tabloidpulsa.id – BCA terus menghadirkan inovasi untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen ini, BCA memperkenalkan berbagai solusi digital guna mempermudah onboarding, menyediakan sistem pembayaran yang seamless, serta mendukung digitalisasi operasional UMKM.
Transformasi Digital UMKM Bersama BCA
Dalam sesi talk show mini studio di BCA Expoversary 2025 pada Jumat (21/2), VP Acquisition & Business Partnership BCA, Liyanni Lie, menyoroti pesatnya transformasi digital merchant UMKM pascapandemi COVID-19.
Hal ini tercermin dari meningkatnya transaksi QRIS di kalangan mitra merchant BCA secara signifikan.
“Kami mencatat pertumbuhan nilai transaksi QRIS yang meningkat dua kali lipat, dengan frekuensi transaksi naik lebih dari 112% YoY sepanjang 2024. Pergeseran menuju pembayaran digital ini didorong oleh kebutuhan merchant untuk mengatasi kendala dalam transaksi tunai, seperti kesalahan perhitungan dan risiko uang palsu. Sejalan dengan itu, BCA juga mendukung inisiatif regulator dalam percepatan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia,” ujar Liyanni Lie.
Sebagai bentuk dukungan nyata, BCA memperluas penyediaan QRIS statis dan QRIS dinamis melalui ratusan ribu mesin Electronic Data Capture (EDC) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Aplikasi Merchant BCA: Solusi Praktis untuk UMKM
Untuk mempermudah proses onboarding dan pengajuan QRIS serta EDC, BCA meluncurkan Aplikasi Merchant BCA pada awal 2024.
Aplikasi ini dirancang khusus untuk mitra merchant guna menyederhanakan transaksi keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, serta menjadi kanal informasi dan solusi bisnis.
“Melalui Aplikasi Merchant BCA, merchant dapat mengajukan QRIS dan mendapatkan persetujuan dalam hari yang sama (same day service) jika pengajuan dilakukan pada pagi hari. Sementara itu, pengajuan mesin EDC dapat disetujui dalam waktu 2-3 hari, tergantung lokasi merchant. Semua ini dimungkinkan berkat jaringan distribution center BCA yang tersebar di berbagai wilayah,” jelas Liyanni Lie.
Per Januari 2025, BCA mencatat bahwa lebih dari 275 ribu merchant aktif telah memanfaatkan Aplikasi Merchant BCA.
Dari 380 ribu merchant baru di segmen bisnis individu yang diakuisisi BCA sepanjang 2024, sekitar 75% telah menggunakan aplikasi ini untuk kemudahan pendaftaran.
aposBCA: Mesin EDC Berbasis Android untuk Kemudahan Transaksi
Sebagai bagian dari inovasi BCA UMKM, bank ini menghadirkan aposBCA, mesin EDC berbasis Android yang menawarkan fleksibilitas bagi merchant dengan mobilitas tinggi.
Perangkat ini dilengkapi layar sentuh intuitif dan mendukung berbagai metode pembayaran nontunai, termasuk QRIS, kartu debit/kredit, serta transaksi contactless.
Selain itu, aposBCA memiliki konektivitas SIM card dan Wi-Fi untuk memastikan transaksi yang cepat dan aman.
Beyond Payment: Dukungan Digitalisasi UMKM
Ke depan, BCA tidak hanya berfokus pada sistem pembayaran, tetapi juga memperluas dukungan bagi UMKM dalam meningkatkan skala bisnisnya.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah kolaborasi dengan perusahaan fintech penyedia platform point of sale (POS).
Melalui integrasi sistem pembayaran BCA dengan perangkat POS, UMKM dapat mengoptimalkan pengelolaan transaksi hingga pelaporan keuangan.
“Dalam proses scale-up, UMKM membutuhkan lebih dari sekadar solusi pembayaran digital. Kami menyebutnya beyond payment. BCA akan terus berinovasi dalam menciptakan solusi digital yang mampu mempermudah operasional bisnis UMKM secara end-to-end. Dengan adanya ekosistem fintech dan perbankan yang terintegrasi, diharapkan semakin banyak UMKM yang dapat berkembang dan meraih kesuksesan,” tutup Liyanni Lie.
Melalui berbagai inovasi digital ini, BCA semakin memperkokoh perannya dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia, memastikan mereka siap bersaing di era digital dengan solusi keuangan yang inovatif dan efisien.