tabloidpulsa.id – Transformasi digital kini menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini terlihat dalam ajang Digital Transformation Summit (DTS) 2025 bertema “Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi” yang digelar Selular Media Network di Jakarta.
CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana, menegaskan bahwa sinergi lintas industri bukan hanya sebatas jargon, melainkan strategi nyata untuk mempercepat digitalisasi sekaligus mendukung target ambisius pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029.
“Transformasi digital adalah fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045. Investasi pada teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), data center, hingga digitalisasi layanan publik akan membuka peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas nasional,” jelas Uday.
Sinergi Lintas Industri Jadi Pendorong Ekosistem Digital
Konektivitas yang dibangun operator telekomunikasi serta solusi cerdas dari perusahaan teknologi menjadi tulang punggung berkembangnya ekosistem digital Indonesia.
Digitalisasi, IoT, dan AI diyakini mampu mengubah cara industri beroperasi dan memberikan nilai tambah lintas sektor.
POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel, Jockie Heruseon, mencontohkan peran penting sinergi lintas industri.
“Telkomsel tidak hanya menyediakan layanan seluler dan fixed broadband, tetapi juga membantu sektor ritel. Misalnya, kami bisa memberikan insight untuk menentukan lokasi potensial pembukaan toko baru Indomaret atau Alfamart,” ujarnya.
Menurut Jockie, sinergi ini tak hanya memperluas peluang bisnis, tapi juga menghadirkan efisiensi biaya bagi semua pihak yang terlibat.
Hal senada disampaikan Iman Hirawadi, Principal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia.
Ia menyebut ZTE telah berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk pertambangan dan otomotif.
“Kami tidak hanya fokus pada akses jaringan operator, tapi juga membangun solusi di industri lain,” ungkapnya.
Pentingnya Regulasi dalam Sinergi Industri
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, menegaskan bahwa sinergi juga telah dijalankan oleh para penyedia layanan internet (ISP) anggota APJII.
Namun, ia menilai regulasi sangat dibutuhkan agar pemerataan internet lebih optimal.
“Jika jumlah ISP tidak diatur, persaingan tarif bisa muncul dan memengaruhi kualitas layanan. Dengan regulasi, sinergi bisa mendorong pemerataan internet, bukan hanya di Jawa dan Bali, tapi juga seluruh Indonesia,” jelas Arif.
Talenta Digital Jadi Kunci Percepatan
Selain kolaborasi, ketersediaan talenta digital menjadi tantangan besar dalam mewujudkan digitalisasi.
Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi ATR/BPN, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pelatihan serta rekrutmen CASN untuk memperkuat kemampuan digital.
“Talenta digital ini perlu diasah, bahkan beberapa CASN yang lolos seleksi kami sekolahkan agar lebih kompeten,” tegasnya.
Sementara itu, Shieny Aprilia, Co-Founder & CEO Agate, menekankan pentingnya melibatkan anak muda dalam proyek digital lintas sektor.
“Kami pernah bersinergi dengan Astra untuk membuat game rekrutmen. Game ini membantu menemukan talenta dengan kemampuan pemecahan masalah yang tepat,” jelasnya.
Sinergi Lintas Industri, Fondasi Indonesia Emas 2045
Melalui DTS 2025, terlihat jelas bahwa sinergi lintas industri menjadi fondasi penting untuk mempercepat transformasi digital, memperluas inklusi ekonomi, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, operator telekomunikasi, penyedia layanan internet, perusahaan teknologi, hingga talenta digital muda, Indonesia diyakini mampu menghadapi tantangan global sekaligus meraih pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Cek berita teknologi terkini, review gadget, rekomendasi ponsel, tips & trick, tren lifestyle dan video tabloidpulsa.id di Google News.