tabloidpulsa.id – ASUS resmi menghadirkan Vivobook S14 M3407KA ke pasar Indonesia sebagai salah satu laptop tipis AI-ready yang menyasar pengguna produktif kelas menengah–premium. Perangkat ini diposisikan sebagai opsi rasional bagi profesional muda, mahasiswa, dan pekerja kreatif yang membutuhkan laptop ringkas dengan performa modern dan siap menghadapi ekosistem aplikasi berbasis AI dalam beberapa tahun ke depan.
Laptop AI tipis dengan Ryzen AI
ASUS Vivobook S14 M3407KA dibekali prosesor AMD Ryzen AI 7 350 dengan 8 core 16 thread dan boost clock hingga 5,0 GHz, lengkap dengan NPU AMD XDNA berkemampuan hingga 50 TOPS untuk pemrosesan kecerdasan buatan secara lokal. Kombinasi ini memungkinkan berbagai aplikasi AI dan fitur Windows berbasis Copilot berjalan lebih efisien, hemat daya, sekaligus menjaga privasi karena pemrosesan tidak selalu bergantung pada cloud.
RAM 16 GB DDR5 yang terpasang onboard dipadukan dengan SSD NVMe PCIe 4.0 1 TB, menghadirkan respons sistem yang gesit untuk multitasking berat, kerja kantor, hingga editing ringan tanpa kebutuhan upgrade dalam waktu dekat. ASUS juga masih membuka opsi ekspansi RAM tambahan untuk pengguna yang ingin mengangkat performa lebih jauh saat harga komponen kembali stabil.
Desain tipis profesional
Secara fisik, Vivobook S14 M3407KA hadir dengan bodi setebal sekitar 1,59–1,79 cm dan bobot 1,4 kg, menempatkannya di kategori laptop tipis yang mudah dibawa harian di tas kerja atau ransel. Pilihan warna Matte Grey dan Cool Silver dengan cover polos berukir laser “ASUS Vivobook” memberikan kesan minimalis dan profesional, cocok untuk lingkungan kampus hingga ruang rapat korporat.
ASUS mengklaim rasio layar-ke-bodi mencapai 87 persen berkat bezel tipis di sekeliling layar, yang membuat tampilan depan terasa lebih modern dan lega untuk kerja multitasking. Engselnya dilaporkan kokoh dan stabil tanpa flex berlebihan, sebuah faktor penting pada laptop tipis agar tetap terasa solid saat sering dibuka-tutup atau dibawa mobile.
Layar OLED dan fitur modern
Salah satu keunggulan utama Vivobook S14 M3407KA terletak pada layar OLED 14 inci beresolusi WUXGA (16:10) yang menawarkan kontras hingga 1.000.000:1, cakupan warna 95 persen DCI-P3, dan reproduksi hingga 1,07 miliar warna. Panel ini ditujukan untuk pengguna yang mengutamakan kualitas visual dan akurasi warna, mulai dari editor foto hingga konten kreator, meski refresh rate masih 60 Hz yang sudah memadai untuk produktivitas.
Laptop ini juga menghadirkan keyboard chiclet dengan backlit dan tombol khusus Copilot sebagai pintasan ke fitur AI di Windows 11, serta touchpad lebar yang mendukung gesture presisi. Di bagian atas layar, ASUS menyertakan kamera FHD dengan IR untuk Windows Hello, lengkap dengan privacy shutter fisik yang relevan dengan tren kerja hybrid dan rapat online.
Konektivitas dan daya tahan
Dari sisi konektivitas, Vivobook S14 M3407KA dibekali dua port USB Type-C yang mendukung display output dan power delivery, ditambah HDMI 2.1 untuk presentasi atau sambungan ke monitor eksternal. Fitur nirkabelnya mengandalkan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.3 guna memastikan koneksi internet dan perangkat tambahan tetap stabil untuk aktivitas kerja maupun hiburan.
Untuk menunjang mobilitas, ASUS memasang baterai 70 Wh yang diklaim memberikan daya tahan impresif di kelasnya, terutama untuk beban kerja produktivitas sehari-hari. Konfigurasi ini dikombinasikan dengan efisiensi prosesor Ryzen AI sehingga laptop lebih irit daya saat menjalankan tugas-tugas AI dan multitasking modern.
Posisi di pasar dan sasaran pengguna
Dalam kondisi pasar komponen seperti RAM dan SSD yang cenderung naik, keputusan ASUS membekali Vivobook S14 M3407KA dengan RAM 16 GB dan SSD 1 TB sejak awal dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga nilai jangka menengah. Hal ini membuat laptop tersebut menarik bagi pengguna produktif yang ingin membeli satu perangkat untuk dipakai nyaman 2–3 tahun ke depan tanpa pusing upgrade awal.
ASUS memosisikan Vivobook S14 M3407KA sebagai representasi arah baru laptop consumer premium: tipis, ringan, bertenaga AI, memakai layar OLED, namun tetap berada di bawah kelas ultrabook flagship yang harganya jauh lebih tinggi. Bagi profesional muda, mahasiswa tingkat akhir, maupun pekerja kreatif yang mengutamakan keseimbangan desain, performa AI-ready, dan kenyamanan layar, laptop ini menjadi salah satu kandidat kuat di segmennya.
