tabloidpulsa.id – Google.org mengumumkan dua hibah terbaru yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kecerdasan buatan (AI) dan ketahanan pangan di Asia Tenggara.
Total hibah sebesar 7 juta USD ini akan membantu 5,5 juta orang di kawasan tersebut, termasuk 200.000 petani dan keluarga di Indonesia, untuk meningkatkan keterampilan dalam AI dan ketahanan pangan.
ASEAN Foundation akan menerima hibah sebesar 5 juta USD untuk meningkatkan literasi AI bagi lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di Asia Tenggara.
Selain itu, Edu Farmers International Foundation yang berbasis di Jakarta akan menerima 2 juta USD untuk memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi AI, khususnya untuk mendukung petani kecil dan keluarga kurang mampu di Indonesia.
Komitmen Google.org untuk Asia Tenggara
Ruth Porat, Presiden & Chief Investment Officer Alphabet dan Google, menjelaskan dalam acara di Sekretariat ASEAN, Jakarta, bahwa Google berkomitmen untuk mendukung masa depan Asia Tenggara melalui investasi teknologi dan infrastruktur. “Kami terus mengembangkan pusat data, region cloud, dan kabel bawah laut di kawasan ini, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur internet dan AI. Pengumuman hibah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memberdayakan masyarakat dan organisasi di wilayah ASEAN,” kata Porat.
Sejak 2019, Google.org telah memberikan lebih dari 10 juta USD kepada organisasi-organisasi yang berdampak sosial di Indonesia. Program-program seperti Gemini Academy dan Bangkit telah membantu meningkatkan keterampilan AI untuk guru, siswa, dan berbagai sektor lainnya, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Program Edukasi AI untuk Guru dan Siswa
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Porat juga mengunjungi sebuah sekolah menengah negeri untuk bertemu dengan guru dan siswa yang telah mengikuti pelatihan AI dari Google. Hibah ini akan memperkuat program-program pelatihan AI yang ada, serta memberdayakan lebih dari 2,5 juta orang Indonesia untuk memperoleh keterampilan terkait AI.
Pada AI Opportunity Southeast Asia Forum, Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, menjelaskan bahwa program “AI Ready ASEAN” menargetkan pelatihan untuk jutaan pendidik, orang tua, dan anak muda hingga tahun 2026. Program ini akan bekerja sama dengan 5.000 sekolah dan universitas di 10 negara ASEAN melalui pelatihan AI dasar, baik secara daring maupun tatap muka.
Dampak Ekonomi AI dan Ketahanan Pangan di Indonesia
AI memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian Indonesia, dengan proyeksi manfaat ekonomi mencapai Rp2.612 triliun (167 miliar USD) pada tahun 2030. Google berinvestasi di Indonesia untuk mendukung potensi ini dan telah meluncurkan berbagai program untuk mempersiapkan siswa dan tenaga pengajar menghadapi masa depan yang berbasis AI.
Sementara itu, ketahanan pangan di Indonesia tetap menjadi tantangan. Edu Farmers International Foundation, yang sebelumnya menerima hibah dari Google.org pada tahun 2022, telah melatih ribuan petani melalui program “Bertani Untuk Negara.” Hibah terbaru senilai 2 juta USD ini akan memberdayakan 200.000 petani kecil dan keluarga kurang mampu melalui solusi berbasis AI.
Amri Ilmma, Chief Operating Officer Edu Farmers International Foundation, menyatakan bahwa teknologi AI, termasuk chatbot, akan memberikan panduan real-time yang dipersonalisasi bagi para petani kecil, membantu mereka memaksimalkan hasil panen dengan memanfaatkan data cuaca, kondisi tanah, dan ancaman hama. Selain itu, chatbot juga akan memberikan saran nutrisi untuk keluarga guna mengatasi masalah stunting dan mendukung pola makan sehat.
Melalui hibah ini, Google.org berharap dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia, sekaligus mendorong inovasi AI yang inklusif di seluruh Asia Tenggara.