tabloidpulsa.id – Alibaba Cloud mengumumkan fitur-fitur terbaru Apache Flink 2.0 pada acara Flink Forward Asia yang berlangsung di Jakarta.
Acara ini menjadi konferensi pertama di Asia Tenggara yang berfokus pada Apache Flink, framework open-source dari Apache Software Foundation yang memadukan stream-processing dan batch-processing.
Sebagai mitra utama komunitas Apache Flink, Alibaba Cloud telah lama berperan penting dalam mendukung dan mengembangkan teknologi ini di kawasan Asia.
Feng Wang, Head of Open Data Platform di Alibaba Cloud Intelligence, menyampaikan antusiasmenya terhadap peluncuran Flink 2.0:
“Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan data, efisiensi dan skalabilitas dalam pemrosesan data menjadi prioritas utama. Peluncuran Flink 2.0 adalah tonggak besar dalam perjalanan teknologi ini, sekaligus memperkuat komitmen kami terhadap komunitas Apache Flink. Kami siap menghadirkan kemampuan canggih Flink 2.0 ke dalam solusi cloud untuk pelanggan global dalam waktu dekat.”
Fitur Unggulan Apache Flink 2.0 untuk Era Cloud-Native dan GenAI
Dijadwalkan rilis pada awal 2025, Apache Flink 2.0 menghadirkan arsitektur terpadu untuk pemrosesan batch dan stream, yang dirancang untuk menyederhanakan komputasi di era cloud-native.
Teknologi ini menjadi landasan dalam mendukung aplikasi berbasis AI di era Generative AI (GenAI). Berikut adalah inovasi utama yang diperkenalkan:
- Disaggregated State Storage and Management
Fitur ini memungkinkan penggunaan penyimpanan jarak jauh alih-alih disk lokal, mendukung pengelolaan data berskala besar dengan efisiensi lebih tinggi. Solusi ini menawarkan checkpoint yang ringan dan cepat, rescaling lebih mudah, serta pengurangan lonjakan sumber daya secara signifikan. - Materialized Table
Untuk menyederhanakan pemrosesan data batch dan streaming, Flink 2.0 menghadirkan Materialized Table dengan dukungan konektor terbaru dan scheduler yang siap digunakan, meningkatkan pengalaman pengembangan yang terintegrasi. - Adaptive Batch Execution
Teknologi ini mengoptimalkan pengolahan data secara dinamis berdasarkan analisis eksekusi, meningkatkan efisiensi pemrosesan batch dan analitik real-time (OLAP). - Arsitektur Streaming Lakehouse
Dengan memadukan stream dan batch processing, arsitektur ini memungkinkan analitik real-time yang lebih efisien melalui integrasi format data terbuka dalam paradigma Lakehouse.
Studi Kasus: Transformasi Bisnis dengan Apache Flink
Mekari, penyedia layanan Software-as-a-Service (SaaS) di Indonesia, telah memanfaatkan Flink 1.0 untuk mengintegrasikan data secara real-time.
Dengan menggabungkan Flink dan MaxCompute, Mekari berhasil mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi operasional, menjadikan data real-time sebagai kunci inovasi bisnis mereka.
Kontribusi Alibaba Cloud pada Komunitas Apache Flink
Sebagai bagian dari upayanya untuk mendukung komunitas open-source, Alibaba Cloud juga mengumumkan pembukaan akses ke Fluss (Flink Unified Streaming Storage) di GitHub.
Solusi ini dirancang untuk analitik data real-time, menjembatani kebutuhan antara data streaming dan arsitektur Lakehouse.
Melalui inovasi seperti integrasi Flink dengan proyek ekosistem Apache lainnya, Alibaba Cloud terus memperkuat skala, keandalan, dan kinerja Flink.
Ini menandakan komitmen perusahaan dalam menghadirkan teknologi pemrosesan data yang unggul untuk kebutuhan cloud dan AI di masa depan.