari tahun ke tahun akibat penipuan yang sering diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk mengenali konsumen.

Standardisasi identitas digital menjadi rekomendasi forum B20 sebagai langkah permulaan dalam perancangan suatu ekosistem digital yang aman dan terpercaya, maupun mengantisipasi usaha manipulasi sosial dalam ranah digital.

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur mengatakan “Sebagai prasyarat masuk dalam layanan digital, identitas digital yang aman meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap ekonomi digital karena dapat meminimalisir identity fraud yang merugikan masyarakat Indonesia. Untuk itu kami berterima kasih atas perhatian Pemerintah Indonesia terhadap isu ini, khususnya dalam Presidensi G20 dan Forum B20 yang baru saja berlangsung sukses. ” 

Sejak tahun 2008, Indonesia melalui Undang Undang Informasi Transaksi Elektronik telah mendorong penggunaan Sertifikat Elektronik sebagai identitas digital yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam dunia digital.

Tidak terlihat langsung di mata publik, teknologi identitas digital berbasis sertifikat elektronik seperti tanda tangan digital dan e-KYC selama ini telah menjadi tulang punggung dari berbagai layanan digital populer dari berbagai industri seperti jasa keuangan, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan juga kesehatan.

Sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) berinduk di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika, VIDA turut menyambut baik kesimpulan B20 Summit yang mendorong harmonisasi regulasi antar institusi terkait identitas digital yang dapat mendorong tumbuhnya digital trust, dan akhirnya peluang ekonomi digital yang lebih luas dan inklusif di Indonesia. 

“Tindakan ini diperlukan agar identitas digital yang sudah distandardisasi dalam skala nasional kemudian dapat disinkronisasi dengan negara-negara lainnya. Dengan adanya harmonisasi kebijakan ini, baik perusahaan maupun pelaku usaha dapat menjalankan berbagai macam transaksi dengan aman tanpa harus mengorbankan kemudahan dan kenyamanan pengguna.” jelas Niki.

Forum B20 juga menekankan pentingnya penyedia layanan dan platform digital menjaga kepercayaan dan hak konsumen untuk menjaga tumbuhnya ekonomi digital.

Implementasi layanan yang berpusat pada konsumen (consumer-centric) harus terus didorong, mengingat peran sentral konsumen dalam mendorong tumbuhnya digital trust demi tercapainya inklusi keuangan.

“Dalam menjalankan bisnis, VIDA berbasis pada prinsip 4S – yakni speed, scale, secure, social impact, yang tidak hanya mempertimbangkan aspek implementasi teknologi canggih tetapi juga turut memperhitungkan aspek etika, khususnya dalam penggunaan data konsumen. Operasional seluruh layanan kami telah memperhatikan sudut pandang konsumen berdasarkan prinsip-prinsip identitas digital, seperti perlunya consent (persetujuan). Sejalan dengan rekomendasi B20, budaya penghormatan dan pelindungan data ini harus menjadi perhatian utama bagi antar pemangku kepentingan dengan menyesuaikan dengan tren ancaman keamanan terkini.”, tutup Niki

Editor's Pick