tabloidpulsa.id – Serangan siber di kawasan Asia Pasifik terus menunjukkan tren peningkatan dan semakin kompleks. Hal ini diungkap dalam Cyber Threat Landscape Report 2025 yang dirilis oleh Ensign InfoSecurity terkait serangan siber termasuk di Indonesia.
Dalam laporan tersebut, Ensign InfoSecurity menyoroti kemunculan gerakan ekonomi siber bawah tanah yang tumbuh pesat, serta kerentanan yang semakin nyata dalam rantai pasok sistem keamanan siber di berbagai sektor industri.
Evolusi Hacktivist dan Kolaborasi Ancaman Siber di Indonesia
Laporan Ensign InfoSecurity menyebutkan bahwa di Indonesia, kelompok hacktivist mengalami evolusi signifikan dari sisi skala dan kemampuan.
Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya kolaborasi antar pelaku dalam jaringan ekonomi siber bawah tanah.
Bahkan, kini para pelaku serangan siber bekerja sama dengan kelompok kejahatan terorganisir dan hacktivist untuk melancarkan kampanye siber berbasis ideologi yang didanai dengan lebih canggih.
“Perubahan ini menunjukkan bahwa serangan siber tidak lagi sekadar didorong oleh motif ideologis, tapi juga demi keuntungan finansial. Kolaborasi antar pelaku dalam gerakan bawah tanah membuat mereka makin tangguh dan sulit dilumpuhkan,” ujar Adithya Nugraputra, Head of Consulting PT Ensign InfoSecurity Indonesia.
4 Temuan Penting Ensign InfoSecurity Terkait Serangan Siber
Dalam laporan terbarunya, Ensign InfoSecurity memaparkan empat tren utama yang mencerminkan transformasi lanskap serangan siber di kawasan Asia Pasifik:
1. Ekonomi Siber Bawah Tanah Makin Terorganisir
Ekosistem ekonomi siber bawah tanah kini semakin matang.
Pelaku serangan seperti kelompok ransomware, Initial Access Brokers (IABs), hingga hacktivist membentuk jaringan kerja sama untuk menjalankan serangan siber secara terstruktur.
IABs, misalnya, menjual akses ilegal ke sistem perusahaan ke banyak pihak.
Sementara kelompok yang disponsori negara menggunakan jaringan kejahatan siber ini untuk melancarkan serangan tanpa langsung terdeteksi sebagai pelaku utama.
2. Rantai Pasok Keamanan Siber Jadi Target Strategis
Perusahaan yang menjadi penyedia perangkat keras, perangkat lunak, hingga jasa profesional seperti hukum dan akuntansi kini menjadi target utama serangan.
Tingginya kepercayaan klien terhadap perusahaan-perusahaan ini membuat mereka menyimpan banyak data sensitif, namun pertahanan siber mereka umumnya masih lemah.
3. Serangan Siber Disponsori Negara Meningkat
Ensign InfoSecurity mencatat peningkatan signifikan terhadap aktivitas serangan siber yang disponsori negara tertentu.
Kelompok ini memiliki sumber daya besar, keahlian tinggi, dan mampu menyamar dengan sangat baik, menjadikan mereka ancaman serius dan sulit dideteksi di awal.
4. Dwell Time Meningkat Drastis
Dwell time—periode waktu penyerang siber berada di dalam sistem tanpa terdeteksi—mengalami lonjakan drastis.
Dari sebelumnya 40 hari, kini meningkat hingga rata-rata 201 hari.
Ini memberi pelaku lebih banyak waktu untuk mencuri data, menyebar ke jaringan lain, atau melakukan sabotase.
Industri Perhotelan Jadi Sasaran Baru Serangan Siber
Masih berdasarkan laporan Ensign InfoSecurity, sektor teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT), serta keuangan dan layanan publik, tetap menjadi sasaran utama di Indonesia.
Namun yang menarik, pada 2024 ini industri perhotelan (hospitality) mulai masuk dalam radar para pelaku serangan siber.
Dari jenis serangan yang terdeteksi, denial-of-service (DoS) masih mendominasi, disusul oleh kebocoran data, yang menyumbang sekitar 25% dari total serangan.
Ancaman Meningkat, Organisasi Harus Berbenah
Adithya juga menekankan pentingnya organisasi di Indonesia untuk tidak lengah. Menurutnya, banyak institusi yang tidak menyadari telah mengalami peretasan.
Hal ini diperparah dengan adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) oleh pelaku siber yang membuat serangan menjadi semakin canggih.
“Organisasi tidak bisa lagi beranggapan bahwa sistem keamanan mereka sudah aman. Perlu dilakukan audit berkala, penambalan sistem, dan peningkatan ketahanan terhadap ancaman siber,” tegas Adithya.
Sebagai mitra strategis di bidang keamanan digital, Ensign InfoSecurity berkomitmen untuk membantu organisasi membangun sistem pertahanan siber yang lebih kuat, adaptif, dan relevan terhadap lanskap ancaman yang terus berubah.
Cek berita teknologi terkini, review gadget, rekomendasi ponsel, tips & trick, tren lifestyle dan video tabloidpulsa.id di Google News.