tabloidpulsa.id – Wearable device, baik berupa jam tangan pintar, headset, atau dalam bentuk apapun itu, dibuat untuk meningkatkan kualitas hidup pengguna. Kemudian integrasi antara perangkat satu dengan yang lainnya ini, menjadikan semua hal jadi lebih mudah. Termasuk hadirnya sensor-sensor Kesehatan pada perangkat yang dapat digunakan setiap saat. Termasuk Sensor SpO2.
Karena bobotnya yang ringan, ukurannya yang mungil, sebuah smart band dijadikan salah satu perangkat sandang yang paling popular untuk mengumpulkan data Kesehatan pada kita. Tidak lagi sekedar mengejar tren gaya hidup masa kini, namun juga dapat mendorong perubahan perubahan gaya hidup menuju sehat.
Salah satunya yang sudah kita bahas pada review OPPO Band beberapa waktu lalu. Produk ini juga membawa sebuah fungsi yang saat ini tengah menjadi penting, karena dapat memantau kadar oksigen dalam darah. Setiap saat, bahkan Ketika penggunannya sedang tidur.
Tidak jauh berbeda dari sensor Heart Rate pada perangkat yang setara, sensor SpO2 ini juga menggunakan metode optical. Lalu bagaimana cara kerjanya. Simak penjelasan berikut ini.
Oksimeter di Dunia Kedokteran
Berawal dari perangkat kesehatan atau tepatnya alat kedokteran, ada yang Namanya oksimeter (pulse oximeter). Merupakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah yang sesuai namanya berfungsi untuk memantau kondisi kurangnya oksigen dalam tubuh.
Alat ini bahkan menjadi populer atau lebih tepatnya sangat diperlukan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini. Karena alat ini menjadi pemantau kadar oksigen dalam tubuh seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.
Sebenarnya tidak hanya untuk pasien Covid-19, oksimeter ini penting dalam mendeteksi kadar oksigen yang menurun pada penderita gagal napas, asma, pneumonia, anemia dan penyakit lainnya.
Alat oksimeter yang digunakan dalam dunia kedokteran umumnya berbentuk klip yang disematkan pada ujung jari. Setelah dipasangkan, alat oksimeter akan mengevaluasi jumlah hemoglobin atau zat di dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Alat oksimeter ini dilengkapi layar monitor kecil yang menampilkan hasil dari pengukuran kadar oksigen dalam darah.
Oksimeter Pada Wearable Device
Seperti yag telah disebutkan sebelumnya, bahwa pada wearable device, atau katakanlah smartwatch dan smartband, awalnya kita hanya mengenal sensor denyut nadi saja.
Lalu sensor ini kemudian dilengkapi dengan fungsi tambahan, yang juga mampu mengukur persentase oksigen dalam darah. Atau SpO2. Seperti halnya yang ada di OPPO Band, yang kali ini sedang kita bahas.
Cara Kerja Sensor SpO2
Berdasarkan ilmu kedokteran, saturasi oksigen dikatakan normal apabila nilai saturasi oksigen berada di angka 95% atau lebih. Sementara itu, seseorang dikatakan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksemia jika nilai saturasi oksigennya turun hingga kurang dari 92% tersebut.
Seperti halnya pada perangkat kesehatan, sensor SpO2 pada wearable smart device digunakan untuk mengukur kadar oksigen darah atau saturasi oksigen dalam darah. Oksimeter ini bekerja dengan menggunakan cahaya.
Pada umumnya, sensor SpO2 merupakan 2 LED dengan panjang gelombang cahaya yang berbeda, satu merah dan satu inframerah. Ini karena penyerapan cahaya berbeda antara darah yang memiliki kadar oksigen normal dan darah yang kekurangan oksigen.
Darah dengan oksigen normal menyerap lebih banyak cahaya inframerah, sementara darah yang kekurangan oksigen akan melewatkan cahaya tersebut. Sehingga bisa didapat kadar oksigen dalam darah berdasarkan efektifitas penyerapan cahaya yang dilepaskan dan diterima Kembali oleh sensor ini.
Sensor SpO2 pada awal pengembangannya harus ditrigger melalui sebuah perintah yang realtime, Alias hanya bekerja jika ada perintah dari user, namun kini mampu berjalan secara otomatis dalam rentang waktu dan frekuensi tertentu, sehingga dapat terus menerus mengukur kadar Oksigen dalam darah penggunanya.
Dengan demikian, dari data yang dikumpulkan oleh sensor dan system dari Smartband, maka pengguna akan mendapatkan gambaran mengenai kondisi tubuh mereka secara lebih awal.
(dikutip dari berbagai sumber)