tabloidpulsa.id – Telkomsel kembali menghadirkan Digital Creative Entrepreneurs (DCE), program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan yang berfokus pada pemberdayaan UKM melalui kurikulum berbasis Artificial Intelligence (AI). Memasuki tahun kelima pelaksanaannya, DCE mengusung tema “AI‑Enabled SMEs Growth – How Locals Go Global” dan menyasar UKM dari empat track utama: Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft.
Sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia menyerap lebih dari 123 juta tenaga kerja pada 2025, namun jumlah usaha yang telah “go digital” masih jauh dari target nasional. Padahal, sebanyak 85.2% responden survei di 53 negara telah mengkonfirmasi teknologi seperti AI bisa mendukung operasional dan layanan.
Penguatan pada kurikulum DCE ke‑5 dirancang untuk jadikan manfaat AI terukur dan terimplementasi di aktivitas bisnis harian UKM lokal, agar dampaknya semakin konkret bagi peserta dan pelanggan mereka:
- Business Diagnostic: audit aspek-aspek bisnis UKM untuk evaluasi Business Health Score.
- Growth‑Focused Mentoring: pendampingan untuk peningkatan efisiensi dan jangkauan pasar.
- AI Tools Training: praktik pemanfaatan AI untuk riset tren, perencanaan konten, inovasi produk.
- Curated Local Showcase: pameran brand lokal unggulan di setiap kota penyelenggaraan.
Rangkaian DCE ke‑5 difokuskan untuk meningkatkan kapabilitas UKM peserta melalui sejumlah tahapan:
- Kick‑Off: Jakarta (20 November)
- Roadshow: Makassar (27 November), Medan (4 Desember), Surabaya (11 Desember)
- Onboarding: 500 UKM dikenalkan ke ekosistem digital Telkomsel + solusi akselerasi bisnis
- Pitching Tracks: 24 UKM memaparkan rencana bisnis dan rencana implementasi digital
- Academy: 12 finalis mengikuti inkubasi intensif (mentoring, bootcamp)
- Summit/Awarding: Final pitch dan penentuan 5 pemenang DCE ke‑5 pada Juli 2026
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menyatakan, “Sebagai wadah pembinaan, solusi, dan inkubasi, selama empat tahun terakhir DCE berfokus pada pemberdayaan dan transformasi digital UKM Indonesia. Tahun ini, DCE hadir dengan semangat baru untuk memaksimalkan peran teknologi dan kecerdasan buatan dalam mengembangkan bisnis. Dengan mengoptimalkan adopsi AI dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi, kami berharap UKM Indonesia bisa terus belajar dan berkembang, bersama naik kelas dan berdaya saing global.”
Di sela sesi Kick-Off DCE ke-5 di Jakarta, Co-Founder dari Rajoet Gawenan (rajoet.id) sekaligus alumni program DCE ke-3, Genesia Ng, membagikan pengalamannya. “DCE Telkomsel telah membantu kami memahami pelanggan secara mendalam, memahami gambaran umum profil mereka, dan melihat wawasan kebiasaan konsumen. Pendekatan ini sangat berpengaruh ke pengembangan produk Rajoet sejak dua tahun lalu. Dengan semakin relevannya AI, kami pikir DCE ke-5 akan jadi peluang besar bagi UKM untuk memanfaatkan teknologi digital, baik dalam riset, desain, pemasaran, maupun layanan,” ujarnya.
Pelaku UKM lokal di bidang Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft dapat mendaftarkan bisnisnya mulai 20 November hingga paling lambat 24 Desember 2025 melalui www.dce.co.id.
Sejak 2021, DCE telah berperan sebagai “Impact SME Accelerator” dengan tujuan memperkuat kapabilitas, kreativitas, dan daya saing UKM Indonesia. Kini mengintegrasikan pendekatan AI–enabled growth, pada 2025 DCE telah mencatatkan lebih dari 9.930 UKM terdaftar, lebih dari 680 alumni, 18 UKM terbaik, melibatkan lebih dari 80 expert, melaksanakan 165 sesi mentoring dan 63 webinar nasional, serta memberikan hibah total ratusan juta Rupiah.



