tabloidpulsa.id – Awalnya kita mengenal brand POCO sebagai sub brand dari merek Xiaomi. Di tengah masa bertumbuhnya sub brand-sub brand dari merek lain, maka langkah ini dianggap wajar, meskipun kerap ada pertanyaan dan kekhawatiran terhadap kelangsungan produk-produk Xiaomi yang lain.
Tapi langkah yang dilakukan POCO semenjak diperkenalkan pada tahun 2018 silam hingga kini seperti menjawab pertanyaan-pertanyaan media, termasuk kami. POCO tidak sembarangan merilis produk. Karena setiap produk yang dijual selalu ditugasi untuk menjadi raja di setiap kelasnya, terutama di pasar Indonesia. Bahkan sebelum mereka menggunakan kata the Killer sebagai jargonnya.
POCO The Killer Brand
Hal ini tidak berlebihan. Sekedar mengingatkan, POCO F1 yang dirilis tahun 2018 merupakan produk dengan chipset flagship Snapdragon 845 dengan harga hanya Rp 4.999.000 saat diluncurkan Agustus 2018.
Saat ponsel-ponsel dengan chipset yang sama masih di atas 10 jutaan, produk ini bisa dijual dengan harga relatif murah. Memperkenalkan performa yang apik dengan teknologi LiquidCool di antara produk-produk kelas menengah yang masih membawa chipset di kelas yang lebih rendah.
Ponsel pertama POCO ini disambut dengan baik oleh pasar dan mampu menorehkan angka pengapalan lebih dari 2,2 juta unit di seluruh dunia.
Dua tahun berikutnya, atau lebih tepatnya di bulan Juli 2020 POCO kembali menggebrak pasar ponsel flagship Tanah Air. Betapa tidak, di awal kondisi pandemi covid-19 POCO justru memperkenalkan produk menarik POCO F2 Pro.
Produk ponsel ini membawa chipset flagship Qualcomm Snapdragon 865, yang notabene saat itu masih kinyis-kinyis dan baru satu produk yang membawa chipset sama saat itu di Indonesia. Dijual dengan harga Rp 7.999.000 saja. Alias separo harga ponsel-pnsel flagship saat itu.
Meski tidak secara lantang menyebut POCO F2 Pro sebagai the Flagship Killer, nyatanya produk ini memang menawarkan performa dan fitur flagship semisal layar 120Hz dan liquid cooling.
Penerimaan produk ini pun dianggap sangat baik dan mengejutkan. Hal ini diakui oleh Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse pada acara peluncuran POCO M3 Januari 2021 lalu.
Selanjutnya POCO tidak lagi membutuhkan waktu 2 tahun untuk meluncurkan produk barunya. Kali ini mereka merilis produk POCO X3 NFC yang ditugasi untuk merusak pasar kelas menengah.
POCO X3 NFC dibekali dengan performa apik di kelasnya dengan chipset Snapdragon 732G, kembali dengan Liquidcool Technology untuk mengurangi panas pada chamber hingga 6 derajat celcius.
Pihak POCO mengklaim produk ini sebagai the Real Mid-Range Killer. Menurut para Editor PULSA, ponsel ini pun dianggap sebagai ponsel paling valuable. Yang artinya antara harga dan kemampuan (Price to Performance) yang diberikan berada pada titik paling memuaskan.
Lalu satu lagi yang baru saja meluncur awal 2021 ini ada POCO M3. Ya, tepat sekali, produk ini ditugasi untuk merusak pasar yang lebih bawah dari X3 NFC. Dan POCO mulai berani menyatakan bahwa produknya memang digadang-gadang mampu menjadi “pembunuh” produk lain yang ada di kelasnya.
POCO M3 merupakan The New Entry Level Killer”. Dengan harga hanya Rp 1.899.000 (4/64GB) dan Rp 2.299.000 (6/128GB), ponsel ini mampu menawarkan performa yang jauh lebih baik ketimbang ponsel-ponsel yang harganya bahkan lebih mahal.
Pemilihan chipset Snapdragon 662 yang sejatinya merupakan chipset yang disasar untuk ponsel kelas menengah mejadi kunci keberhasilan POCO M3 dalam menawarkan kinerja yang lebih dari ponsel-ponsel Entry Level lain.
Hampir di semua lini, mulai dari flagship, mid-range hingga entry level, POCO sudah menempatkan “agen” nya. Dan kami meyakini bahwa ini belum berakhir. Di 2021 dan tahun-tahun mendatang, siklus ini kemungkinan besar akan kembali dilakukan oleh POCO, dengan kembali merusak pasar di semua kelas.
Kita tunggu saja kelanjutan gebrakan POCO selanjutnya.
POCO Brand dengan Pertumbuhan yang Cepat
Di Indonesia, kehadiran POCO M3 juga menjadi tonggak perpisahan POCO dan Xiaomi Indonesia. POCO dan Xiaomi kini menjadi dua brand independen yang memfokuskan diri pada dua hal yang berbeda demi memuaskan lebih banyak pengguna.
Dimana POCO yang relatif masih muda dan menjanjikan, akan fokus pada performa dan menghadirkan smartphone terbaik dengan harga terbaik. Demikian yang disampaikan Alvin pada 21 Januari 2021 lalu.
Dalam jangka 2.5 tahun yang singkat, Brand POCO menjadi salah satu brand smartphone yang menarik dan menjanjikan. POCO mampu hadir di 35 pasar global hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Alvin pun membeberkan rahasia 3 nilai utama POCO yang terdiri dari Boldatau berani, Disruptive alias menggangu, dan terakhir adalah Different atau berbeda. Yang mana menurut kami sangat menggambarkan sejumlah produk POCO yang sudah hadir di Tanah Air.