tabloidpulsa.id – Satu-satunya game simulasi sepak bola tersisa yang masih berbayar kini telah hadir hampir di semua platform. Game besutan EA Sport yang dulunya berjudul FIFA Series dan mulai tahun kemarin berganti menjadi EA FC ini telah memasuki musim 2025 dan memiliki judul resmi EA FC25. Kami akan membahas versi konsol dan PC yang notabene memiliki harga lumayan tinggi, dan kali ini kami akan bahas versi Playstation 5 alias next gen yang kurang lebih akan sama dengan versi PC.
Secara resmi game ini meluncur tanggal 27 September 2024, alias Jumat kemarin. Namun sesuai tradisi beberapa tahun belakangan, EA memberikan kesempatan pada pemain yang melakukan pre-order versi Ultimate Edition untuk bermain seminggu lebih awal. Dan pelanggan EA Play untuk mencicipi selama 10 jam permainan, dalam rentang waktu tersebut. Itu di luar media dan influencer yang diberikan akses lebih awal oleh EA untuk menjadi bagian dari Beta tester atau kerja sama lainnya. Jadi disclaimer, copy game FC25 yang kami mainkan merupakan hasil pembelian sendiri dan bukan dari pihak EA.
Dari 7 hari melakukan grinding di Ultimate Team dan Manager Career di FC25, kami menemukan beberapa hal menarik seperti berikut ini:
Harga Tidak Berubah
Seperti iPhone yang memiliki harga cenderung sama setiap tahunnya, untuk varian tertentu yang memang merupakan pengulangan dari seri sebelumnya, FC25 juga dijual dengan harga yang tidak jauh berbeda dari FC24 yang muncul tahun lalu. yakni Rp 1.399.000 untuk Ultimate Edition dan Rp 999.000 untuk Standard Edition. Di mana Ultimate Edition akan memberikan lebih banyak bonus, yang relatif sama dengan tahun sebelumnya, semisal 4600 FC Point dan akses 7 hari sebelum rilis serta slot evolution khusus.
Grafik dengan Ray Tracing
Untuk versi konsol kita bisa menemukan dua pilihan tampilan. Yakni Favor Resolution dan Enhanced Visual. Di Enhanced Visual ini kita akan mendapati sejumlah teknologi grafis 4K ray tracing yang selama ini jadi standard gamer, sementara Favor resolution tidak akan menanyangkan hal yang fancy, namun resolusi dan grafis tingkat tinggi akan dimunculkan saat cutscene atau menonton highlight.
Bagi Anda yang mengutamakan gameplay yang lancar tanpa hambatan, maka Favor resolution bisa dipilih. Meskipun keduanya menargetkan agar permainan berjalan dalam 60fps, namun ketika memilih Enhanced Visual kerap terjadi fps drop alias lagging yang sebenarnya tidak terlalu parah, namun untuk situasi yang kompetitif akan cukup menyebalkan.
Kehilangan Lisensi dari Klub Besar Langganan
Setelah kehilangan lisensi dari AS Roma, Atalanta dan Lazio di EAFC24, tahun ini kabar buruk bagi pecinta Liga Italia Serie A, AC Milan dan Inter Milan pun harus tertampil dengan jersey dan logo generik. Dengan nama Milano FC dan Lombardia FC. Tidak terlalu mengganggu secara teknis namun cukup menyedihkan bagi penggemar klub-klub yang disebutkan di atas.
Terlalu Memaksakan Mode RUSH
Selain perombakan besar-besaran di sisi pengaturan taktik atau disebut dengan FC IQ, akan dibahas di bawah, sebenarnya tidak banyak yang berubah dari game sepak bola milik EA ini. Hampir semua mode permainan yang kita sukai masih ada dan tertampil dengan grafis yang lebih segar.
Di tengah gempuran game sepak bola gratisan, semisal eFootball 2025, UFL yang bakal rilis minggu ini juga (khusus PS5) dan kabarnya FIFA sudah siap berkolaborasi dengan 2K membuat game sepak bola mereka sendiri yang mungkin akan dinamai FIFA2K 25, maka ada beberapa moda permainan yang masih hanya disediakan oleh EA FC25. Semisal mode Career, entah sebagai manajer maupun player.
Di mana kita bisa bermain melawan klub satu negara secara regular dan berkesempatan melawan klub dari liga lain di zona yang sama, dengan susunan pemain yang sama dengan kehidupan nyata dan bisa dimainkan secara offline, atau bahkan bagi player, bisa dipanggil sebagai pemain Tim Nasional, adalah salah satu mode permainan yang bisa dinikmati sebagai konten unggulan EA FC25 sebagai game berbayar. Kita tidak bisa merasakannya di game gratisan semisal eFootball.
Namun EA memikirkan hal yang berbeda, terutama untuk pengalaman online yang lebih seru. Dan mereka menciptakan game mode bernama RUSH. Dengan lapangan yang lebih kecil, di mana zona offside ditentukan di 2 ujung seperempat lapangan, dan hanya memainkan 5 pemain vs 5 pemain. Cara bermainnya masih sama dengan mode Volta di game sebelumnya. Hanya saja dengan sejulah perubahan. Semisal tidak ada kartu merah di sini, diganti dengan kartu biru, di mana pelanggar akan dikeluarkan dari lapangan sampai terjadi goal. Dan kick off akan terlihat seperti permainan bola basket dimana pemain yang ada di tengah berebut bola. Dan penalti yang aneh, di mana penendang boleh mendrible bola sampai dekat gawang dan menembaknya.
Oke, RUSH kita akui sangat inovatif. Kalau tidak mau dibilang menghilangkan esensi sepak bola dan futsal. Namun yang menjadi lebay adalah, mode RUSH ini hadir di semua mode permainan. Semisal FUT alias Football Ultimate Team, di mana tiba-tiba kita ditantang untuk bermain RUSH secara drop in dengan menggunakan pemain yang kita miliki. Setiap kali akan ada perubahan aturan, semisal overall maksimum dan seterusnya. Kalau kita tidak memainkannya, maka kita tidak akan mendapatkan poin EXP untuk menyelesaikan Season. Satu kata, dipaksa!
Begitu pun di mode lainnya, termasuk Club dan Manager Career. Di Club, selain memainkan tim sepak bola dalam permainan lapangan besar layaknya Pro Clubs jaman dulu, kini juga ada RUSH. di Manager Career, tiba-tiba saat kita menunggu waktu bergulir menuju pertandingan berikutnya, ada notifikasi tim academy (youth) bermain dalam sebuah kompetisi dan kita terpaksa memainkannya (meskipun bisa diskip) dan itu membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk satu pertandingan.
Jadi, jangan heran kalau nanti pengembangan EAFC akan lebih condong ke mode ini di kemudian hari. Semoga tidak.
FC IQ: Penjelasan Singkat
Saat diperkenalkan melalui video-video preview, Fitur ini sudah cukup membingungkan. Kita hanya tahu bahwa dengan FC IQ kita mengatur taktik dan formasi dengan lebih dalam lagi. Sebatas itu. Tapi begitu kita masuk ke dalamnya, kita akan membutuhkan cukup banyak waktu, terlebih saat itu tanpa ada panduan dari siapapun.
Intinya, FC IQ melakukan pendekatan berbeda dalam upaya meracik komposisi pemain dan strategi baik saat memegang bola maupun saat tidak memegang bola. Kita bisa mengatur jenis pendekatan strategi apa. kita bisa memilih dari sejumlah opsi yang sudah ada, atau membuat gaya bermain Anda sendiri melalui custom.
Kemudian Anda memilih formasi yang bakal digunakan, Gaya build up dan gaya bertahan. Awalnya sih terlihat sangat sederhana, bukan? Dibanding sebelumnya, Anda harus menentukan berapa orang di kotak penalti saat tendangan sudut, saat menyerang dan sebagainya. Tapi, tidak hanya sampai di situ gan.
Setelah kita sudah cocok dengan formasi dan 3 hal lain yang disebutkan di atas, kita kemudian harus mengatur peran masing-masing pemain. Nah di EAFC25 setiap pemain memiliki kecenderungan bermain tertentu. Alias roles. Ditandai dengan tanda plus berwarna hijau, baik satu plus maupun dua plus. Makin besar, maka makin baik. Dengan demikian Anda harus mencocokkan antara ide Anda untuk tim dan role yang dimiliki pemain.
Hal ini menghasilkan satu kondisi yang memaksa kita tidak memainkan pemain terbaik di sebuah posisi, karena dia memiliki role berbeda dengan yang kita inginkan. Dan Anda harus membuat skema baru yang berkonsentrasi pada pengoptimalan role para pemain. Dan Anda akan bergantian menggunakan itu, sesuai dengan kebutuhan.
Setelah Anda berhasil membuat satu taktik, Anda bisa membagi taktik tersebut menggunakan kode yang muncul di taktik tersebut. Dan inilah yang sejujurnya kita butuhkan sejak dulu di game milik EA. Di Konami kita bisa menyimpan taktik untuk kemudian diterapkan di pertandingan-pertandingan lain. Nah dengan kode ini, memungkinkan kita untuk membawa taktik kemanapun pergi bahkan ketika bermain bersama saudara saat lebaran nanti. Kuncinya hanya ketersediaan internet.
In Game Experience
Ada sesuatu yang diubah dalam FC25. Entah itu di sisi dribbling atau di bagian AI lawan yang kini makin pintar. Saat dulu kita bisa memegang bola lebih lama dan memainkan sesuai dengan keinginan, di sini, bola yang kita keep sekalipun bisa dengan mudah terebut oleh lawan dengan stat yang berada di bawah.
Sebagai penggantinya, dribbling menggunakan tombol L1 (LB) jadi makin ganas. Susah untuk diantisipasi, terutama jika kita menggabungkannya dengan gerakan joystick kanan (R). Dan dalam sejumlah kesempatan, skill kiper seakan dibuff di menit-menit akhir (sekitar 80an) sehingga tidak mudah kebobolan dengan cara yang sama dengan sebelumnya.
Tapi setelah mendapatkan kuncinya, dan lama berlatih, kita akan merasa bahwa game ini tetap memiliki gameplay yang lebih baik dari game serupa.
Kesimpulan
Sudah lama sekali setiap akhir September, kita akan membaca perbandingan EA FC vs eFootball. Yang sekarang harusnya tidak perlu lagi dibandingkan. Karena keduanya merupakan game yang berbeda. Satu gratisan, satu berbayar. Belum lagi membandingkan grafik, atau kesamaan dengan muka pemain asli. Ngapain sih?
Kalau Anda bukan pemain FUT dan Pro Club. Lebih baik Anda menunggu harga game ini turun. Biasanya akan terjadi sekitar tengah musim liga, alias Januari. Tapi kalau Anda adalah pemain FUT dan Pro Club, maka bahkan 7 hari awalan ini saja bisa berpengaruh untuk meningkatkan stat pemain dan klub untuk bisa bersaing secara online.